JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan peningkatan nilai ekspor sektor UMKM sebesar 30 persen dari 14,5 persen pada tahun 2024. Teten mengakui target nilai ekspor tersebut terbilang cukup fantastis, namun dengan kolaborasi antara pemerintah dengan stakeholders terkait, ia meyakini dapat tercapai.
Pernyataan itu disampaikan Teten saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan Leonard Theosabrata sebagai Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran KUKM, atau Smesco Indonesia di Jakarta, Kamis (26/12/2019). Pelantikan ini turut dihadiri para pejabat eselon I di lingkungan Kemenkop dan UKM.
“Angka yang cukup fantastis, tapi saya yakin dapat tercapai apabila kita terus bergerak bersama. Pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan asosiasi profesi, institusi pembiayaan, pemasar, avalis, dan offtaker, juga media kita rapatkan barisan mengorkestrasi program semua mengambil peran aktif dan kita pastikan sinergi itu hadir di Smesco,” kata Teten.
Teten sedang menyiapkan desain besar pengembangan UMKM di Tanah Air agar bisa berdaya saing tinggi. Dalam hal ini, Teten akan melibatkan Smesco Indonesia dan Sarinah. Smesco akan difokuskan sebagai center of excellence dan commercial hub, sementara Sarinah berperan sebagai pusat perdagangan nasional bagi barang-barang kerajinan tangan Indonesia serta produk-produk khas tanah air.
“Kita punya Smesco, kita cari konsepnya seperti apa, karena kita punya tugas untuk mengembangkan UMKM. Dalam waktu yang sama dengan Kementerian BUMN akan mengembangkan Sarinah juga sebagai All Indonesia Product kita akan mengkurasi bersama Pak Erick Thohir. Mungkin nanti pada Juni Sarinah akan diperbaiki karena jadul banget,“ tutur Teten.
Peran Smesco sebagai center of excellence ini kata Teten, mulai dari aktivitas riset, dan pengembangan, pusat edukasi, peningkatan keterampilan teknis produksi, sampai dengan pemetaan kebutuhan pasar yang holistik dan pengetahuan tentang pasar mulai dari tren, standar kualitas produk, serta persyaratan administrasi ekspor.
“Smesco juga harus diperkuat untuk berfungsi sebagai simpul komersial menjadi trading house. Dengan ragam produk link and match dengan buyer lokal sampai global. Smesco pun harus menjadi ruang silaturahmi kolaborasi para pelaku UKM yang diharapkan dapat membuka lebih luas kesempatan untuk berkarya,” katanya.
Pelantikan Dirut Smesco Indonesia
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki resmi melantik Leonard Theosabrata sebagai Dirut Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM atau Smesco Indonesia. “Sebagai ahli, Leonard telah membuktikan kemampuan serta kapabilitas dirinya melalui perjalanan pencapaian yang sangat panjang,” kata Teten.
Selama ini, Leonard cukup dikenal dalam kancah pengembangan UMKM, baik di tingkat nasional maupun internasional. Diantaranya, produk Accupunto sebagai brand Indonesia pertama yang mendapatkan Red Dot Design Award, event Furnicraft yang sekarang menjadi IFEX (trade expo untuk produk furnitur dan kriya internasional), event Brightspot Market (ekshibisi UKM premium sejak 2009 menjajal pasar ekspor), jaringan ritel dan kafe The Goods Dept (tersebar di beberapa mal di Jakarta), Industri Marketspace (workshop dan pelatihan UKM), hingga Jakarta Creative Hub (simpul kreatif bagi para kreator di Jakarta).
Usai pelantikan, dalam acara Ngobrol Santai Smesco, Leonard menekankan program kerja ke depan dengan menyiapkan perencanaan adanya marketspace (Collective Studio), aktifitas edukasi, Link and Match, Co-Working Area, Retail Gallery, Event Area, Food anf Beverage Area, Legal Corner, hingga Consulting Area.
“Saya sudah satu dekade mengabdikan diri dalam pengembangan UKM. Ke depan, Smesco akan difokuskan menjadi center of excellence dan commercial hub bagi para pelaku UKM di Indonesia,” kata Leonard.
Leonard mengakui, hal itu sesuai dengan visi Menkop dan UKM dalam membangun UMKM ke depan. Meliputi riset dan pengembangan, pengembangan SDM, penguatan proses produksi, juga pemetaan kebutuhan pasar secara holistik dan seluruh elemen pendukungnya, termasuk tren, persyaratan administrasi ekspor, dan sebagainya.
“Smesco akan diperkuat sebagai fungsi simpul komersial dengan ragam program link and match dengan buyer lokal sampai dengan global. Intinya, Smesco akan menjadi ajang akademis dan komersial,” tukas Leonard.
Yang jelas, Leonard memiliki beberapa fokus yang bakal dikerjakan dengan pondasi kebutuhan di masa depan. Diantaranya, mengembangkan industri kuliner berbasis kearifan lokal (Future Local Food). “Kita akan membangun UKM kuliner dari kebun hingga restoran. Kita akan menjual produk khas dan unik asli Indonesia,” ujar Leonard.
Fokus lainnya, lanjut Leonard, pada Future Craft yang terkait dengan produk seni dan budaya khas Indonesia. “Kita akan mengembangkan produk UKM berbalut budaya,” tandas Leonard.
Terkait mobility, Leonard juga memandang sebagai sesuatu yang penting, karena nanti di depan Gedung Smesco akan ada jalur LRT. “Itu akan mengubah mobilitas penduduk Jakarta, yang akan menciptakan UKM dengan sesuatu produk yang baru,” kata Leonard.
Bagi Leonard, Smesco juga bisa menjadi tempat simulasi bagi project-project yang akan dikerjakan. “Future Living akan ada di Smesco, dalam menghadapi tantangan globalisasi. Smesco juga akan menjadi Public Space dengan adanya LRT,” tukas Leonard.
Fokus lain, Leonard menunjuk pengembangan Sarinah dan Smesco agar tidak saling tumpang-tindih. Begitu juga dengan produk fesyen yang bakal dikembangkan secara benar. “Itu semua membutuhkan Research and Development secara simultan,” pungkas Leonard.(jef)