Jakarta:(Globalnews.id)- Presiden Joko Widodo menilai generasi muda memainkan peranan penting dalam penggunaan internet, mengingat potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan bertumbuh pesat, dan menjadi tertinggi di Asia Tenggara di tahun 2030. Jokowi menilai, ekonomi digital Indonesia akan melonjak 8 kali lipat dari tahun 2020 ke 2030, dari Rp 632 miliar triliun, menjadi Rp 4.531 triliun.
Alfian Pamungkas, CEO IDCloudHost, menyambut tantangan Jokowi agar generasi muda dapat memainkan peranan dalam panfaatan internet bagi pengembangan ekonomi digital Indonesia menuju Tahun 2030.
“Kami mengambil peran aktif dalam pengembangan digital ekonomi Indonesia menuju tahun 2030. Kami mendukung Digitalisasi Jilid 2 yang diarahkan Pak Presiden, dengan menyiapkan infrastruktur Internet Web3”, jelas Alfi dalam keterangan nya disela-sela Seminar World Class Show, Redefining the Boundaries of Cloud and Sustainability Data Center, di Hotel JW Marriot, tanggal 4 Oktober 2022.
Web3 adalah internet generasi ketiga berbasis blockchain di mana data akan saling berhubungan dengan cara yang terdesentralisasi. Web3 menghadirkan potensi untuk membuka nilai lebih bagi semua orang di internet. Web3 juga menghadirkan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
“Kami menyediakan layanan cloud Baremetal, VPS yang dapat dikembangkan sebagai pondasi infrastruktur Web3. Saat ini, pengelola crypto coin yang berbasis blockchain telah dapat mengoperasikan sistemnya dengan memanfaatkan Baremetal dan atau VPS yang disediakan IDCloudHost dengan sebaran region Indonesia dan Singapore”, lanjut Alfi.
Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi, dengan arsitektur terdesentralisasi.
Tidak tanggung-tanggung, untuk mempersiapkan infrastruktur Web3, IDCloudHost telah menginvestasikan dan memiliki lebih dari 1500 server siap digunakan. Keseriusan IDCloudHost menjadi catatan tersendiri, mengingat potensi ekonomi digital yang di sebutkan Jokowi mencakup nilai yang besar, Rp.4.531 Trilyun.
Dikutip dari laman McKinsey, inti dari Web3 adalah desentralisasi model bisnis. Sejauh itu, ini menandai fase ketiga dari internet dan memberikan kendali kepada pengguna.
Tujuannya adalah agar kendali tidak lagi terpusat di platform dan agregator besar, melainkan didistribusikan secara luas melalui blockchain terdesentralisasi dan smart contract.
Dalam praktiknya, ini dapat menandai perubahan paradigma dalam model bisnis untuk aplikasi digital dengan menjadikan disintermediasi sebagai elemen inti. Perantara mungkin tidak lagi diperlukan untuk menghubungkan data, fungsionalitas, dan nilai. Pengguna dan pembuat konten dapat berkreativitas tanpa batas, menggunakan aplikasi open source daripada aplikasi proprietary. Hal ini akan mendorong inovasi dan peningkatan skalabilitas.(Jef)