Meski Anggaran dipangkas,Kemenkop Komit Bangun Daerah Perbatasan

Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram saat mengikuti rakor Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa, (17/1/2017).
Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram saat mengikuti rakor Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa, (17/1/2017).

JAKARTA:(Globalnews.id)- Meski alokasi anggaran menurun dibanding 2016 namun Kementerian Koperasi dan UKM tetap bekomitmen untuk bersama sama dengan K/L lainnya melakukan pembangunan di daerah perbatasan.

Dibidang sarana dan prasarana fisik, Kemenkop dan UKM  berupaya melakukan revitalisasi pasar dan pengadaan pasar rakyat di daerah perbatasan.

Di bidang SDM, dilakukan melalui kegiatan pelatihan teknis vokasional (kekhususan), manajerial, perkoperasian dan pelatihan kewirausahaan.

Kemenkop dan UKM juga menyiapkan tenaga pendampingan kepada sentra sentra UKM di daerah perbatasan, agar para pelaku udaha koperasi, mikro dan kecil itu bisa lebih berkembang.

“Kami akan berupaya secara maksimal agar pengurangan anggaran Kemenkop dan UKM tidak menyurutkan upaya upaya tetsebut. Kemenkop dan UKM tetap komit untuk terus mengupayakan alokasi anggaran di daerah perbatasan..terutama untuk mrlakukan revitalisasi pasar rakyat sebagai sarana penting dalam mendorong perputaran ekonomi daerah,” ujar Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram usai mengikuti rakor Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa, (17/1/2017).

Sebanyak 51 pasar rakyat yang tersebar di 24 provinsi masuk dalam rencana tersebut. “Anggaran kecil bukan berarti kami tidur dan tidak berbuat apa-apa. Kami jajaran Kementerian Koperasi dan UKM dituntut agar lebih kreatif dan inovatif” tegasnya.

Untuk mencapai target tersebut pihaknya akan melakukan inovasi diantaranya melalui kerjasama dengan instansi lain sehingga tercipta sinergi dalam merevitalisasi pasar rakyat.

 Sebelumnya Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta merinci jumlah pasar rakyat yang akan direvitalisasi berada di 11 di daerah tertinggal atau daerah perbatasan, dan 40 lainnya di daerah reguler. Biaya revitalisasi masing-masing pasar dianggarkan Rp950 juta.

“Daerah perbatasan itu di antaranya NTT (Nusa Tenggara Timur), Papua, Kalimantan. Kami menyiapkan dana hibah untuk nanti dikelola oleh pemda,” jelas Wayan.

Ia menambahkan program revitalisasi pasar rakyat berupa perbaikan pasar lama yang kondisi bangunannya sudah tidak bagus, kumuh. Kementerian lalu merenovasi menjadi bangunan permanen. Di setiap pasar akan dilengkapi dengan fasilitas berupa WC, westafel, maupun tempat pembuangan sampah.

Revitalisasi dan pembangunan pasar rakyat merupakan agenda prioritas yang termaktub dalam Nawacita Presiden Joko Widodo. Pemerintah sejak 2015 sampai dengan 2019 menargetkan merevitalisasi 5.000 pasar rakyat di seluruh Indonesia.

Kemenkop dan UKM menargetkan berkontribusi sebanyak 1.075 pasar rakyat sampai 2019. Namun, pada 2015 lalu baru berhasil direvitalisasi 64 pasar rakyat. Sedangkan 2016 terealisasi 84 pasar rakyat dari target 85 pasar rakyar. Anggaran yang terserap Rp80,7 miliar.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.