TANGSEL: Kementerian Koperasi dan UKM menfasilitasi 36 KUKM (Koperasi Usaha Kecil Menengah) yang berasal dari 7 Provinsi untuk memberikan dukungan penuh dan memeriahkan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 diselenggarakan pada tanggal 24 – 28 Oktober 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten, dengan tema Creating Products for Global Opportunities.
Ke-36 KUKM yang mendapat fasilitas stand dari Kemenkop dan UKM ini, bergerak dibidang produk handicraft, home decor, fashion serta makanan dan minuman. Mereka berasal dari tujuh provinsi yaitu provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Utara.
“Melalui dukungan pemerintah dalam hal ini Kemenkop dan UKM dalam bentuk fasilitasi pameran, diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran produk KUKM khususnya yang memiliki potensi ekspor,” ujar Plt. Deputi Produksi dan Pemasaran, Ibu Herustiati, di Jakarta Kamis (25/10/2018).
Herustiati menjelaskan, upaya peningkatan ekspor produk KUKM bertujuan untuk membantu pencapaian target kontribusi ekspor non migas dari KUKM pada 2018 sebesar 20 persen, atau meningkat dibanding 2017 yang tercatat 16,5 persen.
TEI 2018 dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden Joko Widodo, yang menyatakan pentingnya creating products yaitu dengan memperbaharui desain-desain yang sesuai dengan keinginan pasar, inovasi dalam packaging sehingga menjadi sesuatu yang menarik bagi produk yang dihasilkan dan melalui promosi baik online maupun offline.
TEI 2018 menampilkan 1.100 peserta yang terbagi dalam 8 zona pameran dengan target pengunjung lebih dari 28.000 orang dan termasuk diantaranya 8.300 orang buyers internasional dari 124 negara.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Herustiati, selaku Plt. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran juga menerima kunjungan YB Datuk Seri Panglima Wilfred Madius Tangau, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Sabah, yang didampingi Deputy Permanent Secretary Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, Sabah Economic Development Corporation, SIRIM Cawangan Sabah, Malaysia Timber Industri Board (Sabah Region) dan 9 pengusaha Negeri Sabah, serta Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu dan staf Pelaksana Fungsi Ekonomi KJRI Kota Kinabalu.
Pertemuan bilateral tersebut dimaksudkan dalam rangka pertukaran informasi terkait pengembangan dan peningkatan daya saing KUKM serta menjajaki potensi kerjasama antara pengusaha di kedua negara.
Pada kesempatan tersebut, Herustiati juga menyampaikan Kementerian Koperasi dan UKM telah menjalankan berbagai program pengembangan dan peningkatan daya saing produk KUKM agar dapat berorientasi dan berkompetisi di pasar global, melalui beberapa sektor seperti akses pembiayaan, pengembangan sumber daya manusia, standarisasi dan sertifikasi produk, serta fasilitasi promosi, di dalam dan luar negeri. (jef)