Mataram:(Globalnews.id)-Kolaborasi merupakan kunci penting bagi pengembangan kewirausahaan. Target meningkatkan rasio kewirausahaan nasional di tahun 2024 menjadi 3,95% hanya dapat dicapai melalui kolaborasi apik dari berbagai pemangku kepentingan.
“Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pusat Inkubasi Usaha baik perguruan tinggi, dunia usaha dan industri harus memperkuat koordinasi dan benar-benar bekerja bersama untuk memberikan outcome dan impact program yang memiliki daya ungkit dan berkelanjutan bagi wirausaha Indonesia”, ujar Ibu Destry Anna Sari, Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan, Deputi Kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, saat membuka acara Peningkatan Kapasitas Layanan Operasional di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 23 September 2021 silam.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota, pengelola incubator bisnis serta pengelola Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Penyamaan visi, misi, dan tujuan pengembangan kewirausahaan nasional menjadi agenda pembahasan utama, yang ditindaklanjuti secara langsung melalui upaya penguatan kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pusat Inkubasi Usaha agar secara riil dapat bekerja bersama meningkatkan rasio kewirausahaan nasional.
Kolaborasi ini mendapatkan sambutan yang baik dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bapak H. Wirajaya Kusuma, sebagaimana pidato sambutannya pada acara Peningkatan Kapasitas Layanan Operasional di Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut.
Di sisi lain, peran pendamping sangat diperlukan untuk menciptakan wirausaha muda, inovatif, produktif, berkelanjutan dan mampu menyerap tenaga kerja serta mempercepat proses penciptaan wirausaha menuju wirausaha mapan dengan dukungan yang komprehensif dan terintegrasi. Untuk itu, di tempat yang sama juga diselenggarakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping yang diikuti oleh para pendamping PLUT-KUKM dan pendamping UMKM lainnya.
Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan menyampaikan bahwa “PLUT-KUKM diharapkan dapat menjadi platform penciptaan nilai bersama (ecosystem builder) dari berbagai stakeholder”. Hadir sebagai narasumber Bapak Najmi Fathnur Ahmad, selaku akademisi dari SBM ITB, Ibu Anjani Amitya Kirana selaku praktisi dari Simpul Talenta, dan Bapak Roy Baskoro selaku pendamping Layanan UMKN Naik Kelas (LUNAS).
“Kegiatan ini telah membuka mindset para peserta tentang adanya insight baru yang harus diimplementasikan dalam pendampingan untuk menciptakan wirausaha mapan”, ujar Bobby salah satu peserta pendamping PLUT-KUKM dari Kabupaten Cianjur. Para peserta mengharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan agar mampu mempererat silahturahmi dan ajang sharing session bagi para pendamping dari berbagai provinsi. (Jef)