Arsip Kategori: ekbis

Bank DKI Dukung Layanan Keterbukaan Informasi Kendaraan Bermotor

Dirut Bank DKI, Wahyu Widodo (kanan depan berkaos putih) di sela-sela acara

JAKARTA:(Globalnews.id)-Dalam rangka mendukung Layanan Keterbukaan Informasi Polda Metro Jaya, Bank DKI bekerjasama dengan Polda Metro Jaya telah mengembangkan system keterbukaan informasi Kendaraan Bermotor berupa aplikasi SMS dan USSD (Unstructured Supplementary Service Data) Info.

Demikian disampaikan Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Priagung Suprapto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, (25/11).

“Aplikasi SMS dan USSD Info bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi data kendaraan bermotor dan besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui smartphone.Selain itu, aplikasi SMS & USSD Info ini juga menyediakan fitur reminder pembayaran PKB serta Info Samsat & SIM Keliling.” kata Priagung

Priagung menjelaskan, untuk mewujudkan visinya menjadi Bank regional modern, Bank DKI siap mendukung program Polda Metro Jaya khususnya dalam penerimaan Pajak KendaraanBermotor (PKB) secara non tunai. Saat ini, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor tahunan DKI Jakarta dapat dilakukan dimana saja menggunakan aplikasi JakOne Mobile.

Wajib pajak hanya perlu memasukkan nomor polisi kendaraan yang akan dibayarmelalui JakOne Mobile. Selanjutnya, wajib pajak dapat melakukan pembayaran PKB sesuai dengan rincian jumlah nominal PKB yang tertera.

Sebagai tambahan, Wajib pajak juga bisa melakukan pembayaran PKB melalui fitur scan to pay pada QR Code yang tersedia di kasirpembayaran SAMSAT DKI Jakarta melalui JakOne Mobile. Pembayaran PKB juga dapat dilakukanmelaluimesin ATM dan EDC Bank DKI.

”Sampai dengan saat ini, Bank DKI juga telah bekerjasama dalam memberikan pelayanan di lingkungan Samsat Polda Metro Jaya, diantaranya adalah e-Samsat, system antrian baru di gedungPelayanan Satu Atap (PSA), serta layanan less cash dengan menyediakan loket transaksi non tunai di Samsat Polda Metro Jaya”, ungkap Priagung.

Priagung juga menambahkan, “Bank DKI juga menyiapkan fasilitas pembayaran untuk para biro jasa dengan menggunakan kartu ATM Combo Bank DKI yang multi fungsi untuk dapat digunakan sebagai ID Card sekaligus sebagai alat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor DKI Jakarta. Tujuan lain daripenggunaan ID Card adalah sebagai bentuk tertib administrasi di lingkungan Samsat. Selain itu, berbagai inovasi yang dilakukan dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bertujuan mendukung program less cash society pemerintah DKI Jakarta.”

Dukung Transaksi Non Tunai

Bank DKI terus mendorong kemudahan layanan transaksi non tunai dengan menciptakan produk perbankan digital kepada nasabah yang tersegmentasi.

Pada nasabah perorangan, Bank DKI memiliki produk JakOne Mobile dan Jakcard. Sedangkan pada sektor korporasi dan instansi, Bank DKI menyediakan aplikasi Cash Management System (CMS) sebagai solusi layanan perbankan berbasis internet untuk nasabah korporasi dalam melakukan monitoring dan transaksi keuangan secara real time dan online.

Sarana CMS juga digunakan untuk mendukung transaksi pada 2.094 sekolah di Jakarta yang menerima dana BOS dan BOP dengan sistem CMS SIAP BOS-BOP (Sistem Informasi Akuntabilitas Pendidikan Bantuan Operasional Sekolah – Bantuan Operasional Pendidikan).

