Kemenkop dan UKM Minta UKM Bawa Konsep Bukan Minta Bantuan Saja

JAKARTA:(Globalnews.id)- Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring menegaskan bahwa semua lembaga kemasyarakatan atau asosiasi yang membidangi pemberdayaan UKM di Indonesia agar mampu mengubah paradigma berpikir. Jangan lagi datang ke kementerian meminta arahan menteri, dan sebagainya. “Datang ke kita sudah dengan membawa konsep atau ide pemberdayaan UKM untuk kita pelajari dan kemudian disinergikan dengan program-program pemberdayaan UKM yang ada”, ungkap Meliadi pada acara UKM dan IKM Nusantara Expo 2018 di Jakarta, Sabtu (4/8).

Di acara yang dihadiri Menteri Sosial Idrus Marham dan 1000 pelaku UKM dari seluruh Indonesia, Meliadi menyebutkan pihaknya memiliki Gedung Smesco Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk sarana promosi dan pemasaran bagi produk UKM seluruh Indonesia secara gratis. ” Smesco Indonesia itu miniatur produk UKM berkualitas seluruh provinsi yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk pelatihan-pelatihan atau workshop. Silakan manfaatkan gedung tersebut”, tandas Meliadi.

Terkait permodalan, Meliadi menunjuk kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga sangat murah 7% dan dana bergulir dari LPDB KUMKM yang bisa diakses dengan mudah dan cepat. “Kendala permodalan sebetulnya sudah ada solusinya, yaitu KUR dan dana bergulir. Saya berharap, pelaku UKM bisa memanfaatkan itu untuk pengembangan usahanya”, kata Meliadi.

Selain itu, lanjut Meliadi, ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang agar dijadikan sebagai peluang emas bagi pemasaran produk UKM. “Itu ajang olahraga besar yang diikuti oleh seluruh negara di Asia. Selain atlet, Asian Games 2018 juga mampu mendatangkan puluhan ribu turis. Itu pasar yang luar biasa dan harus dimanfaatkan”, imbuh Meliadi.

Meliadi juga mengajak seluruh pelaku UKM agar mulai menekuni dunia e-commerce untuk lebih memperluas pasar bagi produknya. “Kita tak bisa menghindari kemajuan zaman ekonomi digital. Kita harus masuk kesana bila tidak ingin ketinggalan. Yang penting kualitas produk tetap terjaga agar berdaya saing di pasar global”, tegas Meliadi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum UKM dan IKM Nusantara Hj Chandra Manggih Rahayu menjelaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya sudah berusia lima tahun. Selama lima tahun itu pula sudah banyak program dijalankan untuk memberdayakan UKM dan IKM di seluruh Indonesia. “Kita sudah ada di 24 provinsi dan terus melakukan sosialisasi program pemberdayaan. Apalagi, saat ini juga kita sudah memiliki website sendiri”, tukas Chandra.

Untuk itu, Chandra berharap agar program-program yang ada di UKM dan IKM Nusantara bisa disinergikan dengan program pemerintah, termasuk Kemenkop dan UKM. “Pada dasarnya, kita memiliki tiga program strategis, yaitu terkait permodalan, produksi, dan pemasaran. Saya juga berharap agar setiap ada program pemberdayaan UKM selalu melibatkan kita, agar bisa seiring dan sejalan dengan tujuan kita dalam menciptakan produk berkualitas”, kata Chandra.

Sedangkan dalam sambutannya, Mensos Idrus Marham meminta agar pelaku UKM tidak hanya memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. Lebih dari itu, harus juga memiliki satu motivasi ideologis yang tinggi. “Sehingga, melahirkan semangat perjuangan bagi UKM dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan di Indonesia”, ujar Idrus.

Idrus mengakui bahwa tipikal pelaku UKM itu salah satunya adalah tahan banting. Karena tahan banting maka UKM mampu menjadi tiang penyangga ekonomi kerakyatan. “Dengan modal seperti itu, saya yakin UKM mampu menghadapi segala jenis tantangan. Dan itu sudah terbukti selama ini. Yang jelas, kita akan selalu menjaga kemandiriannya”, tegas Idrus lagi.

Idrus pun menantang seluruh pelaku UKM dan IKM di Indonesia bisa melahirkan satu konsep atau pemikiran dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan. “UKM harus mampu menjadi inspirator dan motivator bagi UKM lainnya di seluruh Indonesia. Karena, bila ingin maju, UKM harus punya motivasi yang kuat dan etos kerja yang tinggi”, pungkas Idrus.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.