Jakarta:(Globalnews.id)- Melalui kolaborasi antara pemerintah, Kadin, asosiasi pelaku usaha serta Indonesian Chamber of Commerce Western Australia (ICCWA) yang telah memiliki jejaring bisnis di Australia, diharapkan dapat membuka peluang dalam meningkatkan ekspor produk UMKM Indonesia.
Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada acara ICCWA Business Forum, secara daring, Kamis sore (28/1). “Australia merupakan mitra strategis Indonesia dalam perdagangan,” tandas Teten.
Simak saja, total perdagangan Indonesia-Australia pada 2019 sebesar USD7,8 miliar. Ekspor-impor antara Australia dan Indonesia pada 2019 menunjukkan Australia fokus di produk ternak senilai USD479 juta, sereal USD214 juta, buah-buahan USD79 juta, dan sayuran USD17 juta.
Sementara ekspor Indonesia ke Australia meliputi produk kayu senilai USD179 juta, bubuk kertas dan kertas USD89 juta, sepatu USD73 juta, serta pakaian USD66 juta.
MenkopUKM menambahkan, dalam meningkatkan kemitraan dan keunggulan kompetitif kedua negara, Indonesia dan Australia telah berhasil menyelesaikan proses ratifikasi Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan telah berlaku secara resmi pada 5 Juli 2020.
“IA-CEPA berperan sangat penting bagi peningkatan hubungan ekonomi kedua negara. Tidak hanya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi, tetapi juga mencakup hubungan ekonomi yang lebih luas,” jelas Teten.
Oleh karena itu, lanjut Teten, dengan telah diberlakukannya IA-CEPA seluruh produk ekspor Indonesia ke Australia atau sebanyak 6.474 pos tarif, dihapuskan bea masuknya menjadi nol persen.
“Sehingga, tarif preferensi IA-CEPA ini, harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha Indonesia agar ekspor Indonesia meningkat,” ucap MenkopUKM.
Menurut Teten, dalam rangka memanfaatkan implementasi IA-CEPA serta memperluas akses pemasaran dan meningkatkan ekspor produk KUKM khususnya ke pasar Australia, pihaknya berkolaborasi dengan ITPC Sydney untuk menampilkan produk unggulan KUKM potensial ekspor di UKM Corner yang dimiliki ITPC Sydney.
“Terdapat 20 KUKM yang difasilitasi yang terdiri dari sektor fashion, homedecor, dan craft,” tukas Teten.
Di acara yang dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Australia H E Kristiarto S Legowo, Konsul Jenderal Indonesia di Perth Dewi Gustina Tobing, dan Menteri Pertambangan dan Perminyakan; Energi; dan Hubungan Industri, Australia Barat Hon Bill Johnston MLA, Teten meyakini forum ini dapat meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi antar kedua negara.
“Dan juga dapat mendukung upaya pemerintah dalam mempromosikan produk UMKM Indonesia di Australia,” pungkas MenkopUKM.(Jef)