Bali:(Globalnews.id)-Situasi pandemi di penghujung tahun 2020 ini tidak mengurangi semangat hingga keberhasilan pelaksanaan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2020 di Pulau Bali. ICCF merupakan acara tahunan persembahan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) untuk merayakan kreativitas bangsa Indonesia yang sangat kaya dan beragam, dengan keterlibatan langsung dari para pelaku ekonomi kreatif lokal. Tahun ini, ICCF mengangkat tema “Siwam, Satyam, Sundharam”, atau yang dapat dimaknai sebagai “Kreativitas untuk Kemuliaan”. Seluruh rangkaian acara ICCF 2020 telah dilaksanakan sepanjang 26-28 November 2020, dengan menerapkan Protokol Kesehatan, serta dihadiri oleh para tokoh bidang ekonomi kreatif dari kalangan Pentahelix; Akademisi, Pelaku Usaha, Komunitas, Pemerintah, serta Media, dari dalam dan luar negeri.
“Sebagai jejaring lintas komunitas di lebih dari 200 kabupaten/kota, ICCN sepantasnya berkontribusi serta menunjukkan dampak nyata bagi lingkungan terdekatnya,” tutur Fiki Satari, Ketua Umum ICCN. “Seluruh rangkaian acara ICCF 2020 akan menjadi best practice, karena kegiatan serupa dilaksanakan dengan menjaga keamanan, kesehatan, tanpa mengurangi makna dan kualitas kegiatan.”
ICCF 2020, yang dilaksanakan secara hybrid, atau sebagian kecil hadir langsung di lokasi dan sebagian besarnya menghadiri secara daring melalui aplikasi Zoom, ini menjadi ruang dan peluang bagi para pelaku kreatif untuk saling menceritakan kondisi menghadapi pandemi COVID-19 yang menjadi tantangan besar secara global, hingga mendiskusikan beragam solusi yang bisa dilakukan melalui kolaborasi. Sesuai tujuan besar di balik tema “Siwam, Satyam, Sundharam”, kreativitas yang tidak akan pernah habis selama manusia ada diharapkan dapat berfungsi sebagai wujud kemuliaan melalui nilai tambah yang membantu serta meningkatkan taraf kehidupan para pelakunya. Terlebih dalam situasi pandemi ini, jejaring ICCN meyakini, kreativitas dapat menguatkan dalam proses untuk bangkit dari kondisi terpuruk, dan kreativitas memuliakan para pelakunya, sebab upaya kreatifnya dapat manfaat untuk banyak orang sekitarnya.
Pada hari pertama ICCF 2020, tanggal 26 November 2020 di Rumah Sanur, Nicholas Buchoud (Prancis) dan John Newbigin (UK) berbagi pengalaman serta strategi tentang bagaimana kota-kota kreatif dunia beraktivitas selama masa pandemi. Kemudian hadir pula Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, serta Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin untuk mengisi sesi Bank Indonesia “UMKM Go Digital: From Local to Global Champion”, yang kemudian disertai pula oleh kehadiran secara daring dari Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang secara khusus mengajak UKM bergerak maju dari “Usaha Kecil Mandiri” menjadi “Usaha Kecil Milyaran”. Malamnya, turut hadir Gubernur Riau Syamsuar, yang pada kesempatan ini sekaligus menyatakan kesiapan Provinsi Riau untuk menjadi Tuan Rumah ICCF 2021. Hari pertama ICCF 2020 ini ditutup oleh sesi khusus dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio yang hadir secara langsung di Rumah Sanur, Denpasar.
“Bekerja di bidang kreatif adalah pekerjaan yang menyenangkan, tapi kita tidak boleh berhenti pada karya atau produknya saja. Kita harus bisa memahami ekosistem ekonomi kreatif secara komprehensif, mulai dari manajemen, keuangan, pemasaran, akses permodalan, Hak Kekayaan Intelektual, badan hukum, sampai kolaborasi dengan berbagai pihak dalam perjalanan karya kita. Menjadikan kreativitas dengan value yang lebih besar. Sehingga bisa menjadi SDM Unggul dalam memajukan bangsa Indonesia,” tutur Menparekraf / Kabaparekraf Wishnutama dalam pidatonya pada ICCF 2020 (26/11).
Malam itu Menparekraf/Kabaparekraf Wishnutama hadir langsung bersama jajaran Deputi Kemenparekraf/Baparekraf, yang pada hari berikutnya juga beberapa Deputi hadir kembali untuk mengisi sesi sebagai narasumber. Hari kedua ICCF 2020 ini diawali dan diisi oleh narasumber dari jajaran Deputi Kemenparekraf/Baparekraf, yang memaparkan tentang percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang telah berjalan hingga rancangan rencana program tahun 2021, yaitu Deputi Bidang Pengembangan dan Infrastruktur Hari Sungkari, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Rizki Handayani, serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Neil Himam. Pada kesempatan ini pula, Kemenparekraf/Baparekraf menyampaikan semangat serta komitmen untuk melanjutkan kolaborasi dengan ICCN demi memajukan kreativitas bangsa Indonesia.
Rangkaian acara ICCF 2020 hari kedua yang masih berlokasi di Rumah Sanur pun diisi oleh Community Sharing yang menghadirkan 10 komunitas kreatif dari 10 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Kemudian ada sesi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang mendukung adanya peran Komite Ekonomi Kreatif di daerah untuk bisa ikut mengembangkan kreativitas tiap daerah. Hari kedua ICCF 2020 ini lantas ditutup dengan sesi “Ayip in Memoria”, sebagai penghormatan atas kiprah Ayip Budiman, seorang tokoh kreatif dan pejuang kreativitas bangsa, pengurus ICCN serta pendiri Rumah Sanur.
Lokasi ICCF 2020 pada hari ketiga, 28 November, adalah di Samsara Living Museum. Seluruh delegasi melihat dan mengeksplorasi cara hidup tradisional masyarakat Bali, termasuk tradisi memasak dan upacara adat. Di sana pun dilaksanakan rapat penentuan Tuan Rumah Rakornas 2021 dan 2022 serta ICCF 2022. Dalam forum ini disepakati bahwa Rakornas ICCN 2021 akan diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Rangkaian acara ICCF 2020 selama 3 hari, 26-28 November, di Pulau Bali, berhasil terlaksana berkat kolaborasi para panitia, pengurus, Korda, Korwil, dan keluarga jejaring ICCN di seluruh Indonesia, serta dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Bank Indonesia, Paragon, Rumah Sanur, Samsara Living Museum, Pemerintah Kota Denpasar, serta semua pihak yang terlibat dalam Indonesia Creative Cities Festival 2020.(Jef)