Sepanjang tahun 2018, Bank DKI juga mendapatkan sejumlah penghargaan terkait dengan inovasi dan digital banking seperti TOP Bank Bidang Fintech – Transaksi Non Tunai 2018, Most Promising Prepaid Smart Card For Smart City pada ProdukJakCardJawara Financial Indonesia 2018, Innovative Company in Digital Financial Services kategori Bank Pembangunan Daerah pada Indonesia Digital Innovative Awards 2018, The First Trendsetter E-Money Kategori Bank Pembangunan Daerah pada Infobank Banking Service Excellence Awards 2018. Terakhir, Bank DKI mendapatkanpenghargaan The Best Bank in Digital Services darimajalah Tempo dalam acara penghargaan Indonesia Banking Award 2018. (jef)

KUR Perhutanan Sosial, BNI Kini Sentuh Pulau Sumatera, Salurkan Rp 17,9 Miliar di Jawa dan Sumatera

Presiden RI Joko Widodo (Kiri) meninjau mesin traktor tangan yang merupakan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kepada para petani penggarap lahan di Sumatera Selatan. Pada Kunjungan Kerja-nya ke Kawasan Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25 November 2018) ini, Presiden memberikan SK tanah yang menjadikan petani memenuhi syarat untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI. Sampai dengan 23 November 2018, penyaluran KUR BNI di Perhutanan Sosial sebesar Rp 17,9 miliar kepada 3.093 penerima SK Perhutanan Sosial yang diserahkan oleh Presiden di Probolinggo, Madiun , Tuban, Bandung dan Palembang.

PALEMBANG: (Globalnews.id)- Program Perhutanan Sosial yang digagas pemerintah terus diperkuat dan diperluas. Kali ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai salah satu bank pendukung Program Perhutanan Sosial, mendapatkan mandat untuk memperluas cakupan wilayah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam rangka Program Perhutanan Rakyat, yaitu tidak hanya di Pulau Jawa melainkan mulai menyentuh petani penggarap hutan di Pulau Sumatera.

Sebelumnya, BNI merupakan bank yang menyasar petani penggarap lahan di Jawa Timur dan Jawa Barat. Mulai saat ini, BNI juga menyentuh penggarap lahan di Provinsi Sumatera Selatan.

Demikian terungkap dalam acara Kunjungan Kerja Presiden RI Joko Widodo ke Kawasan Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25 November 2018). Hadir juga pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Kehutanan & Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini M Soemarno, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni.

Achmad Baiquni menuturkan, BNI memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendukung Program Perhutanan Sosial, sebagai terobosan penting dalam memperluas kesejahteraan kepada petani penggarap lahan hutan serta Pemerataan ekonomi. Untuk itu, kali ini, BNI tidak hanya fokus pada penyaluran KUR bagi petani penggarap lahan hutan di Jawa Timur dan 3 Kabupaten di Jawa Barat, namun memperluas dukungannya hingga ke Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin.

Di Kabupaten Musi Banyuasin ini, terdapat 3.646 penerima SK Perhutanan Sosial berupa SK Pengakuan Pelindungan Kemitraan Kehutanan (KULINKK), SK Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan SK Hutan Kemasyarakatan (HKm), dengan total lahan 26.886 Hektar (Ha). Jumlah tersebut merupakan bagian dari total Perhutanan Sosial Sumatera Selatan seluas 55.940 Ha dengan total penerima SK sebanyak 9.476 KK.

Sebagai penerima SK, para petani tersebut menjadi jelas statusnya, yaitu menjadi petani yang layak mendapatkan akses permodalan yang murah dari perbankan. Untuk itu, BNI memberikan perhatian khusus untuk menyalurkan KUR. Untuk tahap awal, KUR BNI yang telah tersalurkan pada Program Perhutanan Sosial di Sumatera Selatan mencapai Rp 105 juta dan yang sedang dalam proses Rp 6,3 miliar, menyentuh 324 petani penggarap lahan penerima SK.

Dan untuk membantu peningkatan kualitas pertanian di lahan garapan, BNI juga menyalurkan bantuan CSR yang diberikan kepada penerima SK Perhutanan Sosial BNI di Sumatera Selatan. Bantuan diberikan berupa 5 unit traktor tangan yang diserahkan kepada 5 kelompok penerima SK di Kabupaten Musi Banyuasin.

Selain dari Perhutanan Sosial Sumatera Selatan, BNI sejak tahun 2017 sudah berkiprah dalam Perhutanan Sosial di Jawa Timur. Dimana sampai dengan 23 November 2018, penyaluran KUR BNI di Perhutanan Sosial sebesar Rp 17,9 miliar kepada 3.093 penerima SK Perhutanan Soisial yang diserahkan oleh Presiden di Probolinggo, Madiun , Tuban, Bandung dan Palembang.

