Bandung:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) diharapkan bisa melayani pelaku usaha khususnya koperasi lebih cepat lagi, lebih friendly, dan lebih trengginas dalam melakukan ‘jemput bola’ kepada koperasi di seluruh Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan usai melantik Ari Permana sebagai Direktur Pembiayaan Syariah LPDB KUMKM yang baru, di Gedung Pasca Sarjana Universitas Pasundan (Unpas), Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Mengingat saat ini, lanjut Prof Rully, LPDB-KUMKM masuk lembaga pembiayaan yang sehat dan dipercaya oleh Presiden RI, karena telah mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
“LPDB-KUMKM ditugaskan untuk menggulirkan dana program PEN senilai Rp1 triliun. Dua hari yang lalu sudah 100 persen. Kemudian, tugas itu akan ditambah lagi, dalam rangka memberikan akses pembiayaan kepada koperasi yang lebih besar,” jelas Prof Rully.
Soal penambahan dana PEN, dia menjelaskan akan ada penambahan. “Semua itu dilakukan demi mempercepat program pemulihan ekonomi nasional dengan jangkauan lebih luas,” ucap Prof Rully.
Prof Rully meyakini saat ini sudah ada perubahan paradigma. “Kita melayani koperasi, sehingga para UMKM nanti datang ke koperasi. Mereka diharuskan menjadi anggota koperasi. Dengan demikian, semakin banyak para pelaku usaha mikro dan kecil yang bisa dilayani dengan pola seperti itu,” papar Prof Rully.
Dengan pola seperti ini, UMKM yang ada di Papua, tidak harus datang ke Jakarta lagi. “Yang dari Maumere tidak harus datang ke Jakarta. Mereka cukup memberikan pembiayaan kepada UMKM setempat. Jadi, mereka langsung berhadapan dengan koperasi,” terang Prof Rully.
Oleh karena itu, Prof Rully percaya Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM yang baru mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan jabatan yang dibebankan di atas pundaknya.
Pintu Pertama
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana mengungkapkan, sesuai arahan dan perintah dari Menteri Koperasi dan UKM agar LPDB-KUMKM bisa menjadi pintu pertama bagi koperasi.
“Bila itu tercapai, koperasi bisa menghadapi tantangan ekonomi yang tidak ringan. Karena memang sekarang, kondisinya seperti ini. Sementara lembaga keuangan lain menahan, LPDB-KUMKM dibuka terus untuk koperasi” ucap Ari.
Pasalnya, bagi Ari, koperasi adalah entitas ekonomi yang paling dekat dengan masyarakat dan koperasi bisa mengembangkan produktivitas di masyarakat. “Biar produktivitas anggotanya meningkat, hingga semua produk-produk masyarakat bisa terbiayai. Kalau itu sudah terwujud, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan,” jelas Ari.
Terlebih lagi, Ari mengakui, LPDB-KUMKM sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. “Kita dalam waktu dua bulan kemarin diminta menyalurkan Rp1 triliun. Kita bisa menyalurkan terus dan sedang menunggu perintah terbaru lagi terkait PEN,” pungkas Ari.(Jef)