JAKARTA – Peraih medali emas Olimpiade 2000, Rafael Candra Wijaya atau yang akrab dipanggil Candra Wijaya berharap, pada tahun 2024-2028, Indonesia tidak *mengurangi kecepatan dalam mencetak* generasi penerus Bulutangkis yang bisa diandalkan. *Bibit baru pebulutangkis berprestasi diperlukan* agar dunia olahraga tetap bergairah dalam mencetak prestasi.
Memiliki atlet – atlet yang berprestasi merupakan suatu keberkahan bagi Indonesia. Prestasi itupun diharapkan akan berlanjut karena prestasi tersebut diraih para pemain muda, mulai dari Anthony Ginting, Jonatan Christie (Jojo), Greysia Polii, Marcus Gideon hingga Kevin Sanjaya.
“Mereka telah berkorban dari kecil (latihan). Tidak mudah loh mencari pemain seperti mereka. Harus sudah kelihatan pengganti-pengganti mereka yang akan meneruskan tongkat estafet yang sudah diberikan,” ujar Candra kemarin.
Oleh sebab itu, sebagai salah seorang pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia, *Candra* mengapresiasi dukungan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) sebagai sponsor resmi utama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Apa yang dilakukan merupakan kontinuitas dalam mengharumkan Negeri dengan Bulutangkis.
Candra menjelaskan, dukungan ini perlu juga dilakukan oleh banyak pihak lainnya. Lantaran, pembinaan para calon atlet yang berkelanjutan merupakan hal paling penting untuk senantiasa membawa industri Bulutangkis konsisten mencetak prestasi berkelas dunia.
“Saya sebagai mantan atlet dan sekarang pembina *mengapresiasi* dukungan BNI kepada Bulutangkis nasional secara maksimal dan energinya besar sekali. Harapannya, banyak dukungan dan sinergi lain yang sama luar biasanya,” ujarnya.
Adapun diketahui, antara BNI dengan PBSI sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) berisikan komitmen dukungan yang akan berlangsung selama empat (4) tahun lamanya, yaitu dari tahun 2021-2025.
Karenanya, dibutuhkan _support system_ yang solid baik dari Pemerintah, Perbankan hingga institusi lain untuk mendukung dalam mempertahankan tradisi emas olimpiade Indonesia yang telah diraih. “Industri Bulutangkis sendiri itu sebenarnya sudah merupakan sebuah target. Bulutangkis sebagai olahraga kebanggaan nasional sangat diharapkan terus-menerus berprestasi. Supaya tidak kehilangan momen-momen dan sejarah kejayaan masa lalu karena persaingan industri Bulutangkis di dunia kini semakin ketat,” ujarnya.
“Harapannya baik BNI, Pemerintah dan lainnya mendukung Bulutangkis untuk memberikan kebanggaan nasional sehingga para pemain bisa _all-out_ mencurahkan tenaga dan prestasinya. Terutama bagaimana pembinaan berkelanjutan untuk junior ke bawah agar mempertahankan motivasi secara teknikal dan mental. Dukungan BNI ini sangat besar karena ada berapa kali kan kejuaraan sampai akhir tahun. Semoga tidak pupus generasi berikutnya yang diandalkan,” dia menambahkan. (Jef)