Dari hasil penyaluran KUR di Jawa Timur tersebut, beberapa lokasi binaan telah menunjukkan keberhasilan dari program ini. Salah satunya LMDH Wono Lestari di Lumajang Jawa Timur, penerima SK di tempat tersebut berhasil mengembangkan potensi bisnis di daerahnya seperti susu sapi, pisang, madu, getah damar dan akan dikembangkan untuk pengolahan susu menjadi produk bernilai tinggi.(jef)

E-Samsat Tahap II Dibuka, BNI Perluas Layanan ke 16 Provinsi


JAKARTA: (Globalnews.id)- Setelah sukses memberikan layanan Samsat secara Online atau Samsat Online Nasional Tahap I di 7 provinsi, kini PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendapatkan kepercayaan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menjadi salah satu bank yang melayani Samsat Online Nasional Tahap II, yaitu di 16 provinsi lainnya. Digandengnya kembali BNI dalam Samsat Online Nasional Tahap 2 ini tidak terlepas dari suksesnya BNI dalam memberikan layanan “BNI E-Samsat” di Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta , dimana pengembangan dari BNI E-SAMSAT ini bekerjasa dengan pemerintah daerah, kepolisian daerah (Polda), dan Jasa Raharja setempat.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Samsat Online Nasional Tahap II ini dilaksanakan di Denpasar, Kamis (15 November 2018). MoU antara BNI dengan Polri ditandatangani oleh Kepala Korp Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Refdi Andri dan General Manager Hubungan Kelembagaan BNI Koen Yulianto.

Pada kesempatan ini, Polri bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta PT Jasa Raharja melakukan perluasan kerjasama Tahap II dengan 9 Bank Umum serta 16 Bank Daerah (BPD) dalam pelaksanaan Samsat Online Nasional. Dalam Tahap II ini perluasan aplikasi layanan Samsat Online Nasional akan meliputi 16 daerah/provinsi yaitu Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumut, Sumsel, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. Ke-16 provinsi ini akan melengkapi layanan serupa yang telah diberikan di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali.

Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan, “BNI E-Samsat” merupakan inovasi pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui channel ATM. Dengan layanan ini akan terwujud peningkatan pelayanan publik Samsat, mulai dari pendaftaran, penetapan, dan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

“Sistem E-Samsat yang kami kembangkan memberikan kemudahan bagi wajib pajak kendaraan bermotor dalam membayar pajak. Cukup dengan menggunakan fasilitas yang disediakan BNI, wajib pajak dapat membayar Pajak Kendaraan Bermotor atau PKB tahunan miliknya di seluruh ATM BNI. Resi pembayaran dari ATM akan menjadi bukti resmi bahwa wajib pajak kendaraan telah membayar PKB. Wajib pajak dapat mendatangi Kantor Samsat setempat untuk melakukan pengesahan STNK,” tuturnya.


Dengan berbagai kemudahan yang disiapkan BNI melalui BNI E-Samsat, maka sinergi BNI dengan Polri, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah, dan PT Jasa Raharja (Persero) akan memberikan banyak faedah bagi semua pihak dan masyarakat pemilik kendaraan. Dengan adanya perluasan Samsat Online Nasional ke Tahap II ini pelayanan Samsat memasuki babak baru, yaitu modernisasi pelayanan publik demi terwujudnya pelayanan yang lebih mudah, lebih cepat, lebih transparan, dan lebih akuntabel. Kondisi tersebut diharapkan dapat meminimalisir pungutan-pungutan liar dari praktik percaloan.

Untuk memanfaatkan layanan BNI E-Samsat ini wajib pajak cukup mengakses aplikasi “Samsat Online Nasional” di handphone dan menginput Data Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor (NRKB), Nomor Induk kependudukan (NIK), 5 digit terakhir nomor rangka kendaraan bermotor, serta nomor telepon atau handphone.

Setelah diverifikasi oleh server Kepolisian Daerah (Polda) maka wajib pajak akan mendapatkan kode billing (kode bayar). Setelah itu, Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran berdasarkan kode billing tersebut di channel ATM BNI dan kemudian mendapatkan bukti pembayaran. Setelah mendapatkan bukti pembayaran di ATM, wajib pajak melakukan pengesahan STNK di seluruh sentra layanan Kantor Bersama Samsat di masing-masing wilayah hukum Polda.

