Garut:(Globalnews.id)- Bagi hampir seluruh pelaku usaha mikro, pandemi Covid-19 bukan sekadar mengancam jiwa dan kesehatan saja. Lebih dari itu, pandemi telah membuat para pelaku usaha mikro berguguran. Tak terkecuali bagi Suryati, warga Desa Sukakarya, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat.
“Usaha saya bergerak di bidang minuman untuk anak anak sekolah, dengan enyuplai ke kantin sekolah,” ucap Suryati.
Sebelum pandemi, usaha Suryati terbilang lumayan lancar dengan mampu meraih omzet tak kurang dari Rp2 juta. Bahkan, per dua hari, dirinya mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp208 ribu.
Namun, setelah datangnya pandemi, ketenangan Suryati dalam berbisnis mulai terusik. “Penjualan terhenti karena sekolah ditutup. Tidak ada aktifitas murid sama sekali,” keluh Suryati.
Sejak itu, Suryati pun benar-benar tidak mendapat penghasilan sama sekali. “Penurunan pendapatan saat pandemi ya 100%,” ucap Suryati.
Ketika modal usaha semakin menipis karena terpakai untuk kebutuhan sehari-hari, Suryati mendapat kabar menggembirakan. Yaitu, mendapat dana hibah Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
“Dana itu saya gunakan untuk modal usaha, agar usaha saya bisa bergerak lagi,” tukas Suryati.
Suryati bercerita, proses mendapatkan Banpres Produktif tersebut sangatlah mudah. “Alhamdulillah mudah, dengan menjadi nasabah PNM. Sehingga, nama saya tercatat sebagai yang mendapatkan Banpres. Saya sangat senang sekali untuk bisa usaha lagi,” ungkap Suryati.
Hanya saja, berhubung sekolah masih tutup, Suryati pun banting stir dengan melakoni bidang usaha lain. “Untuk saat ini ,saya mencoba berjualan kerudung dengan cara dikreditkan. Hasilnya lumayan,” kata Suryati.
Menurut Suryati, bisnis dengan mengkreditkan barang itu harus dilakukan dengan sabar. Karena, menghadapi situasi sekarang ini,dan yang namanya dikreditkan modalnya harus dua kali lipat.
“Ada sih peningkatan meski hanya sedikit. Sedikit juga hasilnya saya ambil , lumayan untuk nambah-nambah penghasilan,” kata Suryati.
Oleh karena itu, Suryati berharap ke depannya dapat menerima kembali bantuan permodalan seperti BPUM. “Harapannya sih ingin setiap bulan mendapatkannya. Sehingga, saya semangat untuk mengembangkan modal usaha,” pungkas Suryati.(Jef)