LOMBOK: (Globalnews.id)-Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan mengadakan program pelatihan bagi pengungsi korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Diharapkan program ini dapat meningkatkan keterampilan para korban selama menetap di tempat pengungsian.
“Kita harapkan mereka tidak diam begitu saja menunggu dari pagi sampai sore, tapi hari-harinya mereka akan kita isi dengan pelatihan sesuai keterampilan mereka,” kata Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkop dan UKM Bintang Puspayoga saat mengunjungi lokasi pengungsi di Desa Kayangan, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8/2018).
Dalam acara kunjungan ini Bintang Puspayoga didampingi Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM Abdul Kadik Damanik, beserta sejumlah pengurus DPW di antaranya Fransisca Meliadi Sembiring, dan Eriana Braman Setyo. Hadir juga Plt Asdep Perlindungan Usaha Atiek Istiati, serta Sekretaris Korpri E. Fundiartini.
Bintang Puspayoga mengatakan program ini akan dilakukan bekerja sama dengan staholders terkait. Untuk tahap awal pihaknya akan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian, dan Perdangan setempat untuk mendata jumlah peserta yang akan dilatih, beserta skill masing-masing.
“Mereka ini tidak boleh stag di posko ini, makanya kami akan data melalui dinas skillnya mereka ini apa sambil menunggu di pengungsian ini. Kalau kembali ke tempat masing-masing itu menimal ada pelatihan yang sesuai dengan skill mereka itu,” katanya.
Kadir menambahkan tidak hanya pelatihan keterampilan, pihaknya juga menyiapkan program bantuan pemerintah berupa modal usaha mikro sebesar Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta. Bantuan ini nantinya akan dikucurkan pasca pelatihan dengan jumlah penerima berkisar 100-150 orang.“Ini sesuai Inpres (Instruksi Presiden). Jadi mereka akan kita seleksi mana yang layak untuk diberikan bantuan modal,” terang Kadir.
Baksos Kemenkop dan UKM
Dalam kesempatan itu, Bintang memimpin acara bakti sosial (baksos) yang diinisiasi oleh Kemenkop dan UKM. Bintang bersama rombongan mengunjungi tiga titik pengungsian sambil menyerahkan bantuan yang merupakan hasil sumbangan pegawai.
Bantuan yang diberikan di antaranya berupa kasus lipat, pakaian berbagai jenis untuk orang dewasa, anak-anak dan wanita, sajadah, mukena, sarung, selimut, badcover, seprei, handuk, mie instan, bihun, air mineral, tikar, terpal, susu, biskuit, kopi, cokelat, bumbu dapur, perlengkapan mandi dan mencuci, dan makanan ringan.
Rombongan terlebih dahulu mendatangi lokasi pengungsian di Dusun Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Rombongan lalu melanjutkan perjalanan darat menuju Kantor Dinaskop dan UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lombok Utara yang hancur terkena dampak gempa di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
Terakhir lokasi yang dikunjungi, yakni Posko Kayangan yang terletak di Desa Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Sebanyak 128 kepala keluarga mendirikan tenda di sekitar posko ini. Mereka tinggal menumpuk karena kurangnya sarana dan prasarana tempat tinggal.
Di tiga lokasi itu, Bintang berdialog dan mendengar keluhan para pengungsi, yang pada umumnya mereka meminta didirikan rumah semi permanen. Sebab para korban hingga saat ini masih tinggal di tempat pengungsian dengan kondisi yang memprihatinkan. Mereka juga minta bantuan makanan dan perlengkapan sehari-hari.“Kami sementara tidur di tenda-tenda, karena rumah kami sudah hancur rata dengan tanah,” ungkap Salman (23), salah seorang warga Desa Kekait di hadapan Bintang.(fan)