KARANGANYARL(Globalnews.id)- Komitmennya membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan dengan mencetak calon wirausaha-wirausaha baru melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) tak diragukan lagi. Karena itulah, tak salah jika pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menjadikan partner dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait dengan keterampilan dan pengembangan kewirausahaan di Tanah Air.
Adalah Lulu Sofiatun Ekaningsih yang kini menjadi Ketua Umum Perkumpulan UKM Bangkit Mandiri Wanita (BMW) Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Wanita paruh baya ini tak segan memberikan pelatihan bagi para pelaku UKM dan wirausaha pemula (WP) sampai ke pelosok, seperti daerah perbatasan, dan daerah tetinggal.
Komitmen Lulu itu sesuai dengan visi Perkumpulan UKM Bangkit Mandiri Wanita yaitu “Bersama Kita Membangun Negeri”. Sementara visinya adalah menciptakan sumber daya yang berkualitas, memanfaatkan sumber daya yang melimpah, dan membangun kepercayaan diri melalui kelompok pelatihan produksi, menguji keterampilan (kreativitas), ikut dalam pemasaran produk, dan ikut dalam kegiatan berkoperasi.
Di markas BMW yang berlokasi di samping tempat wisata Sondokoro, Karanganyar itu, Lulu menggembleng anggotanya untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam berwirausaha. Hasilnya cukup membanggakan, hampir seluruh anggotanya berhasil, bahkan belum lama ini dua anggotanya mendapat anugerah Wirausaha Pemula Award dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Para pelaku UKM binaan Lulu ini berusaha di berbagai sektor usaha, mulai dari kerajinan, kuliner hingga obat hermal dan jamu tradisional. “Alhamdulillah hampir semua maju dan berhasil,” kata Lulu panggilan akrab Lulu Sofiatun Ekaningsih, ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Lulu pun berkomitmen akan terus membantu para pelaku UKM dan wirausaha pemula agar mereka bisa berhasil dan sukses. “Selama badan saya masih sehat dan mampu, saya akan terus membantu mereka (pelaku UKM dan wirausaha pemula),” tegasnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Budi Mustopo, mengaku bangga dan berterima kasih kepada Lulu yang dengan kerja kerasnya mampu mendidik para wirausaha pemula dan UKM semakin maju dan berkembang.
“Kami berharap komitmen Bu Lulu itu dicontoh oleh Lulu-Lulu yang lain sehingga jumlah wirausaha berkembang pesat, sehingga pengangguran dan kemiskinan di Tanah Air terus berkurang,” kata Budi dalam acara “Road Show” ke sejumlah UKM dan wirausaha pemula di Jawa Tengah.
Dalam Road Show yang dimulai dari Temanggung, Wonosobo, Salatiga, dan berakhir di Karanganyar tersebut, Budi ingin mengetahui langsung perkembangan UKM penerima WP sekaligus melihat perkembang penggunaan aplikasi Lamikro. “Kami juga ingin tahu secara langsung keluhan-keluhan yang dihadapi mereka,” ujarnya.
Aplikasi “Lamikro”
Terkait dengan masih rendahnya kemampuan administrasi pembukuan para pelaku UKM, khususnya penerima progran Wirausaha Pemula (WP), Lulu bersama Kemenkop dan UKM telah meluncurkan aplikasi Laporan Akuntansi Usaha Mikro (Lamikro) atau Lamikro.com.
Aplikasi pembukuan transaksi sederhana yang dapat diunduh di ponsel pintar ini memudahkan pelaku UKM atau wirausaha pemula mencatat keuangannya secara cepat dan tepat. Hingga saat ini, sekitar 2.700-an pelaku UKM dan wirausaha pemula telah menggunakan aplikasi tersebut.
Saat ini, aplikasi tersebut terus disosialisasikan kepada pelaku UKM, wirausaha pemula dan calon wirausaha. Di aplikasi Lamikro ini, peran Lulu sangat besar, sebab dia berperan memberikan pelatihan di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Lalu, apa tanggapan pelaku UKM penerima WP yang telah menggunakan aplikasi Lamikro. Maya misalnya, pelaku wirausaha yang bergerak di bidang handycraft ini menyatakan terima kasih. Karena dengan aplikasi ini sangat memudahkan dirinya dalam pembukuan.“Aplikasi Lamikro mudah dipelajari dan gampang diakses. Berkat menggunakan aplikasi ini memudahkan saya untuk mendapatan tambahan modal dari BRI,” kata Maya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Umirahtani, penerima WP yang bergerak di bidang usaha kompeksi. Menurutnya, selain memudahkan dalam hal admistrasi keuangan, karena bisa melakukan dimana saja melalui Android (HP), aplikasi Lamikro juga sangat mudah diakses.
“Dengan aplikasi Lamikro, saya tidak perlu pusing-pusing berapa pajak yang harus saya bayar. Karena di aplikasi ini sudah langsung tertera berapa pajak yang harus saya bayar,” katanya dengan bangga.
Begitu pula dengan Eni Trihastuti, wirausaha pemula menerima WP yang bergerak di bidang sirup empon-empon atau jamu tradisional. Menurutnya, aplikasi Lamikro sangat mudah diakses.
“Ini memudahkan saya dalam hal pembukuan, dan saya sangat berterima kasih bisa belajar akuntasi melalui aplikasi ini, tanpa harus kuliah di bidang akuntasi,” kata Eni, yang disambut tepuk tangan meriah oleh anggota Perkumpulan UKM BMW. (jef)