“Hal ini juga merupakan wujud nyata dari komitmen BNI sebagai banking partner dari Polri, Pemerintah Pusat, hingga Pemerintah Daerah dalam mendukung program pemerintah untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dengan sistem pajak online,” ujar Kiryanto. (jef)

Kejar Target Rasio Elektrifikasi, BNI Salurkan Kredit ke PLN Rp 1,1 Triliun

i

JAKARTA: (Globalnews.
id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) ikut serta menyalurkan pembiayaan untuk Program 35.000 Mega Watt (MW) secara sindikasi. Kali ini, kredit BNI disalurkan untuk membiayai Proyek Transmisi dan Gardu Induk Jawa Bagian Tengah bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan Maksimum Kredit mencapai Rp 4,5 Triliun. Porsi BNI dalam pembiayaan sindikasi tersebut mencapai Rp 1,1 triliun.
Pembiayaan sindikasi tersebut ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kredit antara Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto dengan Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan serta direktur bank peserta sindikasi lainnya di Jakarta, Rabu (14 November 2018). Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, dan Perhubungan Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah.
Putrama Wahju Setyawan menuturkan, Program 35.000 MW untuk Proyek Transmisi dan Gardu Induk Jawa Bagian Tengah ini memiliki total nilai proyek sebesar Rp 5,4 triliun dan mendapatkan Penjaminan Pemerintah. Proyek Transmisi dan Gardu Induk ini terdiri atas pembangunan Transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV, dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV. Setelah seluruh proyek ini tuntas maka diharapkan akan semakin mendekatkan Indonesia terhadap pasokan listrik 35.000 MW, sehingga Target Rasio Elektrifikasi sebesar 99% pada tahun 2022 dapat dikejar.
“Dalam pembiayaan sindikasi ini, BNI berperan sebagai _Joint Mandated Lead Arranger, and Bookrunners_ (JMLAB). BNI tidak hanya mendukung proyek-proyek infrastruktur jalan tol, melainkan infrastruktur non-fisik seperti listrik. Dukungan tersebut sejalan dengan target rasio elektrifikasi yang hampir mencapai 100% pada tahun 2022 mendatang,” ujar Putrama
Sampai saat ini, progress proyek tersebut sudah mencapai 39,3% dari nilai proyek. Segala fasilitas yang telah diberikan oleh BNI pada PLN digunakan untuk proyek yang mendapatkan Penjaminan Pemerintah dan juga Pinjaman yang bersifat Coporate Loan.(jef)

BNI Rintis “Aku Saudagar Muda” Cetak Siswa SMK Berjiwa Bisnis

TEGAL:(Globalnews.id)-Upaya untuk terus mengembangkan jiwa kewirausahaan terus digenjot baik oleh pemerintah maupun berbagai pihak lainnya, antara lain bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.

Terobosan terbaru yang diciptakan BNI kali ini adalah merintis Program “Aku Saudagar Muda”. Tujuan utama digelarnya “Aku Saudagar Muda” adalah menciptakan pengusaha-pengusaha muda sejak dini, dalam hal ini mengajak para siswa dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) di berbagai kota.

Program “Aku Saudagar Muda” terbaru telah digelar di Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang dikelola BNI di Tegal, Jawa Tengah, Selasa (13 November 2018). Hadir sebagai Pembina RKB BUMN dan Pembicara pada kesempatan ini Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN RI Fajar Harry Sampurno. Hadir juga sekitar 50 siswa dari berbagai SMK di Tegal serta para pembicara dari 5 pengusaha UMKM binaan RKB BNI Tegal.


Fajar Harry Sampurno menuturkan, program pengembangan kewirausahaan sejak dini seperti Program “Aku Saudagar Muda” sangat penting bagi generasi milenial untuk mengenal dan memahami dunia wirausaha sejak dini serta tumbuh menjadi pribadi yang kreatif. Kreativitas yang terlatih sejak dini menjadi modal utama kemandirian generasi muda pada saat dewasa kelak.

Program “Aku Saudagar Muda” perlu digelorakan karena untuk menumbuhkan jiwa bisnis pada generasi milenial, perlu pendampingan sejak awal, mulai dari menanamkan motivasi berbisnis, mengenal dunia bisnis, hingga melakukan praktik bisnis di dunia nyata.

