Sila Butik Batik Madura, Bina 1.000 Pengrajin dan Sudah Ekspor ke 27 Negara


Kecintaan Siti Hamidah pada batik tidak terlepas dari apa yang selalu ia lihat saat masih kecil. Perempuan yang akrab disapa Ida Rizal itu sejak masih sangat belia sudah dikenalkan dengan batik oleh orang tuanya.

Hal itu ditunjang dengan dirinya yang lahir dan besar di Madura yang sejak dahulu kala dikenal memiliki tradisi berbatik dengan corak yang khas dan amat unik.

Maka tak heran jika Ida kemudian punya tekad untuk menekuni usaha batik ketika telah beranjak dewasa. Ida pun kemudian mengembangkan usaha dengan brand ciptaannya sendiri yakni Sila Butik Batik.

“Selain untuk usaha saya juga punya impian ingin melestarikan batik Madura agar jangan sampai punah apalagi dilupakan, karena potensi dan keunikan batik Madura itu sangat besar untuk bisa dikembangkan dan disukai pasar,” kata Ida yang kerap kali disapa dengan Non Sila itu.

Ia kerap kali masuk ke kampung-kampung dan pedalaman di Madura untuk mempelajari batik-batik khas dan bertemu langsung dengan para perajinnya. Jatuh bangun dalam membangun usaha pun telah ia laluinya sejak beberapa tahun silam.

Keringatnya tak sia-sia ketika kemudian batiknya kemudian dengan mudah diterima dan disukai pasar lantaran unik, khas, dengan kualitas yang tak diragukan. Ia sengaja mengembangkan batik bukan dalam jumlah massal melainkan kelas butik dengan kualitas yang sangat terjamin.

Ia tak perlu waktu lama untuk bisa mencuri hati para pesohor. “Alhamdulillah batik saya sudah dikoleksi para Presiden mulai Pak Habibie, Pak SBY hingga Pak Jokowi dan langganan para menteri,” katanya.

Tak sekadar itu, batik jualannya bahkan telah menembus ekspor ke 27 negara dengan permintaan yang kontinyu.

Untuk memenuhi permintaan segudang itu, Ida membina 1.000 pengrajin batik yang tersebar di 10 kecamatan sentra batik. “Saya saat ini ada 1000 pengrajin mitra binaan yang tersebar di 10 kecamatan sentra batik di Pamekasan,” katanya.

Sila Butik Batik pun meraih begitu banyak predikat termasuk menjadi UKM unggulan Mitra binaan Telkom, ASTRA, RKB Mank Mandiri, dan lain-lain.

Beberapa motif batik andalannya adalah corak junjung derajat yang punya pesan moralnya napak tilas tangga menuju sukses dalam kehidupan. “Dalam hidup kita itu banyak ditunjang oleh orang-orang di sekitar baik itu keluarga, karyawan, rekan kerja, maupun kolega, maka jika kita sudah di puncak sukses harus bisa berbagi berkah manfaat pada mereka serta jangan jumawa,” katanya.

Ada pula motif puspa pesona yang merupakan batik tulis Pamekasan dengan nuansa tritik beras tumpah. Motif itu dianggap memiliki pesan moral bahwa rezeki itu berlimpah ketika seseorang rajin sedekah dan paripurna ketika bisa berkunjung ke Baitullah menjadi tamu Allah.

Ida juga membuat jubah atau gamis yang mengunakan perca batik sebagai kombinasi tapi tidak terkesan tempelan malah menyempurnakan penampilan. Perca batik limbah produksi jika diolah dengan kreatif yang bisa jadi nilai tambah dan nilai jual produk.

Maka ramah lingkungan menjadi salah satu kelebihan dan keunggulan usaha yang diandalkan oleh Siti Hamidah melalui Sila Butik Batik.(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.