Arsip Kategori: news

Ananta Tour & Travel Berangkatkan 400 Jemaah Umrah

JAKARTA;(GLOBALNEWS.ID)- PT Annur Maknah Wisata yang lebih dikenal dengan Anamta Tour & Travel, penyelenggara haji dan umrah memberangkatkan 400 jemaah yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Keberangkatan jemaah dengan menggunakan pesawat Flynas mengambil tema ‘Umrah Akbar Anamta Bermunajat – Berkah, Mudah, Menambah Derajat’ ini dilepas Kepala Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DKI Jakarta H. Syamsuddin di Tangerang, Minggu (29/12).

Syamsuddin minta kepada manajemen Anamta untuk senantiasa memberikan layanan kepada para jemaah secara maksimal.
Mengingat saat ini pelaksanaan ibadah umrah lagi padat baik di Mekkah maupun di Madinah, Syamsuddin mengingatkan agar para jemaah untuk menjaga kesehatan serta tidak terpisah dengan rombongan, dan luruskan niat untuk menjalankan ibadah umrah hanya kepada Allah SWT, bukan berniat untuk menyaksikan tahun baru di Arab Saudi. “Oleh karena itu, manfaatkan waktu hanya untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah SWT,” pesan Syamsuddin.

Ia mengingatkan, ibadah umrah bukan dilihat dari bagus dan dekatnya hotel dengan Baitullah, tetapi kekhusukan dan fokus dalam melaksanakan ibadah agar memperoleh umrah yang mabrur menjadi hal yang sangat penting.

Selain itu, jemaah harus menjaga diri maupun barang bawaan, mengingat di Arab Saudi juga ada turunan Abu Lahap dan Abu Jahal. Selama ini, kata dia, jemaah haji maupun umrah Indonesia terkenal baik, dan karena itu harus menjaga nama baik bangsa Indonesia dengan cara bertingkah laku dengan baik, berpakaian dengan tertib dan sopan.

Syamsuddin berharap, setelah para jemaah pulang kembali ke Tanah Air agar menjadi teladan dan meningkatkan kesalehan sosialnya di masyarajat serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Sementara Dirut PT Annur Maknah Wisata atau lebih dikenal dengan Anamta Tour & Travel Zahrini Mahdi Muahammad mengatakan, ini merupakan keberangkatan jemaah umrah kelima sehabis musim haji lalu, dan ini menjadi program spesial terbaru yang nantinya akan ditawarkan setiap akhir tahun yang mengacu kepada tema #OneFlightForAnamta. “Saya bersyukur program ini berjalan lancar berkat dukungan berbagai pihak terutama kantor cabang di berbagai daerah,” kata Zahrini.

Program ini, kata Zahrini, dibuat sengaja akhir tahun untuk mengakomodir masyarakat yang memanfaatkan momentum liburan untuk mengisi waktu libur dengan melaksanakan umrah dalam rangka meningkat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Zahrini mengatakan, sejak Septermber lalu tercatat pihaknya sudah memberangkatkan 1.125 jemaah. Jumlah tersebut sebagian dari jumlah jemaah Anamta yang mencapai 3.500 orang setahun.

Program #OneFlightForAnamta ini dikatakan spesial, karena rate yang dikenakan kepada jemaah hanya Rp 21,5 juta dengan fasilitas hotel berbintang tiga dan jarak sekitar 200 meter dari Masjidil Haram, Mekkah.

Ia mengatakan, tingginya minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah juga didukung regulasi yang sudah dipermudah. Misalnya soal Biometriks yang sudah dihapus, dan tentu saja mempermudah jemaah yang berasal dari daerah.

Zahrini menilai, regulasi yang dibuat pemeintah memang sudah memenuhi syarat dan standar yang dibutuhkan seperti pesawat tidak boleh transit lebih dari dua kali, fasilitas hotel bintang tiga dan menyertaka tim dokter. “Regulasi seperti ini justru membuat jemaah lebih nyaman dalam beribadah,” katanya.
Tujuannya, tambah Zahrini, ingin membantu masyarakat yang berniat menjalankan ibadah agar terlaksana dengan nyaman, aman, dan lancar. “Meski mereka mengambil paket ekonomipun, pelayanan tetap Verry Importent Person,” tutup Zahrini.(jef)

Wujud Kepedulian Sosial, Mitratel Bangun Fasilitas Air Bersih di Sragen

SRAGEN:(GLOBALNEWS.ID)- Bupati Kabupaten Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati melakukan peresmian sarana dan prasarana air bersih untuk masyarakat Desa karanganom Kec. Sukodono dan Desa Kandangsapi Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen.

Sarana air bersih ini merupakan wujud kepedulian social (Corporate Social Responsibility) dari PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
“Pemerintah bersama-sama dengan para pelaku usaha bertanggungjawab dalam memberikan layanan bagi masyarakat terutama yang menyangkut kebutuhan primer”, kata Yuni panggilan akrab Bupati Sragen.

Wilayah di sekitar Kec. Sukodono dan Kec. Jenar masih sangat membutuhkan sarana penyediaan air bersih, sehingga bantuan yang diberikan Mitratel sangat meringankan beban masyarakat di wilayah ini.

Sementara itu, Mitratel memiliki komitmen untuk selalu memberikan kontribusi dan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh stake holders termasuk lingkungan dan masyarakat khususnya di wilayah usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mitratel juga selalu berusaha untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta berpartisipasi dalam membangun bangsa dan negara.

Direktur Utama Mitratel Herlan Wijanarko mengatakan bahwa air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Dengan kondisi lokasi sumber air yang cukup jauh dari pemukiman, maka tempat penampungan air ini menjadi salah satu solusi terbaik dalam penyediaan air bersih. Inilah alasan Mitratel mengarahkan program CSR-nya untuk menyediakan sarana dan prasarana air bersih.

