Arsip Tag: Bank BNI

Apresiasi Nasabah Setia, BNI Gelar Customer Gathering Imlek 2024

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menggelar acara Customer Gathering Imlek Tahun 2024 dengan mengundang nasabah setia dan partner bisnis perseroan.

Acara tersebut digelar dalam rangka memberikan apresiasi kepada nasabah karena senantiasa memilih BNI dalam aktivitas perbankan, investasi, pengelola kekayaan, hingga partner setia dalam mengembangkan bisnisnya.

Bertajuk Rise of The Dragon yang menyongsong Shio Naga Kayu, BNI siap mendampingi dan mendukung nasabah menangkap peluang untuk mewujudkan impian dan kesuksesan. Acara gathering ini tak hanya bersifat silaturahmi, namun juga dilengkapi dengan sajian Dinner and Entertainment oleh Dessy Huang dan Titi DJ.

Hadir dalam acara ini Wakil Komisaris Utama BNI Pahala Nugraha Mansury dan Dewan Komisaris, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dan Direksi, SEVP, dan Senior Leaders BNI dan Perusahaan Anak, serta segenap tamu undangan terpilih dari BNI.

Dalam sambutannya, Royke mengungkapkan, Tahun Baru Imlek 2575 ini merupakan tahun Shio Naga Kayu, yang menyimbolkan tahun penuh harapan. Sejalan dengan hal tersebut, perseroan mengharapkan tahun 2024 ini akan mengantarkan kesuksesan, kemakmuran, keberuntungan, dan menginspirasi untuk menjadi tangguh dan berani menghadapi semua tantangan.

“Selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2575 Gong Xi Fa Cai. Semoga tahun ini membawa kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi kita semua,” ujarnya.

Royke menyatakan, sejalan dengan tema BNI Chinese New Year tahun ini yaitu Rise of The Dragon, BNI meyakini bisa menjadi semakin tangguh dan berani menghadapi tantangan untuk menuju kesuksesan jangka panjang di tengah dinamika politik dan tantangan global.

“Kami berharap rangkaian BNI Customer Gathering Imlek Tahun 2024 ini dapat dinikmati nasabah serta memberikan kesan mendalam. Kami selalu siap mendampingi dan menjadi partner yang setia,” sebutnya.

Royke melanjutkan, di tahun Naga Kayu ini BNI akan konsisten mendorong peningkatan ROE dengan membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Profitabilitas perseroan juga akan didorong oleh peningkatan produktivitas bisnis, efisiensi operasional serta kontribusi perusahaan anak. Untuk mewujudkannya, perseroan pun menyadari bahwa peningkatan kapabilitas SDM dan optimalisasi teknologi menjadi enablers yang krusial.

“Agenda kami ke depan adalah memperluas digitalisasi pada proses bisnis, pengembangan platform transaction banking yang lebih advanced, transformasi cabang, hingga peningkatan skala bisnis perusahaan anak, yang memungkinkan BNI memiliki *value proposition* dan customer engagement yang unggul,” pungkas Royke. (Jef)

Tiga Tahun Transformasi, BNI Hasilkan ROE Solid dan Berkualitas

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil membukukan kinerja yang positif, dan berkelanjutan seiring berjalannya program transformasi selama tiga tahun terakhir.

Melalui program transformasi tersebut, perseroan konsisten mendorong penguatan struktur bisnis sehingga lebih siap dalam menghadapi dinamika dan tantangan ekonomi ke depan, hasilnya juga tercermin dari tingkat profitabilitas perusahaan yang terus meningkat, antara lain terlihat dari rasio Return on Equity (ROE).

BNI mencatatkan ROE sebesar 15,2% pada 2023, meningkat sebesar 120 basis poin dari posisi 14% di tahun 2019. Pencapaian ini diperoleh di tengah nilai modal atau ekuitas yang terus meningkat, sehingga menggambarkan naiknya tingkat profitabilitas perusahaan.

Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% per tahun.

Pertumbuhan kredit utamanya berasal dari segmen prospektif berisiko rendah. Segmen ini menghasilkan penurunan profil risiko yang tergambar dari ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) untuk risiko kredit yang turun dari 82% di tahun 2019 menjadi 73% di tahun 2023.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, perbaikan kualitas aset, dilakukan sebagai langkah strategis untuk memastikan bisnis perusahaan tetap sustain dalam jangka panjang di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah.

