Merespon Kebutuhan Pasar Kerja, USNI Siapkan Empat Prodi Unggulan

Ketua Badan Pelaksana Harian Yadika dan Badan Penyelenggara USNI sekaligus ketua senat Dr. Sihar Sitorus, BSBA., MBA mengatkan mendukung sepenuhnya Rektor dan Wakil Rektor yang baru untuk berkarya sesuai dengan misi pemerintah tentang MBKM dan visi pendidikan merdeka. Diharapkan mereka mampu kembali mengorganisir ekosistem dan fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa sebagai pelayanan maksima dalam mendukung proses belajar mengajar mereka

JAKARTA :(Globalnews.id)- Untuk merespon tuntutan pasar kerja, Universitas Setya Negara Indonesia (USNI) menyiapkan empat program studi unggulan. “Target kita punya empat program studi unggulan, tapi kami belum berani menyampaikan karena harus melalui evaluasi secara internal,” kata Rektor USNI Prof. DR. Jhonner Sitompul usai dilantik sebagai rektor periode 2022-2025 menggantikan Dra. Merry L. Panjaitan, MM., MBA di Jakarta, Jumat (1/4).

Untuk merealisasikan lahirnya prodi unggulan tersebut, Jhonner mengatakan, harus ada kolaborasi semua pihak guna memenuhi kreteria akreditasi terbaru yang tadinya tujuh kriteria menjadi sembilan kriteria. Oleh karena itu, perlu juga didukung publikasi yang terus menerus serta output mahasiswa yang memiliki kompetensi nasional maupun internasional. “Semua itu tentu perlu disupport sumber daya yang unggul, seperti dosen yang memiliki kompetensi strata tiga,” katanya.

Jhonner bertekad, ingin menjadikan mahasiswa sebagai core activity. Saat ini, kata dia, USNI bukan a research university. Tapi sanggup menjadi sebuah Universitas dengan teaching
excellence dimana pengajar juga berlaku sebagai trainer, bukan sekedar coach. Ia berharap, lulusan USNI memiliki critical thinking, melek digital dan IT, mampu memimpin dirinya, dan
berkepribadian dalam teamworks dan collab.

Ia ingin, membawa misi USNI sebagai Distinct Elements of Talent, yang merupakan gabungan skills dan attitudes, dan realitas tersebut sangat terkait dengan Cognitive skills seperti logical reasoning, active listening, time management dan ability to learn. Kemudian terkait dengan Interpersonal skills seperti role modeling, collaboration, dan emphaty.

Selanjutnya, jelas Jhonner, harus memiliki Self Leadership Skills seperti self control and regulation, driving change and innovation, dan coping with uncertainty. Terakhir, harua memiliki Digital skills seperti digital ethics, computational and algorithms thinking dan cybersecurity literacy.

Jhonnes sadar, minat dan bakat orang berbeda-beda, namun percaya bahwa self discovery sangat penting untuk pertumbuhan dan design kurikulum USNI yang harus memampukan self-discovery.

Pada akhirnya, kata Jhonner, USNI perlu tetapkan prodi mana yang menjadi prioritas dalam mencapai Klaster 3 atau Top 100 dan Akreditasi A atau B dalam 4 tahun. “Untuk hal ini, kita harus bekerja sebagai team yang solid dan satu hati,” paparnya.(Jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.