“Melalui program CSR, kami membantu masyarakat untuk menyediakan sarana penampungan air bersih beserta jaringan pipanisasi dan bak-bak distribusinya”, jelas Herlan.

Bupati Kabupaten Sragen dan Direktur Utama Mitratel secara simbolis membuka keran air dari bak sekunder sebagai tanda bahwa sarana penampungan air bersih tersebut sudah dapat digunakan oleh warga. Bupati memberikan apresiasi untuk Mitratel yang memberikan bantuan sarana air bersih bagi warganya.

“Dengan tersedianya air bersih diharapkan dapat meningkatkan sanitasi lingkungan yang berdampak pada pola hidup bersih dan sehat”. tutup Yuni.(jef)

Gugatan Kementan kepada Tempo, Pengamat:Tak Ada Kaitannya dengan Mantan Mentan Amran

hendri satrio

JAKARTAA:(GLOBALNEWS.ID)- Sidang gugatan perdata yang diajukan Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap majalah Tempo ditunda. Hal itu karena berkas administrasi para pihak belum lengkap.

Ketua majelis hakim Fahmiron menunda sidang. Sidang selanjutnya akan kembali digelar pada hari Senin, 9 Desember 2019

Kuasa hukum Tempo dari LBH Pers, Gading Yonggar Ditya, mengatakan alasan berkasnya belum lengkap adalah pihaknya masih mengurus pendaftaran surat kuasa di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) PN Jaksel. Para tergugat sudah sepakat memberikan kuasanya kepada LBH Pers.

Sementara itu, pihak penggugat Kementan RI tidak membawa surat gugatan yang asli. Sidang tersebut masih memeriksa kelengkapan legal standing para pihak, belum memasuki pokok perkara.

“Karena kita surat kuasa sedang dalam proses register sehingga hakim memberikan kesempatan ke kita untuk melakukan proses register terlebih dahulu. Karena tadi pihak penggugat juga tidak membawa surat gugatan yang asli. Secara administrasi dari pihak penggugat juga belum lengkap,” kata Gading, di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Senin (25/11) lalu.

Ia menyatakan yang mengajukan gugatan itu atas nama Kementerian Pertanian. Gugatan itu bukan atas nama mantan Mentan Amran Sulaiman ataupun Mentan Syahrul Yasin Limpo.

“Ini menggugatnya atas nama kementerian. Bukan atas nama pribadi. Tadi kita sudah cek di surat gugatan,” ujar Gading.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik kebijakan dan pengajar Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai gugatan Kementan sangat wajar karena Tempo dinilai sangat tendensius dalam pemberitaannya serta tidak menerapkan nilai-nilai etika jurnalistik yang mengakibatkan timbulnya penceraman naik baik institusi kementerian.

“Seingat saya memang gugatan itu dilayangkan sewaktu Pak Amran masih menjabat sebagai Menteri Pertanian. Tapi ini tak ada hubungannnya dengan Pak Amran pribadi. Gugatan ini diajukan atas nama Kementerian Pertanian yang merasa nama baik lembaga kementerian tercoreng oleh pemberitaan Tempo tersebut”, ujarnya, Minggu (8/12)

Hendri yang akrab disapa Hensat ini menambahkan bahwa gugatan kepada Tempo ini juga dinilai sudah melalui standar prosedur semestinya. Kementan sudah melaporkan Tempo ke pihak Dewan Pers dan persidangannya sudah selesai di mana pihak Dewan Pers mengakui adanya kesalahan dari pihak Tempo.

“Sekarang Kementan mengajukan gugatan perdata ke pihak Tempo. Ini dilakukan karena dinilai sangat perlu untuk memberi pendidikan kepada kita semua agar lebih berhati-hati dalam menginformasikan sesuatu yang belum jelas kebenarannya”, tandasnya.

Apalagi, imbuh Hensat, waktu itu, Kementan yang dikomandoi Pak Amran memang lagi gencar-gencarnya melawan mafia pangan, memblack list importir ‘nakal’ dan membersihkan institusi kementerian dari pegawai yang tidak ‘profesional’.

“Semua itu memang dibuktikan dengan capaian Kementan yang meraih penilaian WTP dari BPK, mendapat penghargaan sebagai kementerian anti gratifikasi dari KPK serta diakui oleh Bappenas sebagai kementerian yang mampu mendayagunakan anggaran dengan sangat efektif”, katanya.

Hensat juga menekankan, sepengetahuannya, hubungan antara Andi Amran Sulaiman dengan media sangat dekat bahkan bisa dikatakan sangat mesra.

“Pak Amran, setahu saya, punya hubungan dekat dengan petinggi-petinggi media, seperti grup media Jawa Pos, Grup Media Fajar dan bahkan sangat dekat dengan Tempo. Jadi tidak ada persoalan sama sekali dengan media”, tandasnya.

Diketahui, Kementerian Pertanian menggugat majalah berita mingguan (MBM) Tempo ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) dengan nilai Rp 100 miliar lebih. MBM Tempo digugat karena tulisan investigasi: ‘Swasembada Gula Cara Amran dan Isam’.

Gugatan itu bernomor perkara 901/Pdt.g/2019/PN.Jkt.Sel. Adapun para tergugat adalah PT Tempo Inti Media Tbk, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arief Zulkifli. (jef)

55 Tahun Fakultas Teknik UI Menanamkan Engineering untuk Indonesia

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Perkembangan ilmu teknik terus mengalami perubahan yang signifikan sejak manusia pertama kali menemukan bentuk bulat yang kemudian dikenal sebagai roda untuk transportasi sampai ke era artificial intelligence, otomasi robot, blockchain techonology, edge computing, virtual dan augmented reality, cyber security hingga pemanfaatan internet of things saat ini dalam berbagai bidang teknik.

