79 Pegawai Kemenkop dan UKM Terdampak Banjir Jabodetabek

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID) Banjir yang melanda Jabodetabek di awal tahun 2020 menyisakan duka mendalam bagi para korban. Meskipun telah surut, banjir tersebut telah menyebabkan 26 korban meninggal, kerugian materi miliaran rupiah dan ribuan orang di pengungsian. Kini para korban banjir tengah sibuk membersihkan barang dan perabotan yang rusak akibat banjir.

Sebagai bentuk kepedulian korban banjir, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan mengunjungi dan memberikan bantuan kepada para korban banjir, yang merupakan pegawai Kemenkop dan UKM. Kunjungan dilakukan di dua rumah korban yang berada di Bekasi, Jawa Barat.

Rully mengatakan, musibah tersebut bukan hanya kesedihan para korban namun kepedihan semua. Pihaknya bersama pegawai Kemenkop dan UKM ikut peduli terhadap musibah yang menimpa korban.

“Ini adalah bentuk kepedulian kepada karyawan yang terkena musibah dan umumnya kepada para korban yang kena musibah banjir,” tegas Sekretaris Kemenkop dan UKM, Rully Indrawan, di Bekasi Jawa Barat, Jumat (3/01/2020).

Kunjungan pertama dilakukan oleh Sekretaris Kemenkop dan UKM di rumah peneliti Anwar Sitompul yang berada di Perumahan Jatimulya, Bekasi. Rumah itu sebelumnya terendam banjir setinggi 1,5 meter. Kemudian dilanjutkan mendatangi rumah pegawai eselon 3 Inspektorat, Anita Ulibasah. Hampir sama, rumah, mobil, dan semua perabotan terendam banjir setinggi 1,5 meter.

Rully Indrawan mengaku ada 79 pegawai Kemenkop dan UKM yang menjadi korban banjir. Pihaknya berjanji akan mengunjungi satu persatu pegawainya yang menjadi korban banjir.

“Akan keliling ke semua tempat. Semoga tidak terjadi musibah seperti ini lagi. Tercatat ada 79 pegawai yang menjadi korban banjir,” ujarnya.

Ia juga memberikan bantuan berupa uang tunai, makanan dan sembako. Namun menurutnya, yang terpenting adalah bentuk kepedulian dan rasa prihatin terhadap anak buahnya.

Kedatangan para pejabat Kemenkop dan UKM membuat kaget Anwar Sitompul. Ia menyampaikan terima kasih dan penghormatan luar biasa kepada pemerintah. Anwar juga bercerita tentang kronologis ketika air merendam rumahnya.

“Terima kasih banyak pak. Mohon maaf berantakan,” katanya.

Sementara dengan berlinang air mata, Anita Ulibasah mengaku terharu dan senang. Karena baru kali ini ada pejabat dan staf yang ikut peduli.

“Saya tidak bisa berkata-kata. Terharu, baru kali ini ada pejabat yang mendatangi rumah saya. Terima kasih,” kata Anita.

Ia juga bercerita, saat banjir datang dirinya beserta keluarga sedang berada di luar kota untuk liburan Natal dan Tahun Baru 2020. Menurut Anita, sudah 17 tahun tinggal, baru kali ini terendam banjir setinggi 1,5 meter akibat tanggul jebol.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.