Eldoka, Mall Domba dan Kambing Pertama di Indonesia

JAKARTA: (GLOBALNEWS.ID)- Sudah pernah berkunjung ke mall domba dan kambing? Pasti belum pernah. Yang sering kita lakukan baru sebatas berkunjung ke lapak-lapak penjual domba dan kambing yang di pinggir-pinggir jalan. Itu pun menjelang Idul Kurban.

Terbayang tidak ada mall domba dan kambing yang berada di pusat kota, bukan di perkampungan? Penasaran? Datang saja ke Eldoka (Etalase Domba Kambing) Mart El Barka yang berlokasi di sekitar Cilandak KKO. Tidak begitu jauh dari Transmart Cilandak. Di sini akan kita temui begitu banyak jenis kambing dan domba yang ditempatkan dalam kandang-kandang.

Eldoka Mart? Kalau baru dengar, ya wajar, karena memang baru dibuka pada Minggu (28/7). Dan, ini menjadi Mall Domba dan Kambing yang pertama di Indonesia. Di sini, dijual beraneka jenis domba dan kambing. Mulai dari untuk kebutuhan aqiqah, kurban, hingga untuk kontes. Harganya juga beragam, mulai dari Rp2,6 juta hingga Rp15 juta.

Adalah Dhanni Herdiana beserta rekan-rekannya yang berada di balik berdirinya Eldoka Mart. Yang selama satu tahun terakhir Dhanni dan tim yang berbeda latar belakang pekerjaan terus menggodok untuk mewujudkan mall khusus domba dan kambing, yang akhirnya terealisasi.

Didirikannya mall khusus domba dan kambing dilatarbelakangi karena tidak ingin hewan-hewan itu selama dalam lapak-lapak berada dalam keadaan stres seperti yang banyak terjadi di lapak-lapak penjual domba dan kambing.

“Ya kehujanan, kepanasan. Kondisi ini akan membuat berat badannya susut karena stres. Kambing yang matanya merah berarti dalam keadaan stres. Jadi, kami ingin ada tempat yang layak dan nyaman buat kambing dan domba sehingga kualitasnya terjaga. Sebagaimana manusia kalau tinggal di tempat layak pasti merasa nyaman,” tutur Dhanni yang juga Ketua Yayasan El Barka Nusantara Madani, saat ditemui di mall yang dikelolanya itu.

Di area seluas 1625 meter persegi ini bisa menampung sekitar 600 kambing dan domba. Kambing dan domba yang berukuran besar ditempatkan di ruangan sebelah kiri, dan yang berukuran lebih kecil di ruangan sebelah kanan. Di sini, selain bisa membeli kambing dan domba, juga bisa menyembelih hewan yang sudah dibeli di sini.

Sesuai namanya, ketika kita masuk ke area ini akan tercium aroma khas kambing dan domba tapi tidak menyengat, dan tidak sampai menusuk hidung. Jadi, jangan heran jika di lantai atas mall ini ada area food court-nya.

Tak melulu menjual kambing dan domba, ke depannya juga akan dibuka edufarm untuk siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar, bisa juga untuk keluarga. Jadi, katanya, anak-anak yang ingin melihat peternakan domba atau kambing tidak perlu pergi jauh-jauh, cukup di tengah kota juga ada.

*Kemandirian Pangan*
Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) M. Azrul Tanjung yang hadir dalam kesempatan itu menyambut baik berdirinya Eldoka Mart. Terlebih Domba dan Kambing Mart ini yang pertama ada di Indonesia, yang berdiri tak jauh dari pusat ibukota negara.

Yang diharapkan bisa menjadi Pusat Domba Kambing Nasional. Tempat berkumpulnya peternak-peternak domba dan kambing skala UMKM. Jika para peternakan ini bersatu dan suatu ketika membentuk koperasi akan membuat mereka lebih berdaulat di negerinya sendiri.

“Ini sebuah awal agar petani kita berdaulat. Menjadi cikal bakal gerakan kemandirian kambing dan domba yang berbasis usaha mikro, kecil dan menengah. Selama ini kan petani, peternak, pedagang tidak berdaya karena tidak memiliki akses ke sumber-sumber yang bukan sebatas lahan dan modal, tetapi juga pasar. Memastikan pasar itu jauh lebih penting,” tandasnya.

Agar ini berjalan sesuai harapan, perlu melibatkan berbagai stakeholder dan komunitas. Karena jika melibatkan satu pihak saja, tidak akan banyak yang bisa dilakukan. Seperti Komunitas Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia yang jika dipersatukan akan semakin memperkuat ketahanan sumber pangan daging domba dan kambing.

“Kita ingin seperti di New Zealand yang memenuhi kebutuhan susu masyarakatnya dari para peternak yang bersatu dalam wadah koperasi Fronterra. Mengapa kita tidak seperti itu? Sebenarnya bisa, tapi sumberdaya kita tidak dikelola dengan baik. Kita harus mau belajar dari kekuatan ekonomi negara luar yang ditopang oleh koperasi,” tukasnya.

Potensi ekonomi yang sedemikian besar itu jika tergarap secara maksimal dan terkelola dengan baik akan dapat menguatkan dan memberdayakan ekonomi umat. Terlebih kebutuhan daging kambing tidak hanya menjelang Idul Kurban, tetapi setiap hari. Jika ini tertata dengan baik, mall ini akan mampu menjawab kebutuhan daging kambing dan domba.

*Juleha*
Dalam kesempatan itu, Eldoka Mart juga menyumbangkan sekitar 50 meja sembelih hewan kambing dan domba kepada juleha (juru sembelih hewan halal) masjid-masjid se-Jakarta. Donasi ini dimaksudkan agar skill para juleha ini dalam penyembelihan hewan tidak hanya harus dilakukan dengan benar saja. Tapi, juga sesuai dengan syariat.

“Jadi tidak ada lagi penyembelihan kambing di got, atau di tanah yang membuat darahnya berceceran di mana-mana. Teknis penyembelihan hewan itu harus halal dan tayyib. Ingat, penyembelihan yang tayyiban adalah sekali iris, di bawah jakun,” kata Azrul Tanjung.

Diharapkan Juru Sembelih Halal (Juleha) ini menjaga proses penyembelihan dilakukan secara syariah. Diharapkan pula para Juleha ini dapat menguasai tata cara dan akhlak penyembelihan hewan dengan baik dan benar.

Agar lebih menguasai, para Juleha ini pun mendemonstrasikan cara menyembelih hewan yang baik dan benar di atas meja sembelih hasil donasi ElDoka Mart. (Jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.