Demikian dikemukakan Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng dalam keterangannya, Jumat (8/11/2019).
“Engineer atau insinyur, dalam penyebutan sehari-hari, adalah setiap orang yang memiliki profesi dalam berbagai bidang keteknikan,” ujarnya.
Tugas para insinyur ini, menurut dia, adalah merekayasa solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan teknologi.

Hingga tahun 2018, berdasarkan data, Indonesia memiliki 750.000 orang yang bergelar Sarjana Teknik atau Insinyur Profesional, namun hanya 9.000 orang atau 1.2% saja dari angka itu yang bekerja sesuai dengan bidang keilmuannya.

Hendri mengatakan sebagai salah satu fakultas terbesar dan tertua di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik merasa terpanggil untuk melakukan program edukasi dan meningkatkan awareness di masyarakat Indonesia akan pentingnya dan betapa menariknya kehidupan dan profesi seorang tukang Insinyur.

“Sejarahnya usia Fakultas Teknik UI lebih tua dari 55 tahun, dengan lebih dahulu berdiri di Bandung, dan saat ini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung,” ujarnya.

Secara resmi berdiri di Jakarta dengan restu dari Bung Karno pada 17 Juli 1964, saat ini Fakultas Teknik UI memiliki 61 Guru Besar (terbanyak di Universitas Indonesia), 239 dosen tetap dengan 80% bergelar Doktor, 5376 mahasiswa program sarjana, 1436 mahasiwa program magister, 62 mahasiswa program profesi dan 237 mahasiswa program doktor.

“Pada usia yang ke 55 ini, Fakultas Teknik Universitas Indonesia semakin berkomitmen meningkatkan kontribusi kepada masyarakat,” katanya.

Selain menyelenggarakan program-program pendidikan yang dibutuhkan masyarakat dan dilaksanakan dengan metode-metode pembelajaran terkini, menurut Hendri, Fakultas Teknik UI juga mengedepankan riset-riset yang adaptif dan solutif terhadap permasalahan bangsa dan membawanya ke tengah masyarakat melalui Expo dan Pameran Produk Riset Inovasi Unggulan Fakultas Teknik UI di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan pada tanggal 7-10 November 2019, dengan harapan dapat meningkatkan minat generasi muda terhadap Teknologi dan profesi perekayasa (engineer).

“Berbagai pencapaian membanggakan telah dicapai FTUI selama perjalanan 55 tahun,” ujarnya.

Menurut Hendri, tahun ini beberapa mahasiswa FTUI berhasil melakukan terobosan inovasi dan penelitian, antara lain Zat Alternatif Anti Kanker Serviks dari racun duri ikan Lionfish yang berhasil medali emas pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Smart-belts sabuk pengaman dengan sensor untuk pesawat terbang, Cleft Sintesa simulator anatomis untuk penanganan bibir sumbing di Indonesia, dan masih banyak lagi.

Para dosen peneliti FTUI juga menciptakan berbagai produk riset unggulan.
Diantaranya seperti Inkubator Bayi Hemat Energi untuk bayi prematur yang membantu masyarakat menengah ke bawah, Ice Slurry Generator pembuat bubur es dari air laut untuk membantu nelayan mengawetkan ikan, Tablet Degasser dan Alfluks dari bahan lokal untuk menghasilkan produk pengecoran logam yang bebas cacat, TaLis – Tabung Listrik solusi bagi permasalahan kebutuhan listrik di daerah tertinggal, Unit Reserve Osmosis yang mengolah air laut menjadi air bersih dan air minum untuk membantu daerah-daerah yang kekurangan air bersih, serta berbagai inovasi lain yang dipamerkan pada expo tersebut.

“Sebagai salah satu cara mengakrabkan konsep keteknikan kepada generasi milenial, Fakultas Teknik UI juga merancang dan meluncurkan FTUI Mobile Game,” ujar Hendri.
Menurut dia game ini akan memperkenalkan berbagai departemen yang ada di Fakultas Teknik dan dirancang untuk memberikan tantangan untuk menyelesaikan setiap levelnya sekaligus sharing dasar-dasar ilmu teknik bagi para user-nya.
“Salah satu pencapaian paling membanggakan bagi Fakultas Teknik UI adalah komitmen memberikan akses pendidikan terbaik kepada masyarakat Indonesia terutama di daerah bencana dengan mendirikan enam Sekolah Indonesia Cepat Tanggap (2 sekolah di Lombok, 1 sekolah di Sumbawa, dan 3 sekolah di Palu yang baru diresmikan bulan Oktober) serta mendapatkan penghargaan FutureArc Asia Pasifik 2019,” ujarnya.

Dengan sekolah-sekolah yang dibangun dengan cepat ini, pihaknya berharap anak-anak di daerah bencana dapat segera bersekolah kembali di lingkungan yang lebih baik dari sebelumnya.
“FTUI juga berkomitmen penuh terhadap pelestarian lingkungan dengan mencanangkan program zero plastic waste dilingkungan Fakultas Teknik dengan menyediakan tujuh drinking fountain di lingkungan kampus, dua retention pond, pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah, menjadikan Fakultas Teknik fakultas terhijau di Universitas Indonesia,” kata Hendri. (jef)

Sambut HUT ke -55, FTUI Gelar Expo di PIM II

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) hadir di Pondok Indah Mall Jakarta untuk menyapa masyarakat melalui karya-karya yang dipamerkan dalam rangka HUT ke 55 FTUI.

