Kemenkop UKM Segera Realisasikan Kerjasama dengan Arab Saudi

teken Mou
JAKARTA:(Globalnews.id)- Penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara  Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dan Otoritas UKM Arab Saudi  saat pertemuan Raja Salman dan Presiden Jokowi segera ditindaklanjuti. Enam poin MoU bidang UKM yang ditandatangani tersebut dinilai akan menguntungkan bagi kedua negara.

Kerjasama  dengan Arab Saudi diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UKM Indonesia ke negara tersebut bahkan ke negara-negara di Timur Tengah karena Arab Saudi bisa menjadi hub.

Arab Saudi adalah pasar yang sangat potensial bagi produk UKM Indonesia khususnya produk furniture, kerajinan, makanan halal dan busana muslim.

Sedangkan bagi Arab Saudi, Indonesia dianggap memiliki potensi UKM yang sangat besar, sehingga tepat  dijadikan tempat belajar pengembangan UKM.  Jumlah pelaku usaha muslim yang besar, berkembangnya bisnis pola syariah di  UKM menjadi salah satu pertimbangan bagi Arab Saudi.

“Arab Saudi sedang melakukan reformasi ekonomi agar tidak tergantung hanya pada minyak bumi, sehingga sektor-sektor ekonomi lainnya mulai digerakkan. Saat ini banyak dilakukan pembangunan industri di sektor hulu seperti industri petrokimia dan mineral, sehingga UKM Arab Saudi diharapkan dapat mengembangkan industri hilir,” jelas Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, Rabu (8/3).

Keseriusan Arab Saudi menjajaki bisnis UKM di Indonesia ditunjukkan dengan segera mengunjungi  SMESCO RumahKU sehari setelah penandatangan MoU. Delegasi Arab Saudi menemui pejabat Kementerian KUKM, LLP-KUKM dan LPDB-KUMKM untuk memperoleh informasi umum tentang kebijakan dan juga pemberdayaan UKM di Indonesia, serta mendiskusikan langkah konkrit yang dapat dilakukan segera.

Ada sejumlah kesepakatan yang segera direalisasikan, antara lain, Indonesia diminta menyampaikan daftar UKM dan produk yang potensial dikerjasamakan dengan Arab Saudi. Selain itu,  Arab Saudi akan mengirim pejabat untuk belajar dalam pengembangan koperasi di Indonesia.

“Arab Saudi juga menawarkan ke  Indonesia untuk melihat Enterpreneurship Hub yang ada di Arab Saudi untuk dimanfaatkan UKM Indonesia  mengembangkan bisnisnya di Arab Saudi,” kata Puspayoga.

Bahkan, pihak Arab Saudi  merencanakan Indonesia dalam  dua bulan ke depan untuk melakukan business match-making dengan UKM Indonesia, khususnya yang sudah adaptasi dengan teknologi. Arab  Saudi menyatakan meminati produk UKM yang bermuatan inovasi dan teknologi.

Kerjasama dengan Arab Saudi, ditegaskan Puspayoga, merupakan peluang   sangat besar bagi UKM untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terlebih, UKM Indonesia memiliki kunggulan yang tidak dimiliki negara lain seperti sumber bahan baku memiliki  kualitas yang baik, seperti bahan baku rotan, kayu jati, bamboo.

Kreativitas UKM Indonesia juga sangat bervariasi dan memiliki nilai etnik yang tinggi yang dihasilkan melalui proses hand made menjadi berbagai macam bentuk produk Furniture, seperti Gebyok, Rumah Joglo dan Gapura serta produk Busana Muslim yang mengikuti trend fashion.

Puspayoga mengatakan kerjasama ini pada akhirnya   memerlukan     lebih banyak lagi perwakilan pengusaha Indonesia dan pengusaha lokal Arab Saudi sebagai trading partner yang berfungsi sebagai distributor di Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan pasar ritel oleh-oleh bagi penduduk setempat dan turis, seperti saat Ibadah Haji/Umroh dan kegiatan bisnis lainnya.

Enam poin MoU yang ditandatangani tersebut adalah :
a. Pertukaran informasi terkait kebijakan, program –program, proyek, regulasi dan praktek terbaik dalam pengembangan UKM.
b. Pertukaran tenaga ahli, kunjungan, tour pada objek yang terkait dengan pengembangan UKM.
c. Memfasilitasi kerjasama bisnis diantara UKM melalui kegiatan perdagangan, promosi, pameran baik bertaraf nasional maupun internasional, kerjasama pemasaran serta pengembangan kemitraan usaha.
d. Memberikan kesempatan kepada UKM untuk mengikuti training baik bersifat teknis maupun manajerial.
e. Mendukung dan memfasilitasi kegiatan simposium, seminar, konferensi lokakarya dan pertemuan-pertemuan bilateral yang melibatkan UKM.
f. Menyediakan informasi dan kesempatan serta mendukung UKM
untuk memperoleh akses pasar di kedua negara dan di negara lain yang menjanjikan.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.