TULUNGAGUNG-(Globalnews.id): Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menegaskan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di seluruh Indonesia harus mampu memproduksi produk yang memang diterima atau laku di pasaran.
“Dengan kreatifitas kita bisa memberikan nilai tambah atas sebuah produk. Produktifitas juga bisa kita tingkatkan. Tapi, bila produk tersebut tidak laku di pasaran, ya percuma saja. Oleh karena itu, manfaatkanlah pusat layanan usaha terpadu (PLUT) ini dengan sebaik-baiknya, agar UKM di Tulungagung mampu membuat produk yang memang laku di pasaran”, kata Puspayoga pada acara peresmian gedung PLUT-KUMKM dan launching Kampung UKM Digital Kabupaten Tulungagung, di Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (9/12).
Untuk itu, lanjut Menkop, pemasaran melalui online (e-Commerce) harus terus didorong agar bisa memperluas akses pasar hingga ke pasar global. “Jadi, pemasaran melalui online itu sebuah keharusan. Bila tidak, maka kita akan ketinggalan. Saya juga berharap PT Telkom mengadakan pelatihan-pelatihan bagi UKM agar bisa melakukan pemasaran secara online”, imbuh Puspayoga.
Menkop pun mengapresiasi kehadiran Kampung UKM Digital di Tulungagung, bagi pengembangan kinerja UKM memperluas akses pasar. Begitu juga dengan lokasi gedung PLUT-KUMKM yang amat strategis, yaitu bersebelahan dengan pasar rakyat, stasiun kereta api, persis di pinggir jalan raya utama, dan pusat logistik berikat Tulungagung (kawasan ekspor impor).
Apalagi, kata Puspayoga, Tulungagung memiliki potensi produk-produk unggulan yang bisa dikembangkan. “Potensi yang luar biasa itu harus dikemas secara optimal dan dimanfaatkan bagi kepentingan ekonomi masyarakat Tulungagung. Pilihannya hanya dua, yaitu menangkap peluang yang ada atau menciptakan peluang”, tegas Menkop lagi.
Sedangkan terkait program Reformasi Total Koperasi, Menkop berharap Pemkab Tulungagung merespon mengenai langkah rehabilitasi koperasi. “Dari jumlah 212 ribu koperasi, yang tidak aktif sebanyak 62 ribuan koperasi dan yang aktif 150 ribuan. Dari 62 ribu yang tidak aktif itu, akan kita bubarkan. Makanya, saya berharap Pemkab Tulungagung mendata koperasi-koperasi mana yang aktif dan tidak aktif. Kalau setelah disurvei ke lapangan memang tidak aktif, ya kita bubarkan. Kalau ternyata masih hidup, tentu akan terus kita bina”, jelas Puspayoga.
Kepada Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Puspayoga menyatakan bahwa lebih baik memiliki sedikit koperasi namun berkualitas. “Sudah bukan zamannya lagi banyak-banyak jumlah koperasi, tapi tidak berkualitas. Lebih baik kita membina koperasi berkualitas. Karena, yang harus kita tingkatkan itu adalah anggota koperasinya. Semakin banyak anggota koperasinya, maka koperasi tersebut akan berkualitas”, katanya. (jef(