Sejumlah karya mahasiswa dan dosen FTUI dipamerkan di PIM seperti tablet degasser yang berfungsi untuk menghilangkan gas hidrogen yang terlarut di dalam aluminium cair dalam proses pengecoran aluminum sehingga dihasilkan produk yang bebas cacat porositas.

Produk ini sudah pernah diuji coba di industri kecil di Jawa Barat. Uji coba tersebut berhasil dengan baik sehigga di harapkan jika ada industri yang tertarik menggunakannya, FTUI siap memproduksi lebih banyak.

Ada juga produk alfluks yang berfungsi untuk menghilangkan pengotor dalam pengecoran aluminium. Selama ini, Indonesia masih mengandalkan impor atas produk sejenis fluks.

Produk fluks ini masih dalam pengembangan dan uji coba dosen dan mahasiwa FTUI, tetapi ke depan diharapkan bisa diproduksi di Indonesia agar dapat membantu negara mengurangi impor.

Menariknya, baik produk tablet degasser maupun fluk ternyata sebagian besar berbahan baku lokal (local content) sehingga jika produk ini dapat diproduksi, akan memberi dampak ganda terhadap industri.

Salah satu temuan besar FTUI lainnya adalah teknologi Ice Slurry Generator yakni mesin pengubah air laut menjadi bjbur es temuan Dr. Agus S. Pamitrab, S.T., M.Eng.

Mesin ini sudah bisa diproduksi. Harganya cukup hemat dibandingkan dengan impor. Menurut FTUI, produk ini dapat meningkatkan kualitas hasil tangkapan nelayan.

FTUI juga memamerkan prototipe model bangunan tahan gempa karya mahasiswa yang diikut lombakan dalam lomba karya mahasiswa se-Indonesia dimana karya mahasiswa FTUI memenangi lomba tersebut.

Selain itu, dipamerkan produk beton ramah lingkungan yang telah diuji coba. Beton tersebut berbahan baku cangkang kelapa sawit untuk mensubstituasi 100 persen penggunaan agregat kasar dalam pembuatan beton. Sedangkan beton yang berbahan baku limbah plastik dapat digunakan sebagai pengganti agregat kasar pada beton.

Bagi anda yang penasaran terhadap hasil penemuan-penemuan ilmiah dan produk hasil karya FTUI silahkan kunjungi FTUI Expo di Pondok Indah Mall II pada 7-10 November 2019.(jef)

ASTA dan PPPSI Gelar Tangsel Street Fight Seri I 2019

TANGSEL:(GLOBALNEWS.ID)-Asosiasi Seni Tarung Tradisi (ASTA) Pengurus Cabang Tangerang Selatan dan Pasukan Perdamaian Pencak Silat Indonesia (PPPSI) Korwil Banten pada 10 November 2019 mendatang akan menggelar Tangsel Street Fight (TSF) Seri I 2019 di Lapangan Parkir ITC BSD Tangerang Selatan, Banten. “Gelaran ini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan”, ucap Ketua Pelaksana TSF 2019 Irwan Taufik dalam rilisnya, kemarin.

Irwan menambahkan, event tahunan kali ini bertajuk Menyemai Budaya Menggali Tradisi dan Menggapai Prestasi. “Tema acaranya lumayan keren, yaitu Berantem Legal. Karena, kita melihat perkembangan zaman dimana anak millenial sibuk dan hobi tawuran di jalanan”, kata Irwan.

Untuk itu, lanjut Irwan, TSF 2019 pun bekerjasama dengan DPRD Kota Tangsel dan Pemkot Tangsel. “Kita juga menggandeng Satpol PP Kota Tangsel dalam menyaring bakat-bakat muda petarung dan pesilat untuk ikut berprestasi di ajang TSF 2019”, ujar Irwan.

Ada juga pertarungan bebas antar atlet dan umum, baik tingkat amatir maupun profesional. “Pokoknya, acara ini pas banget untuk jiwa muda yang hobi betkelahi dan berkesenian”, ungkap Irwan.

Tak hanya itu, kata Irwan, bagi petarung dan pesilat yang berprestasi di bidang beladiri akan direkomendasikan menjadi pegawai di Kedinasan Satpol PP Pemkot Tangsel.

Event semakin meriah karena ada juga gelaran gunting rambut gratis bagi pengunjung, pameran kesenian dan budaya, serta kerajinan tangan, makanan lokal tradisional khas Tangsel, juga hiburan musik pengamen jalanan, sampai bintang tamu lokal asli Tangsel. “Event ini benar-benar bermuatan sangat lokal”, pungkas Irwan.(jef)

Pengamat dan Praktisi Nilai Jonan Sosok yang Tepat Pimpin Kemenhub

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-Nama Ignasius Jonan kembali hadir di bursa calon Menteri Kabinet Kerja periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kalangan pengusaha dan pengamat pun berharap Jonan kembali dipercaya menjadi Menteri Perhubungan.

“Beliau (Jonan, red) bagus banget waktu di Kereta Api. Lebih bagus lagi waktu jadi Menteri Perhubungan,” ungkap Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Pengusaha angkutan logistik itu mengemukakan beberapa kali bersama sejumlah pengusaha dan kalangan akademik diajak berdiskusi untuk membahas sejumlah isu. “Jonan mendengarkan, membahas, lalu ikut sepakat dengan kesepakatan. Dia kawal betul kesepakatan itu. Nggak bergeser satu senti pun. Artinya beliau taat azas dan komit dengan kesepakatan dan regulasi,” ujar Kyatmaja.

