Koperasi di Indonesia sampai hari ini kontribusi usahanya masih didominasi oleh usaha sektor keuangan. Nilainya hampir 90 persen dari total bisnis koperasi.
Untuk itu program spin off ( pemekaran) sebagai model pengembangan koperasi ke sektor riil menjadi penting untuk meningkatkan ekonomi lokal dari anggota koperasi.
Program spin off koperasi yang dikembangkan oleh Pusat Koperasi Khatulistiwa, Kalimantan Barat ini dimulai sejak 3 tahun lalu dan telah diikuti oleh 8 koperasi. Hingga tahun ini telah muncul berbagai badan hukum koperasi baru dan badan hukum lainya seperti yayasan dan perseroan di bawah program spin off yang dinaungi di bawah Induk Koperasi Usaha Rakyat ( INKUR). Sekunder koperasi nasional.
Dalam kegiatan evaluasi tengah tahunan Pusat Koperasi Kredit Khatulistiwa ( Puskhat), koperasi hasil spin off dari koperasi kredit ini telah menunjukkan geliat usahanya ke arah positif. Mereka mulai menunjukkan upaya perbaikan tata kelola, ciptakan produk-produk dan jasa yang variatif seperti misalnya ritel, pertanian, perhotelan, sekolahan, eco tpurism dll.
Tahun ini dari setiap koperasi sektor riil harus mampu sajikan produk unggulan yang memberikan dampak nyata bagi ekonomi masyarakat lokal. Seperti misalnya produk gula aren yang sudah dikembangkan oleh Keling Kumang Group misalnya.
Program spin off ini harus berorientasi pada pengembangan ekonomi masyarakat lokal. Setidaknya harus mampu menjawab kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Orientasi ke pasar domestik untuk produk dan jasa yang dihasilkan koperasi ini penting. Selain akan memiliki daya kompetisi produk, juga akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat lokal berupa penyediaan tenaga kerja baru, kendali harga yang lebih baik, serta akan memberikan daya tahan bagi ekonomi masyarakat.
Apalagi di daerah seperti Kalimantan Barat yang selama ini selalu menggantungkan diri pada komoditi ekstraktif atau sumberdaya alam yang sifatnya monokultur, nilai tambah ekonominya rendah untuk masyarakat dan merusak lingkungan dan modal sosial yang ada.
Pengembangan koperasi melalui upaya spin off ini sangat penting juga untuk memperbaiki citra koperasi yang selama ini hanya identik dengan usaha simpan pinjam.
Ini juga akan jadi antitesa pola investasi yang selalu didorong untuk mengundang investor asing dan abaikan keterlibatan masyarakat lokal.
Kegiatan Evaluasi Tengah Tahunan ini untuk melakukan evaluasi kinerja koperasi anggota Puskhat yang diselenggarakan di Hotel IBIS tanggal 23-24 Agustus 2019. Diikuti oleh 56 orang dari pengurus dan manajemen koperasi dari 8 koperasi anggota Puskhat. (jef)