Arsip Kategori: news

Saksi:Transaksi Jual Beli Apartemen di Singapura Merupakan Transaksi Sesungguhnya

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-Transaksi jual beli apartemen Silversea di Singapura merupakan transaksi sesungguhnya – yang clear dan proper – dimana hak dan kewajiban pemilikan merupakan tanggung jawab Soetikno Soedarjo sebagai pembeli yang sah dari pemilik lama, Emirsyah Satar. Perjanjian tersebut mengikat Emirsyah Satar dan Soetikno Soedarjo menurut hukum Indonesia, segala hak dan kewajiban telah beralih dari Emirsyah Satar ke Soetikno Soedarjo.

Demikian diungkapkan oleh saksi Andre Rahadian dalam sidang lanjutan mantan direktur utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dan Soetikno Soedardjo di pengadilan Jakarta Pusat, jalan Bungur Besar Raya, baru-baru ini.

Selain Andre Rahadian yang berprofesi sebagai pengacara, juga hadir dua saksi lain, masing-masing Victor Agung Prabowo yang merupakan karyawan departemen teknik Garuda Indonesia dan Hardi Rusli yang merupakan suami Sandrani Abubakar, menantu mertua Emirsyah Satar, almarhum Mia Suhodo.

Andre Rahadian sebagai pengacara yang membantu penanganan proses jual beli menjelaskan bahwa transaksi jual beli apartemen Silversea sebagai transaksi jual beli, dan tidak ada hubungannya dengan perkara suap dan saat ini apartemen dimiliki oleh Soetikno Soedardjo. Mengingat pajak yang dikenakan ke pihak penjual dan pembeli besar, maka Emirsyah Satar dan Soetikno Soedardjo memutuskan jual-beli yang dilakukan tidak langsung dilanjutkan dengan proses balik nama. Emirsyah Satar juga tidak pernah menyembunyikan kepemilikannya atas apartemen tersebut.

Meskipun tidak dilaporkannya transaksi melanggar aturan di Singapura, namun mengingat perjanjian jual-beli yang dilakukan tunduk pada hukum Indonesia, sehingga tidak melanggar ketentuan hukum.

Sementara itu, saksi Victor Agung Prabowo menjelaskan bahwa diskusi berkaitan pengadaan program perawatan mesin (TCP/total care program) dengan Rolls Royce berlangsung alot dan sulit. Kesulitan yang dihadapi tim evaluasi kemudian dilaporkan ke direksi. ” Kesulitan negosiasi diupdate ketua tim Pak Batara ke direksi”. Setelah melalui proses kajian dan evaluasi yang dilakukan oleh tim, kemudian tim menyiapkan rekomendasi yang disampaikan dan kemudian disetujui untuk ditindaklanjuti dalam rapat direksi.

Saksi Victor Agung Prabowo juga menyatakan bahwa tim tidak pernah diarahkan atau diintervensi Terdakwa Emirsyah Satar. Saksi juga mengaku tidak pernah mendapatkan arahan apapun dari Emirsyah Satar dan tim telah bekerja independen.

Victor juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan perawatan mesin dengan pola TCP maka utilisasi pesawat lebih maksimal karena tidak ada pesawat yang grounded. Menurut kontrak kalau tidak ada mesin akan dipinjamkan Rolls Royce, jadi pesawat tetap bisa terbang, selain itu bila menggunakan pola perawatan TMB maka biayanya juga fluktuatif dan tidak dapat dipastikan, sehingga perawatan mesin lebih efisien menggunakan TCP.

Victor juga mengatakan bahwa dalam MOU tanggal 15 Juni 2009 antara Airbus dan Rolls Royce dilampirkan “Financial Assssistance Agreement” dimana Rolls Royce memberikan Engine Consession senilai USD 26,600,000 per pesawat yang menggunakan mesin Rolls Royce, sehingga Garuda mendapatkan cashback dari Rolls Royce.

Saksi Hardi Rusli yang memberikan kesaksian terkait rumah milik mertua Emirsyah Satar, Mia Suhodo; Hadi menjelaskan bahwa ia memang melakukan transaksi keluar sebesar Rp 160 juta karena diminta almarhum Mia Suhodo untuk pembayaran biaya broker rumah di jalan Pinang Merah II Blok SK No 7-8, saat itu ibu mertua saksi mengatakan broker butuh pembayaran cepat, kemudian uang Saksi tersebut telah diganti oleh Emirsyah Satar.