Jonan juga dinilai menghadirkan ‘revolusi’ pelayanan di Kementerian Perhubungan. Jonan mendorong pelayanan publik, yang tidak hanya memudahkan publik mengakses, tetapi juga diwarnai inovasi-inovasi.

“Yang lebih penting bebas pungli dan korupsi. Jonan nggak segan-segan menindak bawahannya. Walau bawahan itu baru menjabat beberapa hari, bisa langsung dimutasi, malah bisa non job. Jadinya rindu dengan sosok Jonan di Kemenhub,” ucap Kyatmaja.

Soal Jonan, Direktur Eksekutif DPP Asosisi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Budi Wiyono bisa bercerita panjang. “Intinya Jonan itu disiplin, tegas, nggak neko-neko, dan cepat mengambil keputusan, yang bersentuhan dengan kepentingan publik,” ujarnya.

Dia mencontohkan ketika Peraturan Menteri Perhubungan (PM) No. 10 Tahun 1988 direvisi menjadi PM 74 Tahun 2015. Revisi itu membengkakkan modal dasar perusahaan jasa freight forwarding pengurusan dari Rp 200 juta jadi Rp 25 miliar.

“Kami protes. Satroni Jonan. Dia mau menerima. Kami bilang ke dia, Kemenhub ini maunya apa. Ngerti apa nggak kalau freight forwarding itu lebih ke skill business, lebih banyak orang ketimbang aset. Nggak perlu modal besar. Lagipula di tingkat ASEAN disepakati hanya Rp 1,5 miliar. Ini Indonesia malah Rp 25 miliar.,” ujar Budi Wiyono.

Setelah diskusi cukup alot, Budi Wiyono mengungkapkan, Jonan akhirnya mengambil keputusan untuk tidak segera merevisi KM 76 Tahun 2012 karena butuh proses. “Hanya saja Jonan, bilang untuk sementara cukup rekomendasi dari ALFI soal modal dasar anggota. Jonan akhirnya merevisi menjadi PM 78 Tahun 2015. Malah belakangan revisi lagi menjadi PM 146 tahun 2015, PM 12 tahun 2016, PM 130 tahun 2016, dan PM 49 tahun 2017,” ungkapnya.

Budi Wiyono menilai, cepat tanggapnya Jonan mengambil keputusan menjadi bukti bahwa Jonan merupakan sosok yang aspiratif dan tegas. “Dia terbuka untuk diskusi. Dia terbuka untuk merevisi kebijakan dengan menyesuaikan dinamika serta tuntutan dunia usaha,” ujarnya.

Ketegasan, disiplin dan pantang kongkalikong dalam diri Jonan dikemukakan pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno. “Waktu Jonan Menhub, dia sikat habis segala hal yang tidak beres. Karenanya banyak yang ‘tiarap.’ Ngeri dengan Jonan,” ungkapnya.

Meski menerapkan kedisiplinan tinggi dan mendorong peningkatan kualitas serta kuantitas pelayanan, Jonan ternyata sangat peduli terhadap jajaran Kemenhub. “Beliau yang mewajibkan tunjangan kinerja cair setiap bulan. Tidak boleh lagi cair 12 bulan kemudian. Jonan juga mengupayakan kenaikan jumlah tunjangan kinerja,” jelas Djoko Setijowarno.

Ketua Umum Indonesian National Ferryowners Association (INFA) Edi Oetomo menuturkan, Jonan sebagai sosok yang sangat concern terhadap keselamatan bertransportasi. “Jonan juga sangat tegas dalam aspek safety. Untuk urusan ini beliau berani berhadapan dengan siapapun,” cetusnya.

Dalam konteks safety bertransportasi ini, sejarah mencatat Jonan memang selalu menegaskan, “Lebih baik tidak berangkat daripada tidak pulang!

Sementara itu, pengamat kebijakan publik dan konsumen, Agus Pambagio menuturkan, Kemenhub perlu dipimpin oleh orang yang punya ketegasan, integritas tinggi(jef)

Pakar Ekonomi Minta Rencana Kenaikan Cukai dan HJE Rokok Ditunda

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-Salah satu prestasi Presiden Jokowi di periode pertama pemerintahannya adalah pengendalian inflasi. Para Menteri dan pejabat di kementerian pemerintahan Jokowi periode kedua dituntut untuk terus mempertahankan prestasi tersebut. Untuk itu, wacana Kementrian Keuangan menaikan cukai dan harga jual eceran (HJE) rokok masing masing sebesar 23 dan 35 persen, sebaiknya dibatalkan. Kenaikan cukai dan HJE rokok bila ditinjau dari kaca mata ekonomi secara komprehensif dapat menimbulkan inflasi dan dampak ekonomi yang negatip bagi masyarakat dan negara.

“ Bila dilihat dari sisi penerimaan negara, kenaikan cukai dan kenaikan HJE rokok dapat sedikit membantu menambah pendapatan negara. Namun bila ditinjau secara komprehensif dari sisi makro ekonomi, kebijakan tersebut merugikan masyarakat dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi yang tinggi. Padahal, selama periode pertama, Presiden Jokowi, dianggap berhasil mengendalikan inflasi. Karena itu, kebijakan menaikan cukai dan HJE rokok sebaiknya ditunda. Bila dipaksakan akan menimbulkan inflasi tinggi sekaligus merugikan citra pemerintahan Preisiden Jokowi di periode kedua sekaligus mengganggu perekonomian nasional saat kondisi ekonomi saat ini sedang kurang menggembirakan,” Papar Gur Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), Prof Dr Chandra Fajri Ananda, kepada pers, kemarin di Jakarta..

