Jakarta:(Globalnews.id)-Setelah mengikuti pelatihan Bootcamp selama tiga pekan pada 23 September-9 Oktober 2020, program Pahlawan Digital UMKM mulai memasuki tahap 20 besar. Dalam sesi _Pre-pitching_ dimana para juri telah mendengakan presentasi dan melakukan pendalaman dalam sesi tanya jawab telah memutuskan 20 inovator digital yang lolos ke tahap berikutnya. Kriteria penilaian Dewan Juri antara lain terkait visi dan misi, model bisnis, kerja sama tim, kualifikasi founders, kesinambungan, dan pencapaian masing-masing inovator dalam membantu digitalisasi UMKM selama ini.
Para inovator yang lolos ke 20 Besar Pahlawan Digital UMKM 2020 adalah Auto Pilot Store, Ayowebs, Bonsay, Belanjaikan.com, Boleh.id, Booble.id, Chatbiz, Credibook, Femalepreneur dan Finata. Selain itu adapula Doit BMI, Kopral, Krealogi, Kururio, Lowcost Indonesia, Mantab, Optima UKM, Plaza Dayeuhluhur, Restoku dan Soodu.id. Mereka para inovator teknologi digital yang fokus membantu UMKM mulai dari market place, pelatihan dan pemberdayaan, penyedia jasa manajemen keuangan, sampai jasa perangkat lunak.
Dewan Juri yang terdiri dari Nazier Ariffin, Head of Investments Telkomsel Mitra Inovasi; Fitraya Ramadhani, Redaktur Pelaksana Detik.com; Monika Viany, SME Development-Incubation Lead Shopee dan Wicak Hidayat, Director of Content Rombak Media selain kagum dan mengapresiasi kiprah para inovator dalam membantu digitalisasi UMKM, mereka juga mengaku cukup kesulitan menyaring 20 besar dari 30 tim peserta.
“Baik yang lolos atau belum, yakinlah bahwa kalian telah mengambil peran yang akan memulai fase berikutnya dari transformasi UMKM Indonesia. Melihat semangat dan aksi dari seluruh inovator, saya tambah optimistis Indonesia bisa mengubah bonus demografi menjadi dividen demografi. Mengubah potensi menjadi realisasi,” kata salah satu juri Nazier Ariffin .
Sebelum melakukan wawancara dan presentasi di sesi Pre-pitching, selama tiga pekan sebelumnya 30 tim inovator telah mengikuti pelatihan bootcamp yang menghadirkan para praktisi dan profesional di dunia teknologi digital. Misalnya, dari Facebook, Grab Indonesia, Studio Yord, Tiktok Indonesia serta Recap Indonesia. Materi yang dibahaspun beragam antara lain tentang _business engagement_, marketing campaign yang efektif, hingga cara memaksimalkan SEO (Search Engine Optimization). Selain berbagai kemampuan teknis untuk meningkatkan kemampuan digital, para inovator juga diberi tips bagaimana memikat calon investor dari modal ventura.
Salah satu peserta CEO dan Founder Kang Duren, Dzulfikri Putra Malawi, mengaku bersyukur bisa masuk dalam 30 Besar Pahlawan Digital UMKM 2020 dan menjalani bootcamp selama tiga pekan yang diisi oleh para pembicara dari berbagai raksasa digital. “Materi bootcamp kemarin ‘vitamin’ semua,” kata Fikri. “Mereka adalah praktisi dan para profesional yang banyak memberi kita insight tentang digital marketing, konten, dan lain-lain.”
Sebagai sosok yang terlibat di bidang digital agency, Fikri menemukan pola-pola digitalisasi yang bisa diterapkan pada UMKM dan dunia pertanian. “Kang Duren mencoba melakukan terobosan untuk menggaungkan dan menduplikasi program ini ke daerah-daerah lain,” tegasnya.
Kang Duren adalah salah satu startup yang fokus pada pembangunan ekosistem dan memajukan para petani durian. Fikri membina salah satu desa penghasil durian di Wonosobo, Jawa Tengah.
Sementara itu peserta lainnya Gama Wardhana, Chief Technology Officer dari Kopral, sebuah platform digital untuk koperasi yang sudah memiliki 28 ribu pengguna ini mengungkapkan banyak pengalaman menarik dan ilmu yang bermanfaat yang didapatkan selama menjalani bootcamp Pahlawan Digital. “Ilmu-ilmu tersebut tak hanya kami terapkan di Kopral saja, tapi juga pada ekosistem kami dengan berbagi dengan para UMKM yang tergabung di Kopral. Kita berkembang bersama-sama. Jika UMKM berkembang, maka kami juga ikut berkembang,”ujarnya.
Berdasarkan riset Kopral, sambung Gama, saat ini UMKM sangat terpengaruh dengan pandemi di Tanah Air, terutama yang terkait dengan daya beli masyarakat. Jika sebelumnya masyarakat banyak belanja di UMKM, sekarang agak menurun. Mereka memilih menyimpan uang untuk berjaga-jaga demi kebutuhan lain.
“Kopral yang di dalamnya banyak koperasi bergabung, berupaya meningkatkan daya beli masyarakat. Salah satu cara yang kami terapkan adalah dengan sistem pembayaran kemudian (pay later),” beber Gama.
Selanjutnya, ke 20 inovator yang berhasil lolos, akan kembali mengikuti tahap pitching dengan dewan juri yang antara lain terdiri dari penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung, Staf Khusus Menteri Koperasi UKM Fiki Satari, Aldo Rambie dari Facebook dan beberapa professional lain di bidang teknologi digital. Nantinya akan dipilih 10 pemenang yang akan mendapatkan hadiah dan penghargaan. Selain itu, mereka juga akan menjadi mitra strategis Kementerian Koperasi dan UKM untuk melakukan digitalisasi UMKM. Infomasi tentang Pahlawan Digital UMKM ini bisa diikuti di akun Instagram @pahlawandigitalumkm, @kemenkopukm, dan @putri_tanjung.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para Pahlawan Digital UMKM dan menjaring lebih banyak lagi innovator muda, Putri Tanjung berkolaborasi dengan Kemenkop UKM membuat kegiatan workshop dan talkshow “Pahlawan Digital UMKM”. Program workshop dan talkshow Pahlawan Digital UMKM bertujuan untuk menemukan dan mendukung lebih banyak lagi tech start up, SaaS, dan/atau gerakan sosial yang bertujuan untuk membantu UMKM terdigitalisasi.(Jef)