Program “Aku Saudagar Muda” memang merupakan program belajar sekaligus praktek berjualan (reseller) bagi siswa SMA/SMK atau sederajat. Mereka akan menjual produk-produk milik pelaku usaha yang dibina dan dikembangkan RKB Tegal. Sebelum aktif menjadi reseller, para siswa sebelumnya mengikuti pelatihan dan pendampingan yang dilakukan langsung oleh para pelaku usaha melalui kelas “Inspirasi”, “Pengetahunan” dan “Ketrampilan”.

“Inti dari ketiga kelas tersebut adalah untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan kemampuan para siswa peserta Program “Aku Saudagar Muda” untuk memulai usaha,” ujar Corporate Secretary BNI Kiryanto.

Program ini merupakan sinergi BNI dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Tegal dalam upaya mengoptimalkan dan mengombinasikan program yang ada. Salah satu program yang ada adalah RKB Tegal. Saat ini, BNI dan Pemkab Tegal menyasar ke siswa SMA/SMK dengan memberikan pelatihan dan pendampingan. Tujuannya adalah menciptakan pengusaha baru di Kabupaten Tegal, dan mendorong peningkatan kualitas produktivitas pelaku usaha yang ada.

Pada tahap awal, BNI mengundang 100 siswa dari 10 SMA/SMK di Kabupaten Tegal. Tidak hanya di Tegal, program ini juga dijalankan di RKB Sleman, Jawa Tengah dan Pangandaran, Jawa Barat, dan akan terus dikembangkan ke berbagai wilayah lainnya. Program ini berdurasi 2 bulan.(jef)

BNI Berikan Solusi Keuangan Menyeluruh Bagi Semen Indonesia Group

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (Kanan) dan Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono (Kiri) menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Layanan Integrated Cash Management oleh BNI di Jakarta, Senin (12 November 2018). Sampai dengan awal November 2018, layanan Cash Management BNI telah digunakan oleh 64.716 nasabah dengan volume transaksi sebesar Rp 1.466 triliun.

JAKARTA:(Globalnews.id)-Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyediakan layanan Cash Management dan BNI Corporate Card bagi PT Semen Indonesia (Persero) serta anak usaha yang tergabung dalam Semen Indonesia Group.

Kerjasama antar dua BUMN tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Hubungan Kelembagaan Adi Sulistyowati dengan Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemimpin Divisi Bisnis Kartu BNI Okki Rushartomo dengan Kepala Departemen Keuangan Strategis Semen Indonesia Budi Wahyudarsono Ciptoraharjo di Jakarta, Senin (12 November 2018).

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (Kanan) menyerahkan mock up BNI Corporate Card kepada Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono (Kiri) di Jakarta, Senin (12 November 2018). Selain Layanan Integrated Cash Management, BNI juga menyediakan BNI Corporate Card bagi Semen Indonesia Group. Sampai dengan Kuartal III 2018, perusahaan pengguna BNI Corporate Card telah mencapai 1.100 perusahaan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,9 triliun.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menuturkan, BNI berkomitmen untuk menjadi one stop financial services yang tidak sekadar menawarkan produk dan layanan, melainkan solusi keuangan. Layanan Cash Management BNI tentunya akan mempermudah Semen Indonesia serta anak usahanya untuk memantau keluar masuknya dana di dalam perusahaannya. Di dalam Cash Management terdapat beberapa komponen seperti BNIDirect, Cash Pooling, dan Virtual Account Debit.

BNIDirect memberikan kemudahan bagi Semen Indonesia Group dalam melakukan transaksi perbankan secara realtime online. Pengelolaan dana yang ada pada rekening Semen Indonesia Group dapat dimonitor dan dioptimalkan melalui fitur Cash Pooling. Sedangkan, Virtual Account Debit memudahkan Semen Indonesia Group untuk mengidentifikasi pengeluaran dan pengelolaan Patty Cash.

Pemimpin Divisi Bisnis Kartu BNI Okki Rushartomo (Kedua Kiri) dan Kepala Departemen Keuangan Strategis Semen Indonesia Budi Wahyudarsono Ciptoraharjo (Kedua Kanan) menandatangani Nota Kesepahaman tentang penyediaan BNI Corporate Card di Jakarta, Senin (12 November 2018). Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (Kanan) dan Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono (Kiri).