Lebih lanjut, pakar ekonomi yang menyelesaikan Pendidikan doktor nya di Jerman ini menyampaikan, dalam suasana ekonomi yang sedang tidak baik seperti saat ini, dimana angka eksport turun, import naik, pendapatan masyarakat turun, jauh lebih bijaksana kementrian keuangan menunda rencana kenaikan cukai dan HJE rokok ditunda sambal menunggu suasana ekonomi kondusif. Pemerintah perlu membuat kondisi ekonomi stabil terlebih dahulu, baru kemudian menaikan cukai rokok.

Selain itu, lanjut Chandra Fajri Ananda, sebelum mengambil keputusan menaikan cukai dan HJE rokok pemerintah perlu membuat kebijakan yang komprehensif. Baik dari sisi kesehatan, pertanian, perdagangan, perindustri juga fiskal atau keuangan dengan melibatkan para pemangku kepentingan di setiap kementrian secara Bersama sama. Bukan diambil sendiri sendiri.
“Karena itu pemerintah perlu duduk Bersama antara Menteri Keuangan, Menteri perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, bersama kalangan akademisi atau perguruan tinggi, pakar kesehatan, perwakilan masyarakat petani dan juga dari kalangan lembaga swadaya masyarakat. Setelah rembukan tersebut menghasilkan keputusan yang terbaik dan kesepakatan bersama, barulah keputusan itu menjadi acuan pemerintah untuk dituangkan dalam bentuk kebijakan dan diimplementasikan. Agar masyarakat tidak bingung, pemerintah harus mengkomunikasikan alasan dari dikeluarkannya kebijakannya tersebut kepada publik, sehingga masyarakat menerima dan menjalankannya. Tidak lagi menimbulkan perdebatan dan penolakan yang tajam,”papar guru besar ekonomi yang menyelesaikan Pendidikan doktornya di Jerman ini.

Duduk Bersama Dahulu

Lebih lanjut, Prof Chandra menyampaikan, sebelum kebijakan ekonomi seperti kenaikan HJE dan cukai rokok diputuskan dan diterapkan di masyarakat, pemerintah melalui kementerian keuangan, seharusnya mengeluarkan petunjuk teknis semacam peraturan Menteri keuangan (PMK) yang mengatur tata cara penarikan cukai dan kenaikan HJE serta besaran besarannya Namun hingga saat ini pemerintah belum mengeluarkan petunjuk teknisnya. Tanpa didahului petunjuk teknis yang harusnya disosialisasikan terlebih dahulu kepada semua pemangku kepentingan, tidak bisa masyarakat langsung menerima dan mematuhinya..

“ Bagaimana petunjuk teknis akan dikeluarkan oleh Menteri keuangan, sementara pada pertengahan atau akhir oktober akan terjadi pergantian Kabinet Presiden Jokowi periode kedua. Belum ada kepastian ibu Sri Mulyani Indrawati akan kembali diangkat menduduki posisi Menteri keuangan oleh Presiden. Kalau bu Sri Mulyani tidak menduduki Menteri keuangan, maka, tidak etis juga peraturan Menteri keuangan dikeluarkan di akhir masa tugas Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Karena itu, saya menyarankan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menunda rencana kenaikan cukai sebesar 23 persen dan rencana kenaikan HJE sebesar 35 % di sisa waktu periode pertama pemerintahan Jokowi,” pinta Prof Dr Chandra Fajri Ananda.

Lebih lanjut Chandra menjelaskan, Sekiranya Sri Mulyani Indrawati diangkat dan dipercaya kembali sebagai Menteri keuangan atau Menteri keuangannya disisi oleh tokoh yang lain, sebaiknya rencana kenaikan cukai maupun HJE tetap dibicarakan dengan berbagai pemangku kepentingan, terlebih dahulu. Tidak bisa langsung diambil secara sepihak tanpa mendengarkan pendapat phak lain. Apalagi harus langsung diterapkan pada awal tahun 2020.
“Selan itu, Presiden Jokowi juga kan belum berbicara atau belum menyampaikan hal apapun yang berkaitan dengan isu rencana kenaikan cukai dan HJE Rokok. Sementara Presiden itu rujukan dan panutan rakyat. Jika Presiden belum membicarakan soal kenaikan cukai rokok, berarti tidak ada rencana pemerintah untuk menaikan cukai rokok. Karena itu, jauh lebih baik, rencana kenaikan cukai dan HJE ditunda. Setelah pelantikan Menteri yang baru nanti, Menteri keuangan yang baru coba mengajak para Menteri bidang lain seperti Menteri perindustrian, perdagangan, pertanian bersama Lembaga perguruan tinggi, perwakilan industri dan petani tembakau serta lembaga swadaya masyarakat duduk Bersama mencari solusi yang tepat apakah cukai dan HJE rokok perlu dinaikan atau tidak, baik dilihat dari sektor penerimaan negara maupun kesehatan dan perekonomian masyatakat“papar Prof Dr Chandra Fajri Ananda.

Diakui Prof Chandra Fajri Ananda, dari sisi makro ekonomi, cukai memiliki dua fungsi. Pertama untuk penerimaan negara. Kedua adalah untuk pengendalian produk itu sendiri. Dari sisi penerimaan negara, Prof Chandra Fajri Ananda mempertanyakan, mengapa hanya cukai rokok saja yang terus dinaikan untuk menambah pendapatan negara. Sementara masih banyak produk atau sektor lain yang hingga saat ini belum dikenakan cukai. Padahal di negara negara maju, sudah dikenakan cukai. Sementara industry rokok sudah terlalu dibebani dengan banyak aturan atau over regulated.

