Koperasi Masa Kini Tak Bisa Lagi Andalkan Bantuan Pemerintah

JAKARTA: (Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM, mendorong koperasi Tanah Air untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam melayani anggota, memberdayakan usaha anggota dan turut memberi andil dalam pembangunan nasional. Harapannya dimaksudkan supaya koperasi mampu tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya dapat diharapkan menjadi aset bangsa.

“Banyak koperasi besar yang sudah berkembang dengan baik, pembangunan koperasi bahkan masuk ke wilayah subtansi. Usaha sudah luar biasa dan anggotanya banyak. Saya harapkan koperasi jangan lagi terjebak pada rangsangan fasilitas sesaat,” kata Plt Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Astra International tahun buku 2018 di Jakarta, Kamis (11/04/2019).

Rully ingin menghapus citra buruk koperasi “jadul” yang hidupnya hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Koperasi semacam ini menjadi tantangan pemerintah untuk menatanya kembali melalui program reformasi total koperasi. Rully mengakui tidak sedikit koperasi yang telah dibubarkan lewat program tersebut.

“Pemerintah akan terus hadir dan berkomitmen untuk membangun koperasi melalui berbagai kebijakan dan program pemberdayan koperasi melalui peningkatan SDM, kewirausahaan, peningkatan akses pembiayaan, fasilitasi pemasaran, manajemen dan teknologi informasi,” ujar Rully.

Reformasi koperasi yang dilakukan sejak Menteri Kopersi dan UKM dijabat oleh Puspayoga itu bertumpu pada tiga aspek, yakni reorientasi, rehabilitasi dan pengembangan koperasi.

Rully mengatakan gerakan dan kesadaran untuk reformasi total koperasi hendaknya bersifat serentak dengan dukungan, komitmen dan kerja sama semua pihak yang meliputi pemerintah, dunia usaha, lingkungan akademisi, serta seluruh komponen masyarakat.

RAT Koperasi Astra

Koperasi Astra menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2018. Rully hadir mewakili Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga. Hadir juga dalam acara tersebut Head Division of Finance, System and Procedure PT. Astra International Agung Kurniawan Sampurno dan Kadis Koperasi dan UKM Jakarta Utara Arfian.

Koperasi Astra berdiri sejak tahun 1990. Hingga 2018 Koperasi Astra memiliki 85.045 anggota atau meningkat 3,7 persen dari tahun 2017. Jumlah aset mengalami peningkatan, dari tahun 2017 sebesar Rp 1,1 triliun menjadi 1,2 triliun pada tahun 2018. Adapun volume usaha meningkat tahun 2018 menjadi 715,1 miliar.

Dari sisi jumlah ekuitas, Koperasi Astra mengalami peningkatan 9,8 persen. Pada tahun 2017 jumlah ekuitas hanya sebesar Rp 497,8 miliar, meningkat menjadi Rp 546,7 miliar. Begitu juga untuk perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) meningkat dari 2017 Rp 62,4 miliar menjadi Rp 69,9 miliar pada tahun 2018.

“Kedepan saya harapkan agar Koperasi Astra lebih dapat meningkatkan partisipasi anggotanya, permodalan dan usaha koperasi melalui produk-produk usahanya termasuk simpanan dan pinjaman yang lebih menarik,” ucap Rully.

Head Division of Finance, System and Procedure PT. Astra International Agung Kurniawan Sampurno mengakui Koperasi Astra menunjukkan kinerja yang membanggakan perusahaan. Capaian itu tidak terlepas dari komitmen bersama para pengawas dan pengurus dalam mengawal Koperasi Astra dengan baik.

“Penambahan jumlah anggota diharapkan dapat ditingkatkan lagi. Oleh karena itu perlu kerja sama semua pihak yang ada di dalam Koperasi Astra. Tidak hanya itu, Koperasi Astra harus dapat menyesuaikan layanan yang berbasis teknologi informasi,” katanya.

Dalam RAT ini diketahui bahwa kondisi keuangan Koperasi Astra dalam kondisi baik, dilihat dari jumlah aset yang lebih besar dibandingkan dengan kewajibannya. Koperasi Astra menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban baik jangka pendek, maupun jangka panjang.

Pada tahun 2018, Koperasi Astra memperoleh rasio likuiditas sebesar 151,9 persen, rasio solvabilitas modal sendiri sebesar 12,8 persen.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.