YOGYAKARTA:(Globalnews.id)- Sebanyak 93 siswa dari 31 SLTA di 22 provinsi berkompetisi pada Olimpiade Koperasi Siswa Nasional yang diselenggarakan Koperasi Mahasiswa Universitas Gajah Mada (Kopma UGM). Ini adalah olimpiade nasional yang kedua kalinya diselenggarakan oleh Kopma UGM dengan tujuan menumbuhkan pemahaman tentang koperasi di kalangan siswa SLTA.
Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM bidang Produktivitas dan Daya Saing, Muhammad Taufiq menilai olimpiade yang digelar bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 menjadi momentum kebangkitan koperasi siswa dan mahasiswa di Tanah Air.
“Kami sangat mengapresiasi Kopma UGM yang telah berhasil menyelenggarakan Olimpiade Koperasi Siswa Nasional ini,” kata Taufiq saat membuka secara resmi Olimpiade Koperasi Siswa Nasional, Sabtu (28/10) di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Ia mengatakan olimpiade ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia masih memiliki semangat dan jiwa untuk membangun ekonomi bangsa melalui ekonomi kerakyatan yang berbasis pada koperasi dan UMKM.
Taufiq menjelaskan, tumbuhnya kesadaran berkoperasi tidak terlepas peran pendidikan perkoperasian, yang merupakan salah satu prinsip koperasi. Pemahaman anggota terhadap koperasi akan mendorong pemenuhan hak dan kewajiban terhadap koperasi demi kesejahteraan bersama.
Dalam kesempatan itu, Taufiq juga menegaskan bahwa peran koperasi tidak hanya memajukan bidang perekonomian. Sesuai dengan prinsipnya bidang pendidikan juga menjadi hal yang perlu dikembangkan oleh koperasi.
“Saya sangat berterima kasih kepada adik-adik pengurus Kopma UGM yang telah mampu menjalankan fungsi ini. Melalui kegiatan olimpade ini, sebagai wahana untuk memberikan pembelajaran perkoperasian kepada masyarakat dan koperasi di lingkungan satuan pendidikan,” katanya.
Ia mengatakan, sejak era reformasi pembelajaran perkoperasian melalui pendidikan formal kurang optimal, baik melalui program kurikuler maupun ekstra kurikuler. “Kementerian Koperasi dan UKM berharap ke depan satuan pendidikan mulai memberikan kesempatan kepada para siswa dan mahasiswa untuk dapat berekpresi dalam memberikan pemahaman perkoperasian kepada masyarakat, baik melalui forum diskusi, jambore nasional koperasi, olimpiade koperasi, dan lainnya,” katanya.
Ketua Kopma UGM, Akhmad Faqihuddin mengaku bangga kepada para siswa tingkat SLTA yang memiliki antusias besar mengikuti Olimpiade Koperasi Siswa Nasional. Kompetisi kali ini diikuti oleh 93 peserta yang terdiri dari 31 tim, setiap tim terdiri 3 siswa. Mereka berasal dari 22 provinsi di Tanah Air antara lain dari Medan, Balikpapan, Bengkulu, Jambi, dan dari Pulau Jawa.
Akhmad menjelaskan, Olimpiade Koperasi Siswa Nasional ini merupakan salah satu bentuk implementasi prinsip koperasi, khususnya dari sisi pendidikan. Melalui kompetisi ini, siswa akan lebih mengenal tentang koperasi. Diharapkan mereka yang ikut kompetisi ini dapat mengimplemtasikan tentang berkoperasi yang baik dan benar, khususnya di lingkungan sekolah mereka. Bukan hanya itu, setelah mereka lulus SLA dan kuliah bisa meneruskan atau mengembangkan tentang perkoperasian di kampusnya, atau bahkan ke masyarakat di sekitarnya.
“Mudah-mudahan dengan cara ini (olimpiade) dapat menumbuhkan semangat para siswa di seluruh Tanah Air untuk berkoperasi,” kata Akhmad.
Salah satu peserta Olimpiade Koperasi Siswa Nasional siswa SMA 1 Bengkulu, Rini yang ditemui mengatakan lomba bertema koperasi sangat jarang diadakan. Karena itu, dia mengungkapkan merasa sangat bersemangat mengikuti olimpiade ini meski harus datang ke Yogyakarta.
“Saya memang kebetulan bercita-cita menjadi seorang wirausahawan. Karena itu, saya sangat senang dan merasa tertantang mengikuti kompetisi ini,” tutur Rini.
Bahkan Rini berharap olimpiade yang digelar berbarengan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, menjadi semangat baru bagi para siswa di seluruh Tanah Air untuk bangkit mengembangkan koperasi agar cita-citanya menjadi Soko Guru Perekomian bisa benar-benar tercapai. “Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi,” tegas gadis berhijab ini.(jef)