Ketika dikonfirmasi oleh Penasehat Hukum terdakwa tentang kepemilikan rumah tersebut, saksi menyatakan “Rumah itu adalah rumah ibu mertua dan dibeli atas keinginan ibu mertua, yang menempati pun adalah ibu mertua dan ketika mertua meninggal, rumah diwariskan ke anaknya, yaitu istri saya Sandrani Abubakar dan saudara kembarnya Sandrina Abubakar.” katanya. (jef)

DIGELAR 13-14 MARET 2020 : UNKRIS FEST 2020 Usung Tema “UNITY TOGETHERNESS”

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Sejak berdiri pada tahun 1952 s/d 2020, Universitas Krisnadwipayana, telah melahirkan banyak alumni yang tersebar di berbagai tempat di seluruh Indonesia, dengan berbagai posisi strategis, serta melahirkan segudang prestasi dan reputasi dikancah nasional dan internasional, yang menjadi kebanggaan bagi almamater.

Tercatat, hingga wisuda terakhir di akhir tahun 2019 ini, sudah puluhan ribu alumni yang lahir dari kampus Universitas Krisnadwipayana, dan para alumni tersebut bersinergi dalam satu wadah besar bernama Ikatan Keluarga Besar Alumni Universitas Krisnadwipayana (IKEBA UNKRIS). Seiring perkembangannya, estafet kepengurusan IKEBA UNKRIS akan terus berjalan sebagaimana transformasi sebuah organisasi.

Melalui pelaksanaan reuni akbar Unkris Fest 2020 yang akan diadakan pada tanggal 13 s/d 14 Maret 2020, akan menjadi satu ajang besar dimana para alumni yang pernah menjalani Pendidikan di Universitas Krisnadwipayana, akan berkumpul bersama di kampus Universitas Krisnadwipayana, dari angkatan tahun 1952 s/d 2020, dan diharapkan kegiatan Unkris Fest 2020 ini akan sangat meriah dan di hadiri oleh ribuan alumni UNKRIS.

ketua panitia Unkris Fest 2020 Drs. Irawan Noor, M.Si. menuturkan,”Kami berharap Unkris Fest 2020 yang mengusung tema “Unity Togetherness” akan menjadi acara pelepas rasa rindu antar alumni, teman semasa perkuliahan di Universitas Krisnadwipayana”.

“Selain itu akan menjadi sarana untuk bertukar informasi, dimana tujuan akhirnya adalah dengan semakin eratnya hubungan emosional almamater antar alumni UNKRIS, dapat menjembatani para mahasiswa/i yang baru lulus, sehingga lebih mudah mendapatkan informasi pekerjaan dan kesempatan berkarir” jelas Irawan.

Unkris Fest 2020 adalah sebuah pertemuan lintas generasi dari berbagai angkatan, yang dimeriahkan dengan kegiatan seperti pertunjukan musik, bazzar multiproduk & kuliner, coaching & seminar serta art exhibition, tentunya akan membuka ruang komunikasi bagi mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan,.

Reuni merupakan sarana untuk melihat kembali diri kita beberapa tahun ke belakang. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti bahwa kehidupan yang dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting.

Sekjen IKEBA UNKRIS Drs. H. Atang Sugiyono, M.Si. mengatakan, ”Kami berharap kegiatan reuni akbar ini, akan menjadi momentum bagi alumni dan civitas Unkris untuk sama-sama menggali potensi terbaik, yang akan bermanfaat bukan hanya untuk alumni Unkris, tetapi juga bagi masyarakat lainnya”.

Informasi mengenai kegiatan ini sudah mulai dilakukan oleh pengurus dari IKEBA UNKRIS, dengan menyebarkan informasi event reuni akbar UNKRIS FEST 2020 melalui jaringan media sosial, sehingga sudah banyak alumni yang mendapatkan informasi serta memberikan apresiasi positif akan terselenggaranya kegiatan ini. (jef)

Open House Kelas Modular Fikom Usahid Targetkan 50-100 Pengunjung

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID) – Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta menyelenggarakan open house perkenalkan kelas modular kepada masyarakat. Program modular merupakan program percepatan untuk meraih gelar Sarjana & Magister hanya dalam waktu 3 – 3.5 tahun untuk lulusan D3 Komunikasi dan 5 – 5.5 tahun untuk lulusan SMA/SMK, “konsep dan desain kegiatan Open House dibuat berbeda karena pengunjung yang diundang, mayoritas orang yang telah disibukan oleh pekerjaan sehingga memerlukan  suasana yang santai dan menghibur, namun demikian tidak melupakan kampus sebagai lembaga pendidikan akademik oleh karena itu kegiatan open house akan dikemas dalam suasana yang santai dan akademis,” demikian disampaikan Rektor Universitas Sahid, Prof. Dr. Ir. Kholil, M.Kom yang diwakili Wakil Rektor I – Dr. Ir. Iman Basriman, M.Si dalam sambutannya di Universitas Sahid Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Dalam kegiatan open house ini para pengunjung yang diundang, diantaranya berasal dari  lembaga pendidikan seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas BSI (UBSI), Akademi Televisi Indosiar (ATVI), Universitas Indonesia (UI), SMK Pasar Minggu.  

