DEPOK:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga mengungkapkan langkah pemerintah melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui peran KUKM bukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi semata.
Namun dibalik itu pemerintah ingin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Inilah usaha pemerintah yang harus didukung oleh semua pihak,” ujar Menkop Puspayoga dalam acara closing ceremony 11th Hindu For Generation (HFG) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jabar, Minggu (20/11/2016). 11th HFG kali ini mengangkat tema “KARMANY – Langkah Kecil untuk Perubahan Besar”.
Turut hadir dalam acara ini antara lain, Deputi bidang Kelembagaan Kemenkop UKM Meliadi Sembiring, Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi, Pembina Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UI I Made Kartika Diputra, Ketua KMHD UI I Dewa Gede Kharisma Yudha, serta puluhan mahasiswa UI asal Bali.
Puspayoga mengatakan kebijakan Presiden Jokowi yang mencanangkan satu harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua dan Papua Barat merupakan salah satu contoh program bagaimana merawat NKRI.
Di mana selama ini, masyarakat yang berada di Indonesia bagian barat maupun sebagaian besar Indonesi timur sudah menikmati harga BBM yang sama, sementara di Papua dan Papua Barat harnya masih selangit.
“Cara seperti inilah yang akan memperkokoh NKRI, sebab di Papua harga BBM bisa tinggi. Jadi ini bukan hanya urusan ekonomi,” tegasnya.
Untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat, pemerintah sedang fokus pada pembangunan infrastruktur, tourism, energi dan maritim. Dikatakannya program unggulan ini saling korelasi satu Sama yang lain. Jika infrastruktur dibangun maka secara merata maka koperasi dan UKM di daerah akan tumbuh pesat.
Dengan KUKM tumbuh secara otomatis akan membuka lapangan kerja baru dan tentu angka kemiskinan akan semakin ditekan. Selain itu, juga akan memberikan masukan kepada daerah setempat tentang pengembangan pariwisata.”Makanya pemerintah fokus pada pemberdayaan koperasi dan UKM,” tukas Menkop.
Menurut Puspayoga UMKM merupakan sumber penghidupan terbesar bagi masyarakat. Data Kementerian KUKM dan BI tahun 2015 menunjukkan jumlah UMKM per 2014 sejumlah 59,3juta unit (99,9% unit usaha), kontribusi 96,7% tenagakerja, dan kontribusi 57,6% terhadap PDB.
Walaupun peran UMKM sangat strategis dalam mengurangi pengangguran, namun menurut BPS (Agustus 2015) angka penganguran sedikit bertambah menjadi 7,56 juta orang atau meningkat 320 ribu dari tahun 2014.
“Kondisi ini dapat dikurangi jika kita berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itun semua masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang memiliki kreatifitas dan bekal ilmu yang telah diperolehnya di dunia perkuliahan, sebaiknya memiliki mental untuk berwirausaha dibanding menggantungkan diri dengan berburu pekerjaan bersama jutaan pengangguran yang juga mencari kerja,” imbuh Menkop.
Dengan membuka suatu usaha, kata Puspayoga banyak peluang-peluang baru bagi para pengusaha. Misalnya peluang menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar, peluang mengembangkan usaha dengan membuka cabang di berbagai kota, serta peluang untuk mencoba usaha baru yang masih berhubungan dengan induk usaha.
“Kelebihan berwirausaha juga bermanfaat bagi masyarakat, karena secara otomatis saudara membantu para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan,” katanya. (dan)