Program Padat Karya Ditjen Hubdat Sampai 23 September Serap 3.919 Orang

JAKARTA:(Globalnews.id)- Tahun ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menganggarkan Rp 46,53 miliar untuk biaya upah program padat karya. Dengan jumlah tersebut, ditargetkan ada 10.393 tenaga kerja yang akan terserap.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi pun optimistis target-target yang ditetapkan tersebut dapat terealisasi hingga akhir tahun. “Sampai akhir tahun dari Ditjen Perhubungan Darat berkeyakinan bahwa target kita untuk [menyerap] 10.000 orang dengan jumlah anggaran Rp 46 miliar akan bisa tersalurkan sampai Desember,” ujar Budi secara virtual, Kamis (24/9).

Dia pun menjelaskan, hingga 23 September 2020 program padat karya tersebut sudah berhasil menyerap 3.919 orang dengan anggaran yang sudah tersalurkan sebanyak Rp 14,35 miliar.

Dirjen Budi mengungkapkan program padat karya dalam sejumlah proyek pembangunan Kemenhub ini sebagai bantuan stimulus perekonomian bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Untuk meningkatkan gairah dan ekonomi masyarakat, kami melakukan padat karya pada 2020 ini di 33 provinsi padat karya dengan 297 kab/kota dan 354 desa. Dengan target jumlah peserta 10.393 dengan anggaran Rp46,53 miliar,” jelasnya

Hingga akhir tahun, dia berharap anggaran Rp46,53 triliun ini dapat diserap untuk mendukung program padat karya kepada masyarakat.

Program padat karya adalah proyek yang lebih fokus menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya guna meningkatkan pelibatan masyarakat dan sebaran keekonomian bagi masyarakat.

Adapun sejumlah pekerjaan yang didukung untuk program padat karya di perhubungan darat ini yakni pekerjaan pemasangan gebalan rumput, pemotongan rumput; pembuatan saluran drainase, pembersihan saluran, normalisasi saluran; rehabilitasi bangunan dengan tingkat kerusakan ringan; pekerjaan pemasangan pagar; pengecatan; galian, urugan, dan pemasangan; serta pekerjaan tanpa keahlian lainnya.

Sementara itu, program padat karya ini dilakukan di sejumlah proyek perhubungan darat, yakni proyek pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan; pembangunan pelabuhan sungai, danau, penyeberangan, halte sungai dan kapal penyeberangan; pembangunan rehabilitasi dan operasional terminal tipe A; pembangunan terminal barang; pengadaan dan pembangunan ATCS; serta rehabilitasi dan operasional jembatan timbang atau UPPKB.

“Aktivitas kami tidak berkurang, kami berupaya terus mendukung agar transportasi untuk urat nadi perekonomian nasional dapat terjadi,” katanya. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.