Undangan kepada lembaga-lembaga pendidikan tersebut disampaikan melalui contact person yang telah terbina selama ini sehingga lebih mudah sampai kepada sasaran yang dituju. Disamping itu, undangan juga disampaikan kepada 20 orang yang telah memberikan respon pada bagian promosi, dan dari 15 orang yang telah mengambil formulir, 4 orang diantaranya telah mengikuti seleksi.

Selain kepada lembaga-lembaga tersebut, undangan disampaikan melalui flyer yang disebarkan melalui media sosial  yang dikelola Bagian Promosi dan Pemasaran Universitas Sahid  Jakarta.

Dekan FIKOM- Dr. Mirza Ronda, M.Si menambahkan bahwa target dan capaian kegiatan Open House ini dharapkan dapat mendatangkan minimal 50-100 orang pengunjung, “dari jumlah tersebut minimal 30% dapat menjadi mahasiswa kelas modular, dan dengan capaian tersebut kelas modular dapat diselenggarakan,” ujarnya.

Dr. Mirza juga menyatakan Universitas Sahid merupakan PTS pertama yang mendirikan Pendidikan ilmu komunikasi di jenjang S2 tahun 1997 dan 10 tahun kemudian mendirikan jenjang Pendidikan S3 ilmu Komunikasi. Sehingga Usahid adalah PTS terlengkap yang memiliki jenjang Pendidikan ilmu komunikasi mulai dari jenjang D3 sampai dengan S3.

Hadir sebagai nara sumber dalam Open House, Prabu Revolusi – News Presenter CNN Indonesia yang skaligus mahasiswa program Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana Usahid. Prabu menjelaskan bahwa di era disrupsi bisnis konten digital semakin terbuka lebar. Pemahaman tentang hal itu hanya dapat diperoleh di pendidikan ilmu komunikasi. “Mungkin paham tentang teknis teknologi, tapi sentuhan kemanusiaan dari teknologi dalam dunia industri media baru, hanya bisa dipahami dengan menempuh pendidikan komunikasi,” jelasnya.

Dengan visi menjadikan Modular class sebagai unit yang dapat berkontribusi dalam menjaga keberlangsungan Universitas Sahid Jakarta, diharapkan program ini bisa menjadi solusi bagi  masyarakat, khususnya para lulusan SMA/SMK dan lulusan D3 untuk melanjutkan studi ke jenjang Magister Ilmu Komunikasi dalam waktu 3,5 sampai 5 Tahun. (jef)m

Dari Sidang Emirsyah Satar, Saksi Ungkap Rumah Di Pondok Indah Dibeli Mertua Emir dari Hasil Kerja Keras

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-Rumah mewah di Pondok Indah, Jalan Pinang Merah II Blok SK Persil 7 dan 8 yang sebelumnya disita KPK terkait perkara Emirsyah Satar ternyata adalah milik almarhum ibu mertua Emirsyah Satar, Mia Suhodo.

Demikian antara lain yang diungkapkan oleh Saksi Sandrani Abubakar, puteri Mia Suhodo yang juga saudara kembar dari almarhum Sandrina Abubakar, isteri Emirsyah Satar dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap dan pencucian uang dengan Terdakwa Emirsyah Satar dan Soetikno Soedarjo yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Kamis (5/3)

Sandrani mengungkapkan bahwa pembelian rumah tersebut oleh ibunya, Mia Suhodo karena almarhum ingin mencari rumah yang lebih kecil, supaya biaya perawatan lebih murah dan juga ada uang simpanan karena orang tuanya sudah tidak bekerja lagi, jelas Sandrani dalam kesaksiannya. Sandrani meyakini rumah tersebut dibeli almarhum ibunya Mia Suhodo setelah almarhum menjual rumah lamanya di Permata Hijau dan ia yakin pembelian dan renovasi yang dilakukan terhadap rumah itu dibayar oleh ibunya, adalah hasil kerja keras di Caltex dan kepala pelaksana Jakarta Convention Centre, hasil jual-beli rumah lama di kawasan Jakarta Selatan, tetapi setelah rumah di Pondok Indah tersebut dibeli almarhum Mia Suhodo justru menghibahkan rumah lamanya di Permata Hijau kepada saudara kembar Sandrani, almarhum Sandrina Abubakar. Terkait renovasi yang dilakukan, saksi Nana Hadna yang juga dihadirkan dalam sidang hari ini menyatakan bahwa rumah di Pondok Indah tersebut adalah rumah milik almarhum Ibu Hajjah Mia dan sepengetahuannya yang membayar ongkos renovasi ke saksi adalah almarhum Mia Suhodo, karena Emirsyah Satar tidak pernah ikut mengurusi renovasi rumah tersebut.

