KemenkopUKM Bangun UMKM Eksis di Tengah Covid-19

BEKASI:(GLOBALNEWS.ID) – Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim memotivasi pelaku UMKM untuk eksis dan mampu beradaptasi pada masa pandemi Covid-19 dan New Normal. Hal itu ditegaskan pada acara pembukaan “Pelatihan Terpadu Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM KUMKM, di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu yang lalu.

Menurut Arif, pelatihan ini dalam rangka menggerakkan roda perekonomian, percepatan pemulihan ekonomi pada tatanan kehidupan budaya baru (New Normal), serta dalam upaya penumbuhan wirausaha baru untuk meningkatkan rasio Kewirausahaan Nasional dari 3,47% menjadi 3,67% pada 2021.

“Kita tidak bisa berdiam diri terus, meratapi dan menangisi keadaan ini. Kita harus mengambil hikmah dari wabah ini. Kita harus memulai suatu pola baru dan model baru dalam berkehidupan dan berbudaya”, ujar Arif.

Arif menambahkan, ini menjadi hari perdana pelaksanaan pelatihan dengan model klasikal (tatap muka) pada masa pendemi, dan menuju New Normal Covid-19. “Ini terobosan yang mau tidak mau harus kita mulai”, tandas Arif.

Hanya saja, Arif tetap menjamin bahwa protokol kesehatan tetap dijalankan, seperti menjaga jarak tempat duduk (physical distancing) antar peserta pelatihan, menggunakan masker, serta menyediakan hand sanitizer.

Dalam pelaksanaan pelatihan ini, KemenkopUKM membangun komunikasi dan berkoordinasi dengan Walikota Bekasi, Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM, Gugus Tugas Covid-19, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kesehatan.

“Tujuannya, agar pelaksanaan pelatihan berjalan lancar dan peserta pelatihan juga terjaga dari wabah Covid-19,. Hal tersebut sebagai upaya dan ikhtiar agar kita selalu dalam lindungan dan diberikan kesehatan oleh Allah Subhana Wata’ala”, jelas Arif.

Di samping itu, Arif mengatakan, pihaknya juga telah banyak melakukan pelatihan model virtual e-Learn pada masa Covid-19. “Untuk informasi lebih lanjut masyarakat dapat mengakses melalui laman edukukm.id, pada laman tersebut telah disediakan modul dan tutorial pelatihan yang dapat diunduh dengan melakukan pendaftaran atau registrasi terlebih dahulu”, ucap Arif.

Pelatihan yang sudah dilaksanakan antara lain pelatihan pengadaan barang dan jasa bagi UMKM, pelatihan perkoperasian, dan pelatihan vocasional (pelatihan pembuatan Alat Pelindung Diri/APD bagi tenaga medis (baju Hazmat. Termasuk pelatihan pembuatan hand sanitizer, pembuatan pengolahan nugget dana bon dari ikan lele, hingga pelatihan sablon printing kaus dan mug kramik.

Arif mengungkapkan, karena Kota Bekasi karena sudah zona hijau, maka dapat dilaksanakan pelatihan tiga angkatan sekaligus dengan tetap memperhatikan social distance. “Itu terbagi menjadi tiga tempat. Yaitu, Pelatihan Kewirausahaan Bagi UMKM Bidang Home Decor, Pelatihan Kompetensi Bagi Kepala Bagian KSP/KSPPS, dan Pelatihan Vocasional (pengolahan ikan bandeng presto, bakso, dan abon ikan).

“Khusus pelatihan kewirausahaan dan vocasional, ini harus ada outcomenya. Hasilnya nyata yakni UMKM yang dilatih akan terhubung dengan ekosistem digitalisasi UMKM”, ungkap Arif.

Pasalnya, UMKM yang mampu beradaptasi dan bertransformasi dengan memanfaatkan platform dan marketplace yang sudah ada atau media sosial seperti facebook, Twiter, WhatsApp, Instagram, agar UMKM tetap dapat bertahan di situasi seperti saat ini.

Turut ikut dalam acara tersebut, Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan sekaligus Plt Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat Nasrun Siagian dan Asisten Deputi Standarisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM Retno Endang Prihantini.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.