PURWOKERTO:(GLOBALNEWS.ID)- Banyumas. Warga masyarakat kabupaten Banyumas merasa bangga karena Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke – 72 diselenggarakan di Kabupaten Banyumas. Berbagai agenda rangkaian peringatan Harkopnas di Purwokerto kabupaten Banyumas antara lain ziarah ke makam perintis koperasi, diskusi, bazar, bakti sosial dan lain-lain.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM dan Dekopin atas diagendakannya ziarah dalam rangka Harkopnas, ini membanggakan warga masyarakat Banyumas,” ucap Bupati Banyumas Achmad Husein, saat menerima rombongan Kementerian Koperasi dan UKM ziarah ke makam tokoh dan perintis yang menjalankan sistem koperasi di Indonesia, Raden Aria Wiraatmadja, Purwokerto, kamis (11/7/2019).
Ia juga merasa senang atas kiprah Wiraatmadja yang sangat peduli dan konsisten memperjuangkan rakyat kecil yang sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan. Wirjaatmadja memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi, ia mau menyisihkan sebagian gajinya untuk masyarakat lemah. Usaha tersebut kemudian dikenal sebagai koperasi.
Hadir dalam ziarah tersebut antara lain: Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Suparno, Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto, Danrem 07 Banyumas, Polres, para camat, para Kepala Desa se-kabupaten Banyumas serta para penggerak koperasi.
Suparno dalam kesempatan itu menilai bahwa Wiraatmadja merupakan tokoh ekonomi kerakyatan yang harus diteladani. “Koperasi-koperasi yang yang ada di Indonesia ini harus meneladani semangat beliau, koperasi prinsipnya harus menolong rakyat kecil serta pendidikan ekonomi kerakyatan yang beliau tanamkan sangat patut digelorakan,” Harap Suparno.
Sementara Rulli Nuryanto juga meminta masyarakat untuk kembali mengingat seluruh jasa dan peran Wiraatmadja dalam mengembangkan semangat berkoperasi di Indonesia. “Kita harapkan semangat beliau ikut tertular ke masyarakat dan dapat meningkatkan semangat mengembangkan koperasi di Indonesia,” pintanya.
Ia salut kepada Wiraatmadja yang merupakan pejabat tinggi waktu itu, tetapi mau menunjukkan kepedulian kepada rakyat kecil dan ini menurut Rulli merupakan hal yang langka di kalangan pejabat tinggi waktu itu
Sementara itu ahli waris yang juga Ketua Yayasan Aria Wirjaatmadja, R Arya R Prasetya mengungkapkan bahwa Wiraatmadja bergerak untuk menolong para pegawai pribumi dan masyarakat di sekitarnya dari jeratan rentenir dan pegadaian yang menerapkan bunga pinjaman tinggi waktu itu. Ia juga mendirikan bank penolong dan simpanan di Purwokerto yang melayani orang-orang pribumi pada 16 Desember 1895 yang seiring berjalannya waktu kini menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI)
“Pada 1896, Wirjaatmadja merintis kegiatan berkoperasi yang meminjamkan uang kepada pamong praja, petani dan tukang yang telah menjadi anggota terlebih dahulu dengan menyetor sejumlah uang pangkal yang disebut sebagai sempanan/tabungan,” kenang Prasetya.(jef)