Dalam sidang hari ini yang menghadirkan 6 saksi; masing-masing Sandrani Abubakar, Friatma Mahmud, mantan general manager finance Garuda di Singapura, Nana Hadna, kontraktor yang merenovasi rumah mertua Emirsyah Satar di Pinang Merah, juga karyawan Bank UOB Florentina Damayanti, dan Hendi Kurniawan tersebut; juga terungkap bahwa pembayaran pembelian apartemen Silversea yang dahulu dimiliki Emirsyah Satar di Singapura dilakukan melalui Friatma Mahmud karena ketentuan dan mekanisme perbankan di Singapura dimana pembayaran jarang melalui transfer, melainkan lewat cek.

“Saya diminta tolong Pak Emir keluarkan cek untuk pembayaran uang muka apartemen lewat rekening pribadi saya karena di Singapura pembayaran biasanya pakai cek, jarang sekali lewat cash atau transfer. Di BAP saya sudah jelaskan kalau Pak Emir minta tolong saya untuk keluarkan cek karena Pak Emir beberapa kali transfer tapi gagal, uangnya juga sudah digantikan oleh Pak Emir.” Jelas Friatma kepada Jaksa.

Selanjutnya Friatma Mahmud menegaskan bahwa apartemen Silversea tersebut adalah milik Emirsyah Satar. Sepengetahuannya pembelian apartemen Silversea oleh Emirsyah Satar tersebut dilakukan setelah Emir menjual apartemen yang dimiliki sebelumnya, di Belmont Road dan Emirsyah Satar tidak pernah menutupi kepemilikannya atas apartemen Silversea tersebut.

Emirsyah Satar di penghujung sidang membenarkan kalau ia memang meminta tolong Friatma Mahmud membayarkan pembelian apartemen karena Bank mensyaratkan pembayaran harus dilakukan dengan cek, sementara rekening yang dimiliki Emirsyah Satar adalah saving account.

Saksi dari Bank UOB menjelaskan bahwa Emirsyah Satar pernah memiliki pinjaman tetapi Bank menyatakan pinjaman telah dibayar lunas dan tidak mengetahui ada yang janggal dari kredit yang diajukan dan telah dilunasi Emirsyah Satar, meskipun saksi mengaku hanya membaca dari dokumen, karena tidak menangani langsung kredit tersebut.

Dalam sidang sempat ada perdebatan ketika Sandrani menerangkan almarhum ibunya Mia Suhodo buta perbankan dan tidak pernah memiliki rekening bank, setelah sebelumnya Jaksa menayangkan rekening koran almarhum Mia Suhodo.

“Tidak mungkin almarhum ibu saksi tidak punya rekening bank, pernah kerja ketua pengelola Balai Sidang Jakarta selama 20 tahun dan sebelumnya karyawan Chevron yang perusahaan Amerika, masa gajinya diterima dengan amplop coklat?” Tukas Luhut Pangaribuan, penasehat hukum Emirsyah Satar. Hakim kemudian menengahi dan menyatakan “Sudah itu kan menurut saksi, nanti tuangkan saja di pembelaan, biar kami menilai.”

Di awal persidangan saat memberikan keterangan, Sandrani sempat terbawa emosi ketika menerangkan bahwa rumah milik almarhum ibunya di Pondok Indah, rumah tempat ibunya meninggal dan disemayamkan tersebut saat ini disita KPK.(jef)

Komunitas Fotografer Aviasi Indonesia Memperoleh Undangan Angkasa Pura 2

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-Tanggal 17 Februari 2020 lalu Komunitas Fotografer Aviasi Indonesia atau disingkat KFAI berkesempatan untuk memenuhi undangan dari Angkasa Pura 2.

Undangan tersebut sangat berharga bagi pihak KFAI dalam rangka memperkenalkan diri sebagai satu-satunya Komunitas Fotografer Aviasi yang berbadan hukum di Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Angkasa Pura 2 adalah satu satu pihak yang mengelola bandara-bandara di Indonesia bersama dengan pihak Angkasa Pura 1.

Bagi KFAI, Bandara merupakan bagian dari dunia penerbangan yang tak terpisahkan dan merupakan salah satu stakeholder penting.

Tim KFAI diterima dengan baik oleh Haerul Anwar selaku Manajer Komunikasi AP2 Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pihak KFAI yang diwakili oleh Yudhie Setiawan selaku anggota pengawas KFAI melakukan presentasi maksud dan tujuan keberadaan KFAI terkait dengan aktivitas Fotografi Aviasi yang tetap mengedepankan sisi keamanan penerbangan.

Dalam kesempatan tersebut Haerul Anwar menyatakan menerima KFAI dengan baik sekaligus memberi kesempatan untuk segera bekerja sama dengan KFAI dalam waktu dekat.

Pertemuan tersebut dilanjutkan dengan ramah tamah dan diakhiri dengan penyerahan plakat oleh Tim KFAI yang diwakili oleh Yudhie Setiawan kepada Haerul Anwar dari AP2 serta foto bersama.