“Secara garis besar, Cash Management memudahkan pengelolaan dana sehingga tidak memerlukan lagi proses secara manual. Selain Cash Management, BNI juga memfasilitasi Semen Indonesia Group dengan BNI Corporate Card. BNI Corporate Card bermanfaat untuk pembayaran segala transaksi yang terjadi pada operasional pegawai Semen Indonesia Group. Penyediaan BNI Corporate Card sejalan dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang telah disosialisasikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan,” ujar Susi.

Sampai dengan awal November 2018, layanan Cash Management BNI telah digunakan oleh 64.716 nasabah dengan volume transaksi sebesar Rp 1.466 triliun. Sedangkan, sampai dengan Kuartal III 2018, perusahaan pengguna BNI Corporate Card telah mencapai 1.100 perusahaan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,9 triliun. (jef)

Dua Ruas Tol yang Dibiayai BNI Diresmikan

TEGAL: (Globalnews.id)- Tol Ruas Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4 telah diresmikan hari ini. Dengan demikian, Tol Ruas Pejagan-Pemalang telah dapat beroperasi secara penuh. Pada kesempatan yang sama, Tol Ruas Pemalang Batang Seksi 1 juga diresmikan. Sebagai salah satu bank BUMN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjadi Mandated Lead Arranger dalam pembiayaan sindikasi untuk pembangunan kedua ruas tol tersebut.

Kedua ruas tol tersebut diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Turut hadir pada peresmian kedua tol tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Rini M Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Basuki Hadimuljono di Tegal, Jumat (9 November 2018).

Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan, dalam pembangunan Tol Ruas Pejagan Pemalang, BNI mengambil porsi kredit sindikasi sebesar Rp 1 triliun atau 21,15% dari total sindikasi (Rp 4,7 triliun). Project cost dari Tol Ruas Pejagan Pemalang sendiri adalah sebesar Rp 7,6 triliun.

Sedangkan, BNI mengambil bagian sebesar 28,84% atau Rp 1,5 triliun dari total kredit sindikasi (Rp 5,2 triliun) yang disalurkan untuk pembangunan Tol Ruas Pemalang Batang yang project cost-nya mencapai Rp 7,5 triliun.

“Sejalan dengan langkah pemerintah yang fokus pada pembangunan infrastruktur, BNI aktif terlibat dalam berbagai penyaluran kredit sindikasi infrastruktur. Dalam pembangunan Tol Ruas Pejagan Pemalang dan Tol Ruas Pejagan Pemalang, BNI berperan Agen Fasilitas, Escrow, dan Jaminan. BNI sendiri menjadi lead dalam kedua pembiayaan sindikasi yang juga mendapat partisipasi dari lembaga pembiayaan dan bank lain tersebut,” ujar Kiryanto.

Selain BNI, terdapat 13 bank dan lembaga pembiayaan di dalam kepesertaan kredit sindikasi Tol Ruas Pejagan Pemalang yaitu SMI, LPEI, ICBC, Panin, Bank Artha Graha, Bank Sumut, Bank Jateng, Bank Sulselbar, Bank Kalteng, Bank Nagari, Bank Maluku Malut, Bank DIY, dan Bank Jambi.

Sedangkan dalam kredit sindikasi pembangunan Tol Ruas Pemalang Batang, selain BNI terdapat 23 bank dan lembaga pembiayaan partisipan yaitu Bank Panin, Bank Artha Graha, Bank Sumut, Bank Jateng, Bank Sulselbar, Bank Kalteng, Bank Nagari, Bank Maluku Malut, Bank DIY, Bank Jambi, BPD Bali, Bank Papua, IIF, Bank Riau Kepri, Bank Sumsel Babel, Bank Kalsel, Bank Sulteng, BNI Syariah, Bank Aceh Syariah, Bank DIY Syariah, BJB Syariah, Bank Riau Kepri Syariah, dan Bank Kalsel Syariah.(jef)

Program Perhutanan Sosial, Dukungan BNI Sentuh 2.000 an Petani Jabar

BANDUNG:(Globalnews.id)- Program Perhutanan Sosial yang digagas pemerintah terus diperkuat. Kali ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai salah satu bank pendukung Program Perhutanan Sosial, mendapatkan perluasan mandat sebagai bank yang tidak hanya menyasar petani penggarap lahan di Jawa Timur, melainkan juga Jawa Barat.

Demikian terungkap dalam acara Kunjungan Kerja Presiden RI Joko Widodo ke Kawasan Taman Hutan Rakyat Juanda, Bandung, Jawa Barat, Minggu (11 November 2018). Hadir juga pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Kehutanan & Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini M Soemarno, dan Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto.

