BOJONEGORO:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengatakan pembiayaan ultra mikro (UMi) dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Sebab, sasaran pembiayaan ini adalah usaha mikro yang selama ini belum terjangkau oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hal itu disampaikan Menkop dalam acara Sinergi Kementerian Mengangkat Ekonomi Rakyat melalui Inklusi Keuangan, Senin (14/8) di Bojonegoro, Jawa Timur.
Hadir dari Komisi XI Anna Muawanah, Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Jawa Timur Wiwin Istanti dan Bupati Bojonegoro Suyoto.
“Pembiayaan UMi adalah program pemerintah untuk menjangkau rakyat yang tidak dicover oleh program KUR. Saya yakin pembiayaan ini bisa mengurangi tingkat kemiskinan,” kata Puspayoga.
Sinergi lintas kementerian merupakan upaya pemerintah untuk mencapai pamerataan ekonomi masyarakat dengan inklusi keuangan, diantaranya dengan pembiayaan ultra mikro.
Program inklusi keuangan ini, tegas Puspayoga merupakan perwujudan tujuan utama pemerintah meningkatkan pemerataan kesejahteraan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dnikmati oleh seluruh rakyat.
Dalam acara ini dilaksanakan video conference dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parwangsa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara dari tempat terpisah.
Pembiayaan UMi pertama kali ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menkop UKM Puspayoga, Menkominfo Rudiantara dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Kredit UMi bersumber dari dana pemerintah atau bersama dengan pemerintah atau dengan pihak lain untuk memberikan fasilitas pembiayaan mikro. plafon kredit UMi pada 2017 mencapai Rp 1,5 triliun dengan maksimum kredit Rp 10 juta.
Penyaluran dilakukan melalui Lembaga Keuangan non Bank, BLU Pengelola Dana atau koperasi.
Wiwin Istanti mengatakan tingkat inklusi keuangan masih rendah sekitar 39% dan ditargetkan meningkat menjadi 75% pada 2019.
“Untuk mencapai target itu, pemerintah melakukan sinergi antar kementerian diantaranya dengan pembiayaan UMi,” kata Wiwin.
Dia mengatakan koperasi sebagai salah satu penyalur kredit UMi memiliki peran mengangkat kesejahteraan masyarakat. Peran itu diharapkan berkembang dengan pembiayaan murah.
Penerima kredit UMi merupakan orang yang merintis usaha mikro sehingga keluar dari kemiskinan. Menurutnya, ada 44 juta usaha mikro ini yang tidak terjangkau KUR.
Bagi penyalur kredit UMi, wajib memenuhi syarat, antara lain menggunakan online system, menyediakan fasilitas pendanaan untuk ikut serta dalam program UMi, melakukan pendampingan bagi penerima kredit.
Koperasi penyalur kredit UMi di Bojonegoro adalah Koperasi Mitra Dhuafa (Komida). Komida menyalurkan kredit UMi sebesar Rp 25 miliar dengan target debitur 28.000 anggota. (jef)