Apresiasi mendalam juga tak lupa disampaikan oleh KFAI kepada AP2 atas sambutan dan penerimaan baiknya dan tindak lanjut untuk mengadakan kerjasama yang baik di masa mendatang. (jef)

Oknum Kades Dipolisikan  Dalam Kasus Tanah, Begini Kronologisnya:

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Salah seorang oknum Kepala Desa di Kecamatan Caringin dipolisikan terkait dengan penipuan jual beli lahan di Desa Tangkil Kecamatan Caringin – Bogor.

Berdasarkan kronologis, Telah dilaporkan ke Polisi Polres Cibinong tertanggal 22 Desember 2019 3 Bulan yang lalu sebagai aduan yang merugikan warga Jakarta yang merasa ditipu oleh oknum .yang mengaku pemilik lahan yaitu Sarbini dan oknum Kades Tangkil Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, Acep Awaludin.

Informasi ini terima dari warga bekasi sebagai nara sumber berita yang bernama  M. Deni Daniswara di Jakarta, Selasa (3/3) mengungkapkan awal mula kisruh teman sejawat merasa dikadalin adalah dari adanya keinginan membuat suatu tempat sebagai area peristirahatan (Villa) dan berkebun sebagai sarana pendidikan untuk para karyawannya yang bekerja di wilayah jabodetabek
Dimana wilayah yang diingini adalah wilayah Bogor dan sukabumi, berjalan waktu teman sejawatnya dapat kenalan seorang public figur bernama Kenken  dari situlah temaan sejawatnya dikenalkan dengan seorang pemilik lahan/ tanah bernama Sarbini. Kemudian Sarbini meminjam uang Rp 50 juta dengan jaminan sebidang tanah seluas 6 hektar terletak di Blok Pasir Ipis/Baru Gadog Desa Tangkil Kecamatan Caringin – Bogor, 29 Agustus 2009.

Menurut Deni, sedianya pinjaman itu akan dilunasi Sarbini pada 31 Desember 2009. Namun sampai jatuh tempo, Sarbini tidak dapat memenuhi kewajibannya, dan dikonversikan dengan lahan seluas 1,5 hektar. “Tapi pada akhirnya Sarbini minta tanah tersebut dibelikan semuanya atau seluas 6 hektar seharga Rp 390 juta, itu pada tahun 2009an” ungkap Deni.

Untuk memudahkan proses jual beli, kata Deni, verifikasi lahan dilakukan lewat Kepala Desa Tangkil yaitu Acep Awaludin yang menyebutkan bahwa lahan tersebut tidak bermasalah dan tidak bersengketa serta belum besertifikat kepemilikan. “Atas saran dari Kepala Desa, teman sejawatnya bersedia membeli lahan tersebut,” ungkap Deni seraya mengatakan bahwa teman sejawatnya itu bernama Andik Triyanto.

Kasus ini dilaporkan ke polisi setelah *berjalan* *10tahun*  mengetahui adanya beberapa sertifikat yang diklaim atas kepemilikan lahan tersebut  yang berusaha akan dijual kepada orang lain. “Setelah kita telusuri, sertifikat itu atas nama orang lain dan objek sertifikatnya juga berada di desa lain bukan sesuai objek yang beralamat ditempati oleh teman sejawatnya, namun dari pihak mereka selalu menggangu bahwa objek yang bersertifikat adalah yang dimaksud, dan ini mereka menawarkan kepada setiap calon pembeli,  dan yang mengelikan mereka juga menawarkan ke teman sejawat saya untuk membelinya, padahal transaksi jual beli penguasaan lahan telah terjadi 10 tahun sebelumya dengan mereka,” papar Deni.

Bahkan diketahui pula bahwa ada oknun tertentu yang berusaha mengklaim lahan itu dengan acara menanam berbagai tanaman yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan pada malam hari pula. Ada pula, oknum tertentu yang melakukan intimidasi kepada penjaga lahan.

Deni mendesak kepada kepolisian di wilayah Polres Bogor untuk segera menuntaskan kasus ini agar tidak ada korban tipu-tipu seperti ini. “Saya dapat informasi bahwa ada seorang perwira yang sudah menyerahkan sebuah mobil untuk membeli sebagian tanah dengan sertifikat yang objeknya bukan disitu, tapi di lahan sebelah teman sejawatnya,” papar Deni.

Ia juga berharap Bupati Bogor melakukan evaluasi terhadap kinerja aparatnya yang berusaha merugikan orang lain, apalagi dalam kasus ini merugikan pengusaha yang berusaha menanamkan investasinya di Kabupaten Bogor.

