Generasi Millenial Banyak Pilih Kopwrasi Dalam Mengembangkan Potensi Ekonom Sosial dan Budaya

Semarang:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM menepis anggapan yang menyebutkan bahwa koperasi sebagai entitas yang sudah ketinggalan jaman. Menurut dia koperasi dewasa ini justru telah menunjukkan eksistensinya sebagai wadah generasi milenial dalam mengembangkan potensi ekonomi, sosial dan budaya.

Hal itu dikemukakan Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto dalam acara Gebyar Pendidikan 4500 Anggota Koperasi (PAg) XVI Koperasi Mahasiswa (Kopma) Walisongo yang mengambil tema ; “Coopreneur Break The Limit” di kampus UIN Walisongo Semarang, Rabu (4/9/2019).

“Koperasi bukan lagi organisasi atau entitas yang jadul atau ketinggalan jaman, justru koperasi bisa menjadi organisasi modern yang bisa menjadi wadah bagi generasi milenial,” kata Rulli.

Rulli mengharapkan generasi muda khususnya para pengelola dan anggota Koperasi Mahasiswa bisa mengambil peran di depan dalam mengenalkan dan meningkatkan pemahaman koperasi di kalangan kaum milenial, termasuk melalui konsep Rebranding Koperasi agar lebih bisa diterima anak muda.

“Kopma sebenarnya dapat berperan aktif sebagai entitas bisnis, laboratorium dan juga sebagai lembaga yang berwatak sosial, yang memberikan manfaat nyata kepada seluruh anggotanya, khususnya mahasiswa yang kurang mampu, Kopma misalnya dapat memberikan pinjaman (qord) tanpa bunga atau margin bagi hasil kepada anggota yang tidak mampu,” ujar Rulli.

Hal ini kata Rulli, sejalan juga dengan strategi kebijakan Reformasi Total Koperasi yang sudah dijalankan oleh Kementerian Koperasi dan UKM melalui 3 langkah utama, yakni Reorientasi, Rehabilitasi dan Pengembangan.

Supaya bisa berkembang dan diterima oleh generasi milenial, Rulli mengatakan koperasi harus dikelola secara profesional dan harus mampu mengadopsi, serta mengantisipasi perkembangan dan dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Termasuk di era Digital seperti saat ini.

“Koperasi juga harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan skala usaha dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan manajemen dan usahanya, maka kualitas SDM koperasi perlu terus ditingkatkan,” tandasnya.

“Justru di era ini kita tidak hanya bicara mengenai persaingan tetapi juga bicara mengenai kolaborasi atau kerjasama atau sinergi diantara para pelaku usaha. Artinya keberadaan koperasi sangat relevan dengan kondisi era sekarang,” sambung Rulli.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Walikota Semarang Nanas Torade sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan memberikan akan mensinergikan Kopma UIN Walisongo dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kota Semarang dan Dinas Kominfo Kota Semarang melalui inisiasi aplikasi bagi Kopma UIN Walisongo.

Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Syariah UIN Walisongo, Ahmad Izzuddin mengatakan bahwa pihak kampus mendukung kegiatan Gebyar Pendidikan 4500 Anggota Koperasi (PAg) ke-XVI karena melalui Kopma dapat mencetak generasi yang mandiri dan gotong-royong sesuai dengan jati diri koperasi. Izzuddin juga berharap koperasi bisa berkembang mengikuti perkembangan jaman.

Acara pembukaan Gebyar Pendidikan 4500 Anggota Koperasi (PAg) XVI Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Walisongo ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang Bambang Suranggono dan perwakilan Dekopinda Kota Semarang Aiptu Yawingun.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.