Catur Budi Harto menuturkan, BNI memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendukung Program Perhutanan Sosial, sebagai terobosan penting dalam memperluas kesejahteraan kepada petani penggarap lahan hutan serta Pemerataan ekonomi. Untuk itu, kali ini, BNI tidak hanya fokus pada penyaluran KUR bagi petani penggarap lahan hutan di Jawa Timur, namun memperluas dukungannya hingga ke Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Garut, Cianjur, dan Indramayu.


Di ke-3 kabupaten itu, terdapat 2.313 penerima SK Perhutanan Sosial, baik SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) maupun SK Pengakuan Pelindungan Kemitraan Kehutanan (KULINKK). Sebagai penerima SK, para petani menjadi jelas statusnya, yaitu menjadi petani yang layak mendapatkan akses permodalan yang murah dari perbankan.

Untuk itu, BNI memberikan perhatian khusus untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk tahap awal, KUR BNI yang telah tersalurkan di Jawa Barat mencapai Rp 470 juta dan yang sedang dalam proses Rp 5,5 miliar, menyentuh 220 petani penggarap lahan penerima SK.

Dan untuk membantu peningkatan kualitas pertanian di lahan garapan, BNI juga menyalurkan bantuan CSR yang diberikan kepada penerima SK Perhutanan Sosial BNI di Jawa Barat. Bantuan diberikan berupa peralatan budidaya tambak bandeng dan sarana produksi perkebunan kopi antara lain 10 unit Pompa Air, 12 unit Jaring, 6 unit Mesin Potong Rumput, 3 unit mesin chainsaw.

Selain dari Perhutanan Sosial Jawa Barat, BNI sejak tahun 2017 sudah berkiprah dalam Perhutanan Sosial di Jawa Timur. Sampai dengan 31 Oktober 2018 penyaluran KUR BNI di Perhutanan Sosial sebesar Rp 16,7 miliar kepada 3.066 penerima SK Perhutanan Soisial yang diserahkan oleh Presiden di Probolinggo, Madiun dan Tuban.

Dari hasil penyaluran KUR di Jawa Timur tersebut, beberapa lokasi binaan telah menunjukkan keberhasilan dari program ini. Salah satunya LMDH Wono Lestari di Lumajang, penerima SK di tempat tersebut berhasil mengembangkan potensi bisnis di daerahnya seperti susu sapi, pisang, madu, getah damar dan akan dikembangkan untuk pengolahan susu menjadi produk bernilai tinggi.(jef)

Perkuat Ekspor RI, BNI Rangkul Mitra Bisnis di Amerika Serikat

Direktur Bisnis Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo (tengah) menyerahkan cenderamata kepada CEO & Co-Founder Unical Aviation Han Tan (kanan) pada pertemuan bertemakan “Building Strategic Partnership To Boost Indonesia’s Export” di Los Angeles, Amerika Serikat, (Jumat, 2 November 2018) serta disaksikan oleh Konsul Jenderal RI di Los Angeles Simon D.I. Soekarno (kiri). BNI melalui Kantor Cabang New York mengadakan pertemuan tersebut dengan para pengusaha Amerika Serikat dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat. Sampai dengan Q3 2018, BNI Kantor Cabang New York telah membukukan portfolio loan senilai USD 601,52 juta atau meningkat sebesar 28.55% dari posisi Desember 2017 senilai USD 467,92 juta.

JAKARTA:(Globalnews.id)- Amerika Serikat merupakan salah satu dari negara tujuan ekspor Indonesia terbesar. Mengingat pentingnya hubungan ekonomi di antara kedua negara ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melalui Kantor Cabang New York menggandeng beberapa perusahaan di Amerika Serikat untuk meningkatkan hubungan bisnis dengan tujuan utama peningkatan ekspor dari Indonesia ke pasar Amerika Serikat.

BNI mengadakan pertemuan dengan para pengusaha Amerika Serikat yang bertemakan “Building Strategic Partnership To Boost Indonesia’s Export” dan dilaksanakan di Los Angeles pada Jumat (2 November 2018). Hadir pada pertemuan tersebut Direktur Bisnis Tresuri dan Internasional Rico Rizal Budidarmo dan Konsul Jenderal RI di Los Angeles Simon D.I. Soekarno serta sejumlah pengusaha Amerika Serikat yang memiliki bisnis dengan Indonesia dan mengimpor produk-produk dari Indonesia dalam bentuk produk tekstil, seafood, agrikultur, dan F&B.