Deni juga mengungkapkan, ada pihak-pihak tertentu berusaha menghubunginya untuk menyelesaikan persoalan ini. Namun karena masalah ini sudah ditangani kepolisian, Deni berharap agar semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Ia juga mrmastikan, belasan lawyer siap mendampingi agar kasus ini berjalan transparan dan adil. “Kita sudah siapkan belasan pengacara, dan nantinya semua proses hukum apapun akan melalui lawyer kita,” jelas Deni.(jef)

BRI Life Berbagi Melalui Gerakan ‘Sejuta Masker Untuk Indonesia’ dalam Menangkal Virus Corona

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-Virus Covid-19 atau dikenal sebagai Corona Virus, mulai mewabah di Wuhan sejak bulan November tahun 2019. Tercatat, Jumlah korban bertambah setiap harinya dan sampai saat ini telah merenggut lebih dari 2000 nyawa, sementara 75.000 orang lainnya telah terjangkit.

Palang Merah Indonesia (PMI) menginisiasi gerakan “Sejuta Masker Untuk Indonesia” sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. Melalui gerakan ini, PMI mengajak semua pihak untuk berkontribusi melindungi Indonesia dengan menyediakan satu juta masker dan cairan antiseptik.

BRI Life turut berpartisipasi bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan BenihBaik.com melalui gerakan Sejuta Masker Untuk Indonesia, guna mengantisipasi masuknya Virus Corona di Indonesia, melalui sebuah aksi nyata gerakan pengadaan 1 juta boks masker dan sabun antiseptik.

Ketua Umum PMI, Muhammad Jusuf Kalla menegaskan,“Kita harus selalu siap apabila virus ini masuk ke Indonesia sama halnya seperti negara lain, serta kita harus membantu pemerintah secara prefentif dalam memitigasi pengaruh dari virus Corona tersebut”.

Jusuf Kalla menambahkan, “Hingga saat ini masih belum ditemukan cara pengobatanya, namun penularan virus bisa dicegah dengan menggunakan masker dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”.

Sangatlah beralasaan, jika Indonesia harus menyatakan kesiagaan sedini mungkin terhadap penyebaran virus ini, karena Singapura dengan jumlah bandara dan pelabuhan laut yang lebih sedikit dari Indonesia, sudah memberikan warning terhadap penyebaran wabah virus corona yang mungkin dibawa oleh orang yang datang ke Singapura.

“Sementara Indonesia, dengan jumlah bandara internasional dan pelabuhan yang lebih banyak, tentu memiliki tingkat bahaya lebih besar dari Singapura” tutur Jusuf Kalla.

Untuk itu, PMI dan BenihBaik.com beserta BRI Life serta perusahaan pendukung lainnya, bekerja sama dalam pengadaan satu juta boks masker, juga sabun antiseptik yang membutuhkan dana mencapai Rp 100 miliar, guna mendukung gerakan “Sejuta Masker Untuk Indonesia”.

Kepala Divisi Corporate Secretary BRI Life, Hardy Nurhadi, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa; “BRI Life menyambut baik niat mulia PMI, sebagai sebuah organisasi dalam bidang sosial kemanusiaan terbesar di Indonesia dengan kiprahnya yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia, dalam program “Sejuta Masker Untuk Indonesia”.

“Kami berharap melalui gerakan ini, BRI Life bersama Palang Merah Indonesia yang bekerjasama dengan Benihbaik.com, dapat turut memberikan andil nyata bagi masyarakat Indonesia dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corona yang saat ini tengah menjadi isu hangat di belahan dunia”, ujar Hardy.

Penggalangan dana untuk gerakan “Sejuta Masker untuk Indonesia” akan berlangsung selama tiga bulan, dan masker yang dibeli dari dana yang terkumpul akan segera didistribusikan di daerah yang berpotensi terdampak Virus Corona, antara lain Batam, Manado, Jawa, Sumatera, Kalimantan Utara dan daerah lain di Indonesia.((jef)

Saat Kepemimpinan Emirsyah Satar, Good Corporate Governance Sangat Ditegakkan

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-Soetikno Soedarjo menyatakan dirinya adalah “commercial advisor” yang merupakan bagian dari pabrikan dan bukan intermediary atau perantara. Demikian disampaikan oleh Soetikno Soedarjo (SS) pada akhir/penutupan sidang mantan direktur utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, jalan Bungur Besar, Kamis, 13/2.

Dalam kaitan dengan hal tersebut, Soetikno tidak pada posisi dan tidak memiliki kewenangan untuk memberikan pengaruh pada proses pengadaan pesawat Airbus A 330 dan Bombardier yang dilakukan Garuda pada saat itu.

Demikian antara lain terungkap dalam sidang kelima yang menghadirkan saksi masing-masing mantan direktur teknik Garuda, Batara Silaban, mantan direktur umum dan SDM, Achirina, vice president corporate planning Garuda, dan Setijo Awibowo.

Sesuai dengan sidang sebelumnya, tiga saksi Batara, Setijo Awibowo, dan Achirina mengungkapkan tidak ada arahan atau intervensi dalam proses pengadaan pesawat Airbus A330, Airbus A320 dan Bombarider CRJ 1000 yang dilakukan Garuda.

