SERDANG BEDAGAI (Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung program pemerintah dalam percepatan peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit melalui penyaluran kredit untuk kebun sawit yang sudah layak diremajakan milik petani. BNI sebagai bank pertama yang mengucurkan kredit untuk peremajaan kebun kelapa sawit yang diawali di kebun sawit milik petani yang berlokasi di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan berlanjut di Sumatera Utara. Langkah ini merupakan wujud dukungan BNI terhadap program-program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi serta mensejahterakan petani.
Dukungan BNI tersebut disampaikan dalam acara Program Peremajaan Sawit Rakyat yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Desa Kota Tengah, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara, Senin (27 November 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, dan Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Setyawan.
Dengan potensi peremajaan kebun rakyat di Sumatera Utara seluas 9.109,29 hektar (Ha) yang terdiri dari 38 Tani/Koperasi/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di 12 kabupaten yaitu Serdang Bedagai, Langkat, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu, Asahan, Batubara, Simalungun, Labuhan Batu Utara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Deli Serdang, dan Tapanuli Tengah, BNI berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi yang ada melalui pembiayaan kredit guna mendukung percepatan program replanting kebun sawit.
Sebagai langkah awal, BNI telah berkomitmen mendukung penyaluran kredit kepada petani sawit Serdang Bedagai yang tergabung dalam Gapoktan Fortuna mitra perusahaan PT Karya Hevea Indonesia yang terdiri atas 60 petani seluas 54,62 Ha dan Koperasi Maju Mandiri Labuhan Batu mitra PT Siringo Ringo yang terdiri dari 177 petani seluas 343,98 Ha. Petani tersebut merupakan petani swadaya yang akan menjalin kerjasama dengan Perusahaan Mitra yang akan menjadi perusahaan off taker.
“Pada tahap awal pembiayaannya akan kami berikan kepada 60 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 819 juta. Dengan adanya program launching KUR Khusus Peremajaan Sawit Rakyat dengan bunga 7% serta dukungan BPDP, kami optimis, program serupa dapat diteruskan di daerah lain untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan energi,” ujar Putrama.
Selain mendukung kredit peremajaan kebun sawit, BNI juga mendukung sektor ekonomi lainnya pada segmen usaha kecil. Sejak tahun 2007 sampai dengan Oktober 2017, BNI telah menyalurkan Kredit Usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 37,77 triliun kepada 323 ribu pengusaha kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Dimana, 40% KUR yang disalurkan pada tahun 2017 diberikan pada sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, industri, dan jasa- jasa.
Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit merupakan salah satu fokus pembiayaan industri di BNI. Kepercayaan pemerintah kepada BNI ditunjukan dengan terpilihnya BNI sebagai salah satu bank pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Sebelumnya, Program Pengembangan Kelapa Sawit yang berkelanjutan merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada tanggal 18 Mei 2015. Dana Perkebunan Kelapa Sawit tersebut antara lain dapat digunakan juga untuk peremajaan perkebunan sawit rakyat, penelitian dan pengembangan kelapa sawit, promosi kelapa sawit, sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit, serta pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit. Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada umumnya berasal Pungutan Ekspor Produk Kelapa Sawit dengan tarif yang ditetapkan dalam denominasi Dollar AS namun disetorkan dalam bentuk Rupiah kepada bank pengelola.
Dana ini akan digunakan untuk menjamin pengembangan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan, dan mendorong masyarakat untuk lebih banyak memanfaatkan bahan bakar nabati jenis biodiesel. Dana Perkebunan Sawit juga dapat membantu memberikan insentif agar terjadi proses peremajaan (replanting) dari perkebunan rakyat; Mendorong pengembangan sumber daya manusia dalam perkebunan kelapa sawit; Mendorong penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit; Mendorong promosi perkebunan kelapa sawit; dan Membangun sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit. (jef)