JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Kecelakaan di jalan raya yang melibatkan angkutan umum banyak dipengaruhi faktor kondisi kebugaran pengemudi. Hal ini sering kali dianggap sepele. Terbukti masih kurangnya perhatian perusahaan dan pengguna jasa transportasi memperhatikan hal itu.
Pendapat ini muncul dari Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono dalam Diskusi Nasional Forum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya. Diskusi dengan tema “Sinergitas Kementerian/Lembaga Tangani Kecelakaan Transportasi” berlangsung di kantor PWI Jaya, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
“Pengemudi itu membawa banyak nyawa maka harus beristirahat dengan baik. Selama ini masih saja ditemukan mereka hanya tidur di bagasi bus atau di dalam bus,” ungkap Soerjanto Tjahjono.
Dalam menangani masalah ini, sebenarnya pihak perusahaan penyedia jasa bus dan angkutan umum lainnya dapat berkordinasi dengan pihak terkait, agar masalah istirhat pengemudi ini bisa ditangani dengan baik.
“Misalnya penyedia jasa bus pariwisata bisa berkordinasi dengan tempat wisata atau hotel agar disediakan tempat beristirahat bagi pengemudi dan awak bus yang disesuaikan dengan kondisi dilokasi,” ujarnya.
Memang, Soerjanto juga menyebut penyebab kecelakaan bisa beragam. Misalnya kondisi kendaraan yang kurang prima. Namun perihal human error yang diakibatkan minimnya istirahat pengemudi, seharusnya bisa diminimalisir.
“Perlu diingatkan kembali agar para pengemudi bus pariwisata dan awak untuk lebih memerhatikan kondisi kendaraan sebelum dimulainya perjalanan. Misalnya ban, rem, dan kelengkapan bus lainnya, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan terwujudnya keselamatan angkutan jalan,” ungkap Soerjanto.
Diskusi Nasional PWI Jaya, selain mengahdirkan Soerjanto, hadir pula sebagai narasumber Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani dan Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Agus Raharjo.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani membahas mengenai bagaimana mengatasi masalah kecelakaan yang terjadi. “Keselamatan itu tanggung jawab kita bersama. Tanpa peran masyarakat hal itu tidak bisa kita lakukan,” ujarnya.
Ia juga berharap, ke depan di Indonesia diberlakukan adanya kompetensi bagi pengemudi angkutan umum yang disesuaikan dengan standar internasional. “Hal ini terkait dengan teknik mengemudi mereka. Banyak pengemudi angkutan umum yang melakukan kesalahan mendasar dalam teknik mengemudi di jalan raya, khususnya jalan menurun. Ini terkait dengan tata cara pengeremen yang mereka lakukan,” ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Yani juga menyambut baik diskusi ini dan mendukung program ini, bisa berlangsung intens.
Sementara Kepala Pusat Meterologi Penerbangan BMKG Pusat, Agus Wahyu Raharjo membahas terkait mengenai keselamatan penerbagan, terkait dengan cuaca.
Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah dalam pengantarnya menyatakan, PWI Jaya terus mendukung berbagai program dari Kementerian Perhubungan. “Saya berharap kegiatan seperti ini, bisa terus dilaksanakan, sehingga PWI kedepannya diharapkan membuat kegiatan diskusi yang dapat menjadikan sumber informasi kepada masyarakat luas,” ujar Sayid.(jef)