Tim bekerja secara independen dan melakukan analisa, dan kemudian mengajukan usulan atau rekomendasi ke dalam rapat direksi, dimana setelah proses diskusi terbuka dalam rapat, keputusan direksi diambil berdasarkan usulan atau rekomendasi tim. Keputusan yang diambil kemudian juga dimintakan persetujuan kepada Dewan Komisaris yang bisa membatalkan apabila tidak sesuai dengan keputusan Garuda. Pengadaan pesawat Airbus A330 selain disetujui oleh Direksi Garuda juga telah mendapatkan persetujuan pemegang saham Garuda pada saat itu, Sofyan Djalil, selaku Menteri BUMN.

Dalam sidang kemarin penasihat hukum Soetikno Soedarjo, Juan Felix Tampubolon sempat mengingatkan kepada saksi Achirina yang beberapa kali terlihat berbisik/berbicara kepada saksi lain, Setijo Awibowo pada saat memberikan keterangan, sehingga Hakim menegur para saksi.

Juan Felix Tampubolon juga sempat menyampaikan hal yang disampaikan oleh saksi Achirina berkaitan whistleblowing system merupakan hal yang memang sudah ada dan telah ditetapkan dalam peraturan dan ketentuan di BUMN. Para saksi juga membenarkan bahwa selama masa kepemimpinan Emirsyah Satar tidak pernah ada pengadaan yang tidak sesuai prosedur.

Seperti dalam sidang sebelumnya, ketika vice president internal audit, Sri Mulyati menyampaikan, bahwa selain mencapai puncak kejayaan, selama kepemimpinan Emirsyah Satar, Garuda sangat menegakkan pelaksanaan good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik.

Para Saksi dalam persidangan hari Kamis tanggal 13 Februari 2020 menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan Emirsyah Satar, Garuda berhasil bangkit dari ambang kebangkrutan pada tahun 2005 dan dengan program Quantum Leap Garuda berkembang pesat hingga berhasil meraih berbagai penghargaan internasional yang bergengsi. Saksi Setijo Awibowo menyatakan pada saat Garuda akan IPO pada tahun 2011, Garuda membukukan keuntungan Rp 1 Trilyun lebih.(jef)

IKAGI Mendukung Jajaran Direksi Garuda Indonesia dalam Menegakkan Peraturan Pemerintah

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Jajaran Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2019 Lalu, diharapkan bisa membawa perusahaan udara milik negara ini kian maju dan berkembang. Tak hanya itu diharapkan juga bisa membawa kondusivitas kinerja di internal Garuda.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) Zaenal Muttaqin di acara Focus Group Discussion (FGD), “Mendukung Transparansi Perusahaan BUMN di Sektor Perhubungan Udara” yang digelar oleh Lingkar Media Komunikasi (LMK) di Hotel Ibis Arcadia, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).

Zaenal mengatakan, pihaknya saat ini mendukung jajaran Direksi PT Garuda dibawah komando Irfan Setiaputra dapat meningkatkan citra dan kinerja penerbangan kebanggan Indonesia tersebut.

“Kami pasti mendukung, selama jajaran Direksi bekerja sesuai dengan aturan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan kementerian perhubungan, kami tidak mempermasalahkan,” kata Zaenal kepada wartawan.

Zaenal juga mengatakan, IKAGI sebagai wadah serikat pekerja awak kabin akan mendukung segenap langkah pemerintah dalam menegakkan aturan maupun ketentuan yang berlaku sesuai dengan komitmen bersama.

“IKAGI sebenarnya saat ini tidak melihat dari sosok figur Direksi Garuda. Tapi pada aturan pemerintah. IKAGI sebagai wadah serikat pekerja awak kabin akan mendukung langkah pemerintah dalam menegakkan aturan,” kata Zaenal.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari Kementerian Tenaga Kerja Sudi Atono, menyoroti adanya sejumlah persoalan di manajemen PT Garuda Indonesia. Sudi mengatakan bahwa semua pekerja dilindungi oleh undang-undang ketenagakerjaan. Baik itu perlindungan sisi norma, upah maupun jaminan keselamatan ketenagakerjaan.

Terkait dengan adanya laporan penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam melindungi karyawan Garuda, Sudi berjanji akan melakukan pengawasan yang intensif. Namun demikian dalam UU dia mengatakan bahwa Kemnaker Pusat tidak boleh langsung melakukan pengawasan ke bawah. Akan tetapi harus dikoordinasikan dengan Disnaker yag ada di daerah.

“Mengenai dugaan tindakan penyimpangan, maka kami akan segera melakukan koordinasi dengan Disnaker di daerah. Kami juga mengucapkan terima kasih atas masukan yag diberikan,” ujar Sudi.

Terakhir kata Sudi, pihaknya juga siap membantu dengan perlindungan ketenagakerjaan yang ada dan melakukan pengawasan menyeluruh terhadap pekerja di bandara.

