Berkat Program Kemendes, Pasar Desa Waru Demak Kini Beromzet 142 Juta perhari

DEMAK:(Globalnews.id)-Luarbiasa. Itulah potret pasar kawasan perdesaan di DesaWaru, Kecamatan Mranggen, Demak, Jawa Tengah. Betapa tidak. Pasar yang baru beroperasi sekitar 4 bulan itu ternyata telah beromzet Rp 142 juta per hari.

Hal ini terungkap ketika Plt Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi Kemendes PDTT), Harlina Sulistiyorini meninjau pasar tersebut, Jum’at (1/6/2018).

“Harapan kami dengan adanya pasar kawasan ini, bisa membantu masyarakat di kawasan ini untuk memperjualbelikan hasil produksinya maupun lebih meningkatkan hasil ekonominya. Sehingga nantinya kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan,” ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Hadirnya pasar kawasan pedesaan, kata Harlina, cukup membantu masyarakat setempat terutama dalam menghadapi momen Ramadhan dan lebaran yang sebentar lagi tiba.Pasalnya, harga produk di pasar ini tetap bertahan pada harga normal, meski saat Ramadhan.

“Kalau dilihat para pedagang lebih memperbanyak stok jualannya. Biasanya pasari ni tidak jualan setiap hari.Hanya karena ini bulan Ramadhan kami minta untuk berjualan setiap hari,” ujarnya.

Pasar kawasan pedesaan yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama antara Desa Waru dan Desa Ngamplak ini merupakan bantuan dari Kemendes PDTT tahun anggaran 2017. Bantuan tersebut terdiri dari 24 lapak pedagang dan 8 ruko yang mampu menampung 50 pedagang.

“Program ini (pasar kawasan perdesaan) dimulai sejak tahun 2016. Tahun 2016 itu kita laksanakan di 29 kabupaten, kemudian tahun 2017 ada 14 kabupaten, dan sekarang 13 kawasan. Sehingga pasar-pasar ini bisa kita replikasi untuk kawasan luar jawa yang punya potensi pengembangan pasarnya.Sehingga nanti bisa berkembang masyarakatnya sejahtera,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua BUMDes Bersama Berkah Jaya, Diah Winarni mengakui, antusias warga untuk berdagang di pasar tersebut cukup tinggi. Hal tersebut menyebabkan jumlah lapak yang telah dibangun belum mampu menampung seluruh pedagang.Ia berharap pasar tersebut dapat berkembang pesat sehingga pasar kawasan tersebut dapat segera diperluas.

“Pasar ini juga kami sewakan untuk pasar malam. Biasanya tiga minggu sekali, Rp800 ribu per malam,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, BUMDes Bersama Berkah Jaya juga tengah mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) berupa makanan khas desa setempat. Di antaranya tape singkong, rempeyek, dan tahu bakso. Walhasil, pendapatan pasar ini pun akan terus meningkat.

Langkah ini sesuai dengan arahan dari Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo yang selalu menekankan agar aparat desa berpikir dan bertindak lebih kreatif dan strategis, khususnya dalam memanfaatkan potensi desa guna sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa sendiri .Itulah sebabnya Mendes selalu mengingatkan empaty program prioritas Kemendes setiap saat berkunjung kedesa-desa, yakni BUMDes, Prukdes, embungdesa, dan sarana olahraga desa. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.