AMBON:(GLOBALNEWS.ID)-Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan menyempatkan diri mengunjungi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Senyum Lestari yang beralamat di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Maluku. Kunjungan dilakukan usai menghadiri acara Temu Kader Koperasi Dalam Rangka Hari Koperasi Nasional ke-72 di Kota Ambon, Jumat (19/7/2019) siang.
Rully didampingi Asisten Deputi Standarisasi dan Sertifikasi Kemenkop dan UKM Siti Dharma Wasita, serta Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku A. G Mainake, maupun Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Ambon J Tohata. Kedatangan Rully dan rombongan disambut oleh Jacob Waas Ketua KSP Senyum Lestari, beserta jajarannya.
“Kita ingin mengunjungi koperasi yang membantu masyarakat supaya mereka tidak terjebak rentenir. Saya harapkan koperasi ini berkembang supaya bisa membantu masyarakat setempat,” kata Rully dalam dialognya bersama pengurus KSP Senyum Lestari.
Praktik rentenir ikut menjalar di Negeri Hutumuri. Rully mewanti-wati rentenir yang berkedok KSP. Hal ini pun menjadi perhatian pihaknya. Apalagi kebanyakan korban renternir tersebut adalah warga kelas menengah ke bawah yang membutuhkan dana cepat untuk meningkatkan usahanya. Ia mengatakan praktik rentenir tersebut harus diberantas.
“Praktik rentenir harus dilawan dengan pelayanan yang prima oleh koperasi. Ke depan UU Perkoperasian baru yang akan disahkan DPR kalau ada yang mengatasnamakan koperasi bisa dikenai sanksi pidana,” ujar Rully.
Negeri Hutumuri berlokasi jauh dari keramaian kota. Untuk menuju desa ini dari kota Ambon kita dapat melewati jalan darat yang berkelok-kelok mengikuti lekukan pantai dan bukit yang dihiasi berbagai macam tanaman. Terbatasnya akses pembiayaan menimbulkan kesulitan bagi masyarakat setempat khususnya petani, dan nelayan. Sehingga, keberadaan KSP Senyum Lestari dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami punya semangat yang sama untuk memajukan koperasi ini sehingga sampai saat ini kami masih eksis untuk membantu masyarakat,” ucap Manager KSP Senyum Lestari Janes Souhuwat.
Filosofi kebersamaan yang terbangun dalam koperasi menjadi faktor yang mempermudah para pengelola untuk tetap dapat menjalankan koperasi ini hingga kokoh sampai saat ini, meski harus bersaing dengan rentenir. Kebersamaan keinginan untuk memenuhi kebutuhan bersama menjadi kekuatan koperasi.
“Bunga mereka (rentenir) tinggi bisa sampai 30 persen. Tapi kami tidak punya payung hukum untuk membatasi mereka,” katanya.
KSP Senyum Lestari memiliki jumlah anggota sebanyak 324 anggota dengan asset Rp 5 miliar. Tahun 2010 lalu koperasi ini mengajukan pinjaman dana bergulir ke LPDB-KUMKM sebesar Rp 300 juta. Dalam perjalannya koperasi mampu melunasi pinjaman tersebut hanya dalam kurun waktu 3 tahun.
“Tapi kami belum punya keinginan untuk mengajukan pinjaman lagi ke LPDB. Kami mengandalkan modal sendiri dari anggota dan itu lumayan membantu,” pungkas dia.
Upaya koperasi yang terus berusaha menjalankan kegiatan usaha simpan pinjam merupakan salah satu sumbangsih untuk terus membangkitkan roda ekonomi masyarakat di Negeri Hutumuri. Oleh karena itu, eksistensi KSP Senyum Lestari ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.(jef)