Dihadiri Menkop dan UKM Puspayoga, Festival Sarung 2019 Berlangsung Meriah

Menkop dan UKM Puspayoga (tengah), Ketua Wantimpres Sri Adiingsih (kiri) dan Ketua Panitia, IGK Manila, meninjau stand usai pembukaan Festival Sarung 2019

JAKARTA: (Globalnews.id) : Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dan Ketua Bidang Manajemen Dekranas Bintang Pyspayoga serta jajaran eselon I Kemenkop dan UKM, menghadiri pembukaan Festival Sarung Indonesis 2019, yang di gelar di Plasa Tenggara Stadion GBK, Minggu (3/3). Meski harus menunggu hujan reda, namun pagelaran Sarung Fest 2019 itu berlangsung meriah.

Pembukaan festival ditandai pengguntingan rangkain melati oleh Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih bersama Menkop Puspayoga dan Ketua Panitia Festival Sarung IGK Manila. Lalu, dilanjutkan dengan kunjungan ke stand, fashion show sarung dan hiburan tradisional serta masih banyak lagi acara yang menarik.

Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM atau Smesco Indonesia ikut berpartisipasi memeriahkan Festival Sarung Indonesia 2019. Keikutsertaan Smesco Indonesia ditandai dengan dibukanya display Rumah Sarung Indonesia (Rusari). “Kita juga ikut fesyen show 20 setel dengan dresscot sarung. Ini merupakan wujud dukungan kita atas terlenggaranya Pameran dan Festival Sarung Indonesia 2019,” kata Dirut Smesco Indonesia Emilia Suhaimi.

Emilia Suhaimi mengatakan bahwa pameran dan Festival Sarung Indonesia merupakan upaya untuk mempromosikan dan melestarikan sarung-sarung yang ada di seluruh Tanah Air sekaligus untuk mempromosikan sarung sebagai salah satu warisan budaya Indonesia dan mentransformasikan sarung sebagai trendsetter serta gaya hidup modern bagi generasi milenial.

Dengan digelarnya Festival Sarung Indonesia ini, diharapkan akan mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya para UKM perajin sarung di lndonesia. “Kegiatan ini merupakan gerakan nasional yang didukung sepuluh Kementerian dan Lembaga serta pihak lainnya seperti Gajah Duduk, BHS, kebun tebu emas, Dekranas dan Dekranasda,” katanya.

Sebanyak 70 stand digelar di event ini, 38 stand diantaranya mengelar sarung dan tenun nusantara dan 23 stand Dektranasda provinsi, 3 stand kenenterian lembaga yaitu Kemenkop, Kemenperin dan Kementerian Perhubungan serta 4 stand sponsorship yaitu BHS, Gajah Duduk, KTM dan asosiasi tranportasi kapal atau INSA.

Di stand prototype Rusari yang ada di GBK digelar koleksi sarung-sarung dari 16 provinsi, juga 2 stand khusus provinsi/ kabupaten yang terkena becana ikut dihadirkan dalam gelaran acara tersebut dengan membawa sarung-sarung dan produk laiinnya yang masih tersisa setelah kejadian bencana.“Mereka telah mendapatkan bantuan dari kementerian koperasi dan UKM yaitu dari Kabupaten Sigi, Provinsi Lampung, Lombok, Donggal dan Banten,” kata Emilia.

Dalam gelaran tersebut, diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya pasar rakyat, pameran sarung, fashion on the street berbasis sarung, karnaval sarung Indonesia, seminar dan sarasehan sarung. Yang tak kalah menariknya, acara itu juga dilaksanakan Lomba Foto Sarung Keren di media sosial (medsos) dengan tema ‘Sarung dan Negeriku. Serta digelar jalan sehat sarung di beberapa kota di Indonesia, musik, fashion, bazaar, dan parade dan karnaval bersarung serentak di 6 kota besar.Diantaranya di Jakarta, Surabaya, Kupang, Padang, dan Banjarmasin.

Terkait keberadaan Rumah Sarung ini, kata Emilia, menjadi prototype di pameran dan Festival Sarung Indonesia, sekaligus merupakan sarana edukasi, promosi, dan pemasaran sarung-sarung unggulan dari berbagai propinsi di Indonesia dan menjadi pusat koleksi/khasanah dan referensi terbaik untuk mendapatkan sarung-sarung unggulan.

“Sarung itu kan budaya kita yang erat kaitannya dengan ekonomi rakyat, UKM pengrajin sarung. Sayangnya, saat ini di beberapa daerah seperti di Majalaya banyak pabrik dan pengrajin sarung yang sudah tutup, tinggal bangkai-bangkai mesin yang tidak beroperasi. Beruntung Smesco masih memiliki koleksi disain dan motif sarung Majalaya,” ujar Emilia. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.