Menurutnya, Kementrian keuangan kemungkinan sudah membuat perhitungan jika cukai dan HJE dinaikan sekian persen akan terjadi penurunan produksi rokok dan penurunan tingkat pembelian rokok. Namun penurunan tersebut sudah tertutupi dengan adanya kenaikan cukai yang tinggi.

“Namun harusnya tidak hanya melihat sampai di situ. Harus dipikirkan juga, Jika kenaikan cukai yang tinggi berdampak pada berhentinya operasinya pabrik pabrik rokok maka mata penghasilan petani tembakau, buruh pabrik rokok, karyawan jasa distribusi danlogistik serta bidang lainnya juga terganggu. Hal ini dapat mengganggu perekonomian masyarakat dan berdampak pada penerimaan negara. Akibatnya, penambahan penerimaan negara dari kenaikan cukai rokok, tidak menutup biaya yang harus ditutup pemerintah akibatnya banyaknya lapangan pekerjaan industry rokok dan petani tembakau yang hilang. Selain itu, keuangan pemerintah daerah juga terganggu. Sebab, dari cukai rokok tersebut ada bagian buat pemerintah daerah. Jika pabrik rokoknya tutup, cukai rokok berkurang, pendapatan daerah juga berkurang. Hal ini akan berakibat pada pembangunan di daerah juga terganggu,”papar ayah empat anak ini.

Sementara dari sisi pengendalian, tidak harus industri rokok dimatikan dengan pengenaan cukai dan HJE Yang tinggi agar masyarakat perokok berkurang dan hidup makin sehat. Melainkan pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi akan pentingnya hidup sehat dan penegakan regulasi yang konsisten. (jef)

MEMBANGUN NASIONALISME DAN MERAWAT KEMAJEMUKAN

Rahmat Mony

 

oleh :  Rahmat Mony, Wakil Sekretaris Jendral  PB  HMI

BERANGKAT dari realitas sebagai negara yang majemuk dan multikultural Bangsa Indonesia memiliki keharusan untuk memahami dan memaknai tentang pentingnya Nasionalisme, sebagai sebuah semangat dan nilai yang mampu mempererat persatuan dan menyamakan tujuan hidup untuk merebut kemerdekaan, serta memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang Indonesia yang sesungguhnya. semangat ini menjadi kekuatan utama sebagai dasar untuk mengisi kemerdekaan dan membangun indonesia secara berkelanjutan.

Hal sedemikian telah di contohkan dalam sejarah oleh Para pendiri bangsa ketika hendak mendirikan negara ini. Mereka terdiri dari berbagai agama, golongan, suku dan etnis. Bersama-sama dan bersepakat mendirikan negara ini sebagai negara bangsa bukan negara agama. hingga kemudian lahirlah Pancasila sebagai norma dan konsensus dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, Hal ini mengartikulasikan tentang kesadaraan akan indonesia yang plural.

Jika nasionalisme dipahami dalam kerangka ideologi maka di dalamnya terkandung beberapa aspek yang mengandaikan perlunya pengetahuan atau pemahaman akan situasi konkret sosial, ekonomi, politik dan budaya bangsanya. Jadi nasionalisme adalah cermin abstrak dari keadaan kehidupan konkret suatu bangsa. Maka peran aktif kaum intelektual dalam pembentukan semangat nasional amatlah penting, sebab mereka itulah yang harus merangkum kehidupan seluruh anak bangsa dan menuangkannya sebagai unsur cita-cita bersama yang ingin diperjuangkan. Cendikiawan Soedjatmoko menyebut nasionalisme tidak bisa tidak adalah nasionalisme yang cerdas karena nasionalisme itu harus disinari oleh kebijaksanaan, pengertian, pengetahuan dan kesadaran sejarah

Bung Karno Didalam buku Dibawah Bendera Revolusi (DBR), menyampaikan bahawa; “Coba seandainya tidak ada jiwa-nasional itu, kita sudah lama patah”. Kalimat ini menyampaikan satu pesan yang amat dalam kepada kita sebagai satu negara bangsa yang telah merdeka untuk terus memegang teguh jiwa nasionalsime dan persatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semangat nasionalisme terbukti secara efektif sebagai alat pemersatu para pejuang dalam konteks perjuangan merebut kemerdekaan dari cengkraman kolonial. Dari Semangat nasionalisme inilah yang di pakai sebagai metode perlawanan dan alat identifikasi untuk dapat menyatukan berbagai golongan dari sabang sampai merauke.

Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan fitrah. Realitas ini harusnya menjadi kebanggan tersediri. Namun, oleh berbagai kelompok sektarian justru dijadikan ajang untuk memecah belah keberagaman. Mereka memainkan isu-isu agama untuk membenturkan kemajemukan bangsa. Isu-isu tersebut digoreng sedemikian rupa, sehingga agama hanya bisa diterima oleh golongan tertentu saja dengan menafikan golongan lain. Tentu hal ini amatlah riskan. Mengingat pluralnya kebangsaan negeri ini tidak hanya agama. Akan tetapi intensitas keberagamaannya sangat tinggi, mulai dari ragam suku etnis, ras dan budaya.

Namun kemudian, ketika kita melihat realitas sosial keIndonesian saat ini sangatlah memperihatinkan. Dimana jiwa jiwa nasionalsime kian hari semakin memudar, ini disebabkan karena kurangnya pemaham generasi muda terhadap sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang tidak hanya diperjuangkan oleh satu golongan saja. Sebagai negara yang majemuk dari berbagai suku, ras agama dan golongan. Seharusnya kita jauh lebih peka terhadap ancaman ancaman yang ingin memecahbela persatuan dan kesatuan kita. Dengan adanya kemajemukan itulah Indonesia harusnya jauh lebih toleran terhadap sesama golongan sebagaimana dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dan yang jauh lebih penting adalah nilai nilai nasionalisme dan pluralisme harus benar benar ditanamkan dalam setiap jiwa anak bangsa dari masa ke masa demi mewujudkan indonesia yang merdeka secara sepenuhnya.

