Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Suzana Teten Masduki mengatakan bahwa Cerita Wastra 2021 yang dilaksanakan di 5 Destinasi Super Prioritas telah berhasil melibatkan lebih dari 20 komunitas kreatif di masing-masing destinasi dan melatih lebih dari 1.000 pengrajin untuk dapat menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi secara nasional maupun global.
“Diharapkan ini dapat menimbulkan efek multiplikasi dengan pendekatan Training of Trainers. Beberapa dari yang dilatih bahkan punya 1.000 pengrajin binaan di bawahnya,” ungkapnya dalam Penutupan Cerita Wastra, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas di 5 Destinasi Super Prioritas, Nusa Dua, Bali, Jumat (29/10/2021).
Suzana menambahkan, pelatihan Cerita Wastra telah mendorong proses berdirinya satu koperasi wastra di Toba. Dia pun berharap akan ada semakin banyak lembaga koperasi sebagai aggregator dan off-taker pengrajin wastra ke depannya.
“Semoga ke depannya kita dapat membuat pelatihan dengan jenjang dan kelas yang jelas. Sehingga kelas pelatihan kita lebih tepat sasaran. Pelatihan kita juga harus beradaptasi dengan dinamika dunia digital yang semakin kompleks, bukan hanya permasalahan tergabung dalam ekosistem digital, namun juga seperti pengelolaan customer secara digital sampai pengelolaan data pribadi pelaku usaha, serta mendorong kesadaran perlindungan hak cipta motif juga saya rasa perlu,” ujar Suzana.
Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi gelaran puncak Cerita Wastra 2021. Menurutnya, wastra merupakan salah satu produk unggulan dari kekayaan budaya tanah air. Hasil buah pikir, karsa, rasa, dan kriya para pendahulu yang terus berevolusi bahkan hingga saat ini.
“Harapannya, Cerita Wastra bisa hadir menjadi gerakan yang mengonsolidasi dan menjadi lokomotif yang senantiasa menarik gerbong UMKM bidang wastra, meningkatkan daya saing, serta menjadi produk kebanggaan Indonesia dan dunia,” tegas Teten.
Sementara itu, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menambahkan, Dekranas telah berkontribusi besar atas upaya pemberdayaan dan pengembangan UMKM dalam bentuk pelatihan-pelatihan secara online maupun offline. Hal ini dikatakan akan meningkatkan output, sehingga UMKM yang menerima manfaat akan lebih luas lagi.
“Dekranas turut berperan dalam pengembangan wastra yakni dengan mendorong para pelaku UMKM untuk membentuk kelembagaan koperasi yang berfungsi sebagai aggregator, sehingga pelaku UMKM tidak lagi khawatir bila barang hasil produksi belum terjual sepenuhnya,” pungkas Siti Azizah. (Jef)