Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengapresiasi 2 dari 9 agregator yang melibatkan Usaha Mikro Kecil (UMK) difabel dalam produksi pemesanan 27 juta masker dari Kementerian Kesehatan.
“Dalam proses produksi masker untuk Kemenkes ada 2 agregator yang melibatkan UMKM difabel, yakni PT Inspirasi Sinergi Nusantara melibatkan 12 orang tuna rungu di Jawa Timur dan 10 orang tuna daksa di Bekasi,” kata Teten dalam Konferensi Pers Sinergi Pengadaan Masker Produk UKM, Selasa (20/10).
Selanjutnya yaitu PT Eco Fesyen Indonesia melibatkan 20 orang tuna daksa di DI Yogyakarta yang sebagian besar merupakan para atlet paralympic. “Ini bagus melibatkan kaum disabilitas,” imbuhnya.
Adapun 9 agregator UMKM yang mengerjakan pesanan masker Kemenkes di antaranya PT Inspirasi Sinergi Nusantara (Karya Nusantara), PT Eco Fesyen Indonesia, PT Mardohar Catur Tunggal Gaya, PT Gendhis Mitra Kinarya, PT Moratas Guna Abadi, PT Sakura Naguri Graphic, PT Putra Pratama Satria, CV Alphie, dan CV Kyrs.
Selain itu, Menkop Teten juga mengapresiasi PT Eco Fesyen Indonesia yang memproduksi masker berbahan dasar batik dan tenun sebanyak 1.270.905 buah, yang melibatkan para pengrajin batik dan tenun di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Saya kira keren, sebagai implementasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan upaya mengangkat kain tradisional Indonesia,” ujarnya.
Teten berharap kolaborasi antara desainer dan UMKM diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk UMKM dan sebagai upaya mendorong UMKM naik kelas, sekaligus menciptakan kebanggaan dan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker berbahan dasar kain tradisional.
“Karena brand fashion internasional (Dior) juga menggunakan kain tenun dalam beberapa rancangan terbarunya,” tegasnya.
Diharapkan sinergi antara Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Kesehatan dapat meningkatkan pendapatan UMKM dan pengrajin di seluruh Indonesia yang pada akhirnya mampu menggerakkan perekonomian nasional.(Jef)