Rico menuturkan, acara tersebut menjadi ajang diskusi mengenai outlook ekonomi Indonesia dan trend hubungan ekspor impor antara kedua negara, serta penghargaan kepada perusahaan-perusahaan tersebut atas kontribusinya dalam mendorong transaksi ekspor Indonesia. Arah bisnis BNI baik di Amerika Serikat maupun jaringan BNI lainnya di seluruh dunia adalah kerja sama yang saling menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan dagang dengan Indonesia ataupun perusahaan Indonesian related dalam mengembangkan bisnis dan penguatan ekonomi Indonesia.


“BNI berkomitmen untuk menjadi partner strategis dan siap memberikan solusi ekspor dan impor bagi nasabah. Pemilihan kota Los Angeles, California, sebagai tempat menyelenggarakan acara dikarenakan banyaknya perusahaan-perusahaan di wilayah ini yang memiliki bisnis ekspor impor dengan Indonesia. Sampai dengan Q3 2018, BNI Kantor Cabang New York telah membukukan portfolio loan senilai USD 601,52 juta. Nilai pinjaman ini meningkat sebesar 28.55% dari posisi Desember 2017 senilai USD 467,92 juta. Untuk ke depan, BNI Kantor Cabang New York berkomitmen untuk terus meningkatkan bisnis Indonesia related untuk mendukung penguatan ekonomi Indonesia,” ujar Rico.

BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, dan sebagai bank dengan jaringan internasional terbesar saat ini di mana BNI memiliki enam kantor cabang di luar negeri yaitu di London, New York, Singapura, Hongkong, Tokyo, Seoul, 1 sub-branch di Osaka, dan 1 representative office di Myanmar; didukung oleh Remittance Representative yang tersebar di Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Saudi Arabia, Qatar, UAE dan Belanda.(jef)

Sedot 450 Pengusaha UMKM, BNI – DJP Gelar Pelatihan di 3 Kota

JAKARTA:(Globalnews.id)-Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) untuk memberikan pelatihan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam kerangka Business Development Services. Hingga saat ini, BNI dan Ditjen Pajak telah menggelarnya di 3 kota yang berlainan, yaitu Jembrana – Bali, Wonogiri – Jawa Tengah, dan Bekasi – Jawa Barat.

Ketiga pelatihan tersebut mengundang ketertarikan sekitar 450 pengusaha UMKM yang selama ini menjadi anggota Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang dikelola BNI. Setiap event pelatihan selalu menghadirkan 150 pengusaha UMKM per kotanya. Tema pelatihan adalah Berbisnis Out of The Box di Era Global.

Kerjasama Pelatihan tersebut kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Kerja Sama tentang Pembinaan UMKM melalui program Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang ditandatangani Bank anggota Himbara yaitu BTN, BRI, BTN, dan Mandiri di Gedung Ditjen Pajak, Rabu (31/10/2018).

Penandatanganan PKS tersebut dilakukan oleh Direktur Utama dari masing-masing Bank, Bank BTN oleh Maryono, BNI oleh Achmad Baiquni, Bank BRI oleh Suprajarto, dan Bank Mandiri oleh Kartika Wirjoatmodjo. Sementara dari Ditjen Pajak diwakili oleh Dirjen Pajak Robert Pakpahan. Hadir menyaksikan kesepakatan tersebut Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.

Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan, BNI telah mengembangkan RKB sebanyak 45 unit di seluruh Indonesia. Dengan adanya pelatihan yang diberikan oleh instruktur Ditjen Pajak, para pengusaha UMKM di RKB BNI akan memperoleh tambahan pengetahuan dalam mengembangkan bisnisnya secara lebih tertib administrasi.

“Selama ini, kami memberikan pelatihan e-commerce kepada pengusaha UMKM di RKB BNI agar dapat menembus pasar lebih luas secara online. Dengan adanya pelatihan tentang pengelolaan keuangan dari Ditjen Pajak, maka para pelaku UMKM ini menjadi semakin kaya pengetahuan dalam memantapkan bisnis mereka ke depan,” ujarnya.(jef)