JAKARTA:(Globalnews.id)- Kemenkop dan UKM mendorong pengusaha UKM Indonesia meningkatkan hubungan bisnis dengan UKM Korea.
“Keunggulan SDA (Sumber Daya Alam-red) dan produk sumberdaya alam berdaya saing tinggi yang dimiliki UKM Indonesia, bisa dipadukan dengan pengusaha Korea yang dikenal unggul dalam teknologi, sehingga selain bisa meningkatkan volume perdagangan antar dua negara, juga bisa terjadi transfer of knowledge, atau transfer of technology” ujar Agus Muharram, Sekretaris Kemenkop dan UKM, dalam
acara Korea- Indonesia SMEs Cooperation Forum, di Jakarta, Kamis (9/11).
Hadir dalam acara tersebut, Lim Chae Un, President Small Medium Business Corporation (SBC) Korea, No Tae Jin, Chairman INN Biz Club, I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Meliadi Sembiring, Deputi Bidang Kelembagaan, Hermawan Kartajaya, President Asia Council Small Business (ACSB) dan ICSB (Indonesian Council Small Business), dan Nita Yudi, Ketua Umum IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia).
Agus memaparkan, UMKM merupakan mayoritas pelaku ekonomi di Indonesia dengan jumlah lebih dari 59 juta, dimana 98 persennya merupakan pengusaha mikro dan kecil.
Yang dimaksud pengusaha mikro, adalah usaha dengan omset sampai dengan Rp 300 juta dan aset sampai dengan Rp 50 juta. Sedang usaha kecil, dengan omset Rp 300 Ribu – Rp 2,5 Milyar dengan aset sampai dengan Rp 500 Juta.
” Tentu di Korea ada penggolongan sendiri mengenai kriteria UKM, nah disinilah kita upayakan adanya sinergi dengan UKM Korea,” kata Agus.
Dalam hal ini Kemenkop dan UKM bekerjasama dengan Small Medium Business Coorporation (SBC ) Korea menyelenggarakan kegiatan Korea – Indonesia SMEs Cooperation Forum untuk meningkatkan kerjasama business matching, pemagangan dan transfer of technology and knowledge bagi kemakmuran UKM Indonesia dan Korea.
Komitmen Kembangkan UKM
Sementara itu Lim Chae Un ,President SBC Korea mengatakan, pemerintah Korea memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan UKM di Korea dan melakukan kerjasama dengan UKM negara lain khususnya Indonesia.
“Ini terbukti dengan dinaikkannya status SMBA (Small and Medium Business Administration) menjadi Ministry of SME and Startups pada tahun ini (2017) dengan anggaran 8 juta USD, dimana SBC (Small and medium Business Corporation) merupakan salah satu institusi yang bertugas meningkatkan kerjasama usaha UKM.” Katanya.
No Tae Jin, Chairman INN BIZ Club (Asosiasi Pengusaha Korea di Indonesia), menambahkan ada banyak UKM Korea yang siap melakukan kerjasama dengan Indonesia.
” Perusahaan-perusahaan Korea di Indonesia juga banyak yang melakukan kerjasama dengan UKM disini. Hal itu karena kami melihat potensi UKM ini sangat besar, ” tambahnya.
Kerjasama IWAPI – SBC Korea
Dalam kesempatan tersebut juga ditandatangani kerjasama antara IWAPI dengan SBC Korea.
Menurut Ketum IWAPI, Nita Yudi, kerjasama ini mencakup empat hal.
Pertama, business matching antara perusahaan anggota IWAPI dengan anggota SBC Korea agar data menjadi bagian dari mata rantai perusahaan manufaktur atau industri Korea.
Kedua, assistensi program terutama dalam E Commerce dimana melanjutkan kerjasama dengan Inni BIZ Club ( asosiasi pengusaha Korea di Indonesia) yang telah dilakukan sebelumnya.
Ketiga, inovasi produk melalui kreasi IWAPI belia, bisnis star-up dibidang kreatif seperti animasi, film, art (seni) dan craft (kerajinan).
Keempat, kerjasama pemagangan atau pengiriman tenaga kerja melalui mekanisme bisnis, dimana tenaga kerja Indonesia selain bisa memberikan kontribusi tenaga, juga dapat menyerap alih teknologi dan pengetahuan, selama magang di Korea. (jef)