Piihaknya juga mengimbau kepada Serikat Pekerja agar melakukan pengaduan terhadap dinas terkait bila ditemukan adanya penyimpangan. Kemnaker berjanji segera melakukan tindakan tegas terhadap perusahaan yang melanggar. (jef)

Saksi: Pemilihan Pesawat Bombardier karena Lebih Murah dibanding Embraer

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Tiga saksi menyatakan pemilihan pesawat Bombardier CRJ 1000 NG dalam pengadaan pesawat sub-100 (pesawat dengan tempat duduk di bawah 100) Garuda Indonesia merupakan usulan Tim Pemilihan yang kemudian disetujui oleh direksi melalui rapat direksi, dimana semua peserta rapat diberi kesempatan menyampaikan pendapat secara bebas. Saksi menyatakan tidak ada arahan, tekanan, apalagi intervensi dalam pemilihan pesawat Embraer E190 atau Bombardier CRJ1000.

Demikian disampaikan oleh tiga orang saksi, masing-masing Puji Nur Handayani, anggota tim pemilihan pesawat sub-100 seater (pesawat dengan tempat duduk di bawah 100), Prijastono, juga anggota pemilihan pesawat sub-100 seater, dan Sri Mulyati, vice president internal audit Garuda Indonesia, dalam persidangan mantan direktur utama Emirsyah Satar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 6 Februari 2020.

Saksi Puji dan Prijastono sebagai anggota tim pengadaan menyatakan tidak pernah ada arahan, paksaan, dan intervensi dari Emirsyah Satar agar memilih Bombardier CRJ1000.

Sri Mulyati, Puji Nur Handayani, dan Prijastono lebih lanjut menyatakan bahwa dalam rapat, Emirsyah Satar tidak pernah meminta agar dimasukkan komponen “net present value” (harga sekarang dan harga masa depan, walau nilainya sama tetapi value berbeda) dan “route result” dalam perhitungan kriteria. “Pak Emir tidak pernah mengarahkan, memaksa, atau mengintervensi tim untuk mengusulkan pemilihan pesawat Bombardier”, ungkap para saksi lebih lanjut.

Saksi Puji menyatakan bahwa dalam prosesnya memang ada perubahan usulan pesawat oleh tim. Perubahan tersebut terjadi karena dalam rapat direksi, tim mendapat masukan dari direksi untuk memperdalam kajian dan tidak terlalu banyak menggunakan asumsi dalam perhitungan kriteria. Awalnya tim mengusulkan pemilihan pesawat Embraer E190 dengan dasar asumsi load factor lebih dari jumlah penumpang dan kargo karena pesawat Embraer E190 berukuran lebih besar, sedangkan Bombardier CRJ1000 hanya unggul dari kriteria ekonomi, karena harganya lebih murah dari Embraer E190.

Menindaklanjuti masukan-masukan dari rapat direksi, maka berdasarkan diskusi di internal tim pemilihan, tim akhirnya mengubah usulan pemilihan pesawat sub-100 seater, dari Embraer E190ke Bombardier CRJ1000 – yang secara faktual harganya lebih murah sekitar 3 juta dollar dibandingkan Embraer E190.

Berkaitan dengan adanya perubahan usulan yang dilakukan tim, Emirsyah Satar bahkan memerintahkan Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) yang dibawahi Vice President Internal Audit, Sri Mulyati melakukan audit perhitungan dan kinerja terhadap usulan tim yang berubah.

Saksi Puji yang juga ikut sebagai anggota dalam tim pengadaan pesawat ATR 72-600 di Citilink menyatakan tidak ada arahan, paksaan, atau intervensi dari Emirsyah Satar dalam pengadaan tersebut.

Dalam persidangan saksi Sri Mulyati, Puji, dan Prijastono juga membenarkan bahwa pada tahun 2011 Garuda sudah menjadi perusahaan terbuka, sehingga Fleet Plan (Rencana Armada) dapat diakses oleh publik dari website Garuda.

Sementara itu, saksi Ni Made Merilya dari Bvlgari Resort menyatakan hanya memberikan keterangan berdasarkan dokumen dan yang bersangkutan tidak pernah melihat Emirsyah Satar di Bvlgari.

Para saksi senada menyatakan bahwa keadaan Garuda Indonesia ketika dipimpin Emirsyah Satar mengalami perubahan dan perkembangan signifikan yang jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya.

Garuda berhasil mendapatkan berbagai penghargaan internasional, antara lain sebagai “5 star airlines”, “10 penerbangan terbaik dunia’, “world”s best cabin crew”, “world’s best economy class”, dan bahkan Garuda menjadi perusahaan penerbangan Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan “sertifikasi IOSA” (international operational safety audit) – yang merupakan standar keselamatan penerbangan dunia.

Saksi Sri Mulyati juga menegaskan selama kepemimpinan Emirsyah Satar, good corporate governance sangat dikembangkan di Garuda. (jef)