“Indonesia bagaikan taman sari di timur asia, taman ini harus terus dirawat dan dipupuk demi keutuhan dan keharmonisan bangsa”. (***)

Maskapai Penerbangan FLYNAS Buka Rute Jakarta – Medinah dan Jeddah -Jakarta, Umrah Jadi Banyak Pilihan

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- FLYNAS, maskapai penerbangan nasional Kerajaan Arab Saudi (KSA) dan maskapai berbiaya rendah terkemuka di Timur Tengah, mengumumkan rencananya untuk mengoperasikan penerbangan baru antara Jakarta dan Madinah dan Jeddah ke Jakarta untuk melayani permintaan penerbangan yang semakin meningkat dari Indonesia.

Peluncuran beroperasinya Flynas berlangsung di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (22/9) dihadiri oleh Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Esam Abed Althagafi dan Hajji Mohamad Arfi Hatim – Direktur Dewan Umrah & Haji – Kementerian Urusan Agama KSA, juga dihadiri beberapa pejabat dari Kementerian Agama RI, Penerbangan Sipil dan Otoritas Bandara, serta dari Asosiasi Layanan Haji & Umrah, dan Asosiasi Agen Perjalanan.
Ahmed Ibrahim Al-Musained, Direktur Jenderal Komunikasi dan juru bicara Flynas mengatakan bahwa Flynas menghargai wisatawan, kepercayaan, dan preferensi orang Indonesia sebagai pembawa haji dan umrah favorit mereka.

“Jakarta telah menjadi salah satu tujuan wisata utama dan favorit Flynas. Maskapai pemenang penghargaan ini telah mengangkut lebih dari 200 ribu jemaah haji dan haji sejak 2018, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah ini menjadi 5 juta per tahun. Hal ini juga untuk mengimbangi target ambisius visi Kerajaan Arab Saudi 2030 untuk menampung 30 juta tamu umrah dan 5 juta jamaah haji setiap tahunnya”, ucap Ahmed.

Seperti diketahui, Flynas akan melayani basis tamu haji dan umrah Indonesia yang terus bertambah dengan dua penerbangan nonstop setiap minggu antara Jakarta dan Madinah dan Jeddah ke Jakarta, membawa 500 penumpang sekali jalan. Hari-hari penerbangan yang dijadwalkan adalah Minggu & Selasa dari Jakarta ke Median dan Sabtu & Senin dari Jeddah ke Jakarta.


Sementara itu, Maen A. Hussein, Direktur Komersial Flynas, mengakui potensi pasar yang besar dari Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya telah menempatkan dan menambahkan Indonesia sebagai pasar strategis utama dan rute ke jaringan Flynas.

“Perlu dicatat, jumlah visa umrah yang dikeluarkan untuk pasar Indonesia pada tahun 1440 H melebihi 1 juta visa dan jumlah penumpang haji di 1440 H melebihi 220.000 jamaah,” sambung Huseein.
Flynas mengoperasikan pesawat B747 untuk operasi Jakarta, Flynas juga telah menyusun rencana pertumbuhan operasi komersial SMART di pasar Indonesia untuk meningkatkan frekuensi dan menambah kota-kota baru ke dalam operasi dan jaringan Flynas.
b
Flynas saat ini mengoperasikan lebih dari 1.100 penerbangan setiap minggu ke 17 tujuan domestik dan 53 tujuan internasional. Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Flynas membuka tujuan baru, termasuk meluncurkan penerbangan musim panas ke Lahore, Islamabad, Erbil, Baghdad, Sarajevo, Wina, dan Batumi serta mengoperasikan penerbangan sepanjang tahun ke Tbilis dan Baku.

Banyak Pilihan

Sementara Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Joko Asmoro menyampaikan ucapan selamat atas pengoperasian dan peresmian rute baru Flynas ini, dan berharap akan lebih banyak pilihan penerbangan untuk melayani jemwah unrah menuju Arab Saudi.

Joko berharap, Flynas terbang dari sejumlah kota lain mengingat tingginya minar masyarakat di daerah untuk melaksanakan umrah. “Tadi disebutkan bahwa Flynas juga akan melayani jemaah umrag dari Medan, Surabaya, dan Makassar,” kata Joko.

Terkait dengan harga, Joko mengatakan, sekarang masalah harga sangat terbuka dan masyarakat bisa memilih penerbangan yang diinginkan baik oleh penyelenggara maupun oleh jemaah itu sendiri. Namun kebanyakan jemaah Indonesia memilih terbang langsung ke Madinah dan pulang lewat Jeddah. “Flynas mengambil moment untuk terbang menuju Madinah dan kembali lewat Jeddah,” papar Joko.

Menyinggung target jemaah umrah, Joko mengatakan, tiap tahun selama dua tahun terakhir ini jemaah umrah mencapai 1 juta orang. Ia memperkirakan tahun ini naik.menjadi 1,2 juta orang.

Menurut Joko, realitas tersebut tidak lepas dari adanya perubahan peraturan daei Pemerintah Arab Saudi, sehingga memudahkan masyarakat untuk melaksanakan umrah. Seperti biometrik yang menurut Joko saat ini tidak lagi.menjadi syarat untuk.mengurua visa. Selain itu, tidak ada lagi aturan umrah berulang yang diwajibkan membayar 2000 riyal, tetapi diganti dengan guverment fee sebesar300 riyal. (jef)