Di sela-sela pandemi yang melanda dunia, seorang pendaki gunung putri Indonesia pada akhir Mei hingga pertengah Juni 2021 ini sedang melakukan pendakian gunung salju. Adalah Putri Handayani yang melakukan pendakian di gunung Denali, terletak di Alaska, Amerika Serikat. Gunung ini berketinggian 6.168 mdpl dan merupakan salah satu dari tujuh gunung yan masuk dalam pendakian 7 Summits.
Saat ini (Selasa, 8 Juni 2021), alumni Faktultas Teknik Sipil Universitas Indonesia ini telah berada di Camp 4. Rencananya dalam waktu satu dua hari ke depan, ia akan sampai di puncak sekaligus menggenapi program pendakian tujuh puncak yang telah menyelesaikan empat puncak sebelumnya.
Program pendakian tujuh puncak dunia yang ia lakukan telah diawali pada tahun 2016. Putri melakukan pendakian gunung Kilimanjaro, dengan ketinggian 5.895 mdpl, di Tanzania, Afrika. Ia berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Kilimanjaro. Kemudian di tahun yang sama, ia menaklukkan gunung kebanggaan Indonesia, Cartensz Pyramid (ketinggian 4.884 mdpl) di Papua.
Pada Juli 2017 giliran Elbrus di Rusia dengan ketinggian 5.642 berhasil ditaklukkan Putri. Selanjutnya Februari 2018, Putri menaklukkan gunung Aconcagua di Argentina yang memiliki ketinggian 6.962 mdpl. Seharusnya pendakian berikutnya di Denali, Vinson Massif (Kutub Selatan) dan Mount Everest dilakukan pada 2020, namun tertunda.
Selain misi pribadi mendaki 7 puncak dunia, Putri juga bergabung dalam tim yang akan mendaki gunung yang terkenal berat di Myanmar, Hkakabo Razi dengan ketinggian 5.881 mdpl. Tim yang digagas Eiger Adventure ini sudah mempersiapkan berbagai latihan di banyak tempat, termasukpelatihan pendakian di Mt Cook, Selandia Baru. Tapi apa daya, pendakian yang sedianya dilakukan pertengahan 2020 akhirnya batal karena pandemi.
Meski begitu, ia kemudian kembali melanjutkan tiga puncak tersisa dalam misi 7 Summits-nya. Putri membuktikan bahwa perempuan tetap bisa berkarya dan bertualangan secara bersamaan. Di luar pendakian, Putri juga membuktikan bahwa srikandi tak perlu takut bersaing bahkan di dunia pekerjaan yang dominasi laki-laki. Putri pernah bekerja di perusahaan teknologi dan jasa minyak di lepas pantai Qatar.
Dia satu dari sedikit perempuan yang bekerja di industri itu.
Petualangan dan pekerjaan lapangan juga tak menghentikan Putri untuk terus belajar. Ketika harus bekerja di Amerika, di sela-sela pekerjaan yang menuntut, dia melanjutkan studi hingga meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas Pittsburgh.
Misi Putri tidak hanya mengharumkan nama Indonesia yang dunia pendakian. Tapi dia juga ingin membuktikan bawa wanita dan perempuan Indonesia juga mencapai puncak dunia, dalam pekerjaan dan pendakian, baik dengan bantuan pihak lain maupun atas usaha sendiri. (Jef)