“Transformasi tiga tahun terakhir telah menjadi turning point yang memperkuat fondasi bisnis BNI. Kami melihat program transformasi ini lebih dari sekadar inisiatif. Ini adalah sebuah langkah besar yang menandai dedikasi dan komitmen kami untuk terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi terhadap perubahan di tingkat nasional dan global,” katanya.

Lebih lanjut Royke mengungkapkan, BNI memiliki aspirasi untuk dapat meningkatkan ROE hingga 20% pada tahun 2028. Peningkatan ROE akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Profitabilitas perusahaan juga akan didorong oleh peningkatan produktivitas bisnis, efisiensi operasional serta kontribusi perusahaan anak. Untuk mewujudkannya, peningkatan kapabilitas SDM dan optimalisasi teknologi menjadi enablers yang penting. Transformasi yang telah berjalan tiga tahun juga memberikan pondasi untuk peningkatan kapabilitas SDM dan IT tersebut.

“Agenda kami ke depan adalah memperluas digitalisasi pada proses bisnis, pengembangan platform transaction banking yang lebih advanced, transformasi cabang, hingga peningkatan skala bisnis perusahaan anak, yang memungkinkan BNI memiliki proposisi nilai (value proposition) dan customer engagement yang unggul,” jelas Royke.

Fokus Penguatan Kinerja

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menyampaikan, di tengah berbagai tantangan eksternal di tahun 2023, terutama terkait dengan peningkatan risiko geopolitik, tingginya inflasi dan suku bunga global khususnya di Amerika Serikat, dan perlambatan ekonomi di Tiongkok, BNI mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja tetap solid dan memberikan return yang optimal bagi para shareholders.

*Kredit sepanjang tahun 2023 tumbuh sebesar 7,6% Year on Year (YoY), mencapai Rp695 triliun, yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak. Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3% YoY, blue chip BUMN tumbuh 11,8% YoY, kredit konsumer tumbuh 13,6% YoY, serta Perusahaan Anak yang tumbuh 134% YoY.*

Adapun, kontribusi Perusahaan Anak ini ditopang oleh penguatan kinerja yang sustain seiring dengan transformasi Perusahaan Anak yang sedang berjalan seperti di BNI Finance dan hibank.

BNI Finance melakukan refocusing bisnis ke pembiayaan segmen konsumer, sehingga dapat melengkapi pilihan produk BNI Group melalui pemberian kredit kendaraan bermotor (KKB). BNI Finance telah berhasil membukukan kredit konsumer sebesar Rp2,4 triliun atau tumbuh 1.211% YoY dengan new booking selama tahun 2023 mencapai Rp2,7 triliun.

hibank sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital khususnya pada segmen UMKM, berhasil membukukan pertumbuhan kredit segmen UMKM mencapai 94% YoY. Perusahaan Anak lainnya seperti BNI Sekuritas Group, BNI Life dan BNI Ventures juga turut memberikan kontribusi kepada BNI secara konsolidasi sehingga ke depannya akan menjadi new dan future growth engine bagi BNI Group.

“Berdasarkan sektor ekonomi, seluruh sektor secara umum tumbuh positif dengan kontributor terbesar antara lain dari sektor perdagangan, industri manufaktur, energi, dan jasa dunia usaha,” kata Novita.

Kualitas Aset Membaik

Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).

Rasio NPL pada akhir 2023 telah berada di level 2,14%, membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,81%, dan LaR pada 2023 berada di level 12,9%, juga mengalami perbaikan dari posisi tahun 2022 pada level 16%.

*Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2023 tercatat tumbuh 5,4%, menjadi Rp810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2%.*

“Tren kenaikan suku bunga acuan mempengaruhi biaya bunga dana (Cost of Fund/CoF) yang memang tengah mengalami tren peningkatan dan fenomena ini terjadi merata di industri perbankan. Namun di tengah kondisi tersebut, CoF dapat dijaga di kisaran 2,2%, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3%,” papar Novita.

Pendapatan non-bunga (non-interest income) juga terus memberikan dorongan positif pada profitabilitas, dengan pencapaian satu tahun penuh sebesar Rp21,47 triliun atau tumbuh 6,6% YoY.

Kebutuhan transaksi dari segmen business banking dan consumer dapat dijawab oleh berbagai channel digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang konsisten bagi BNI.

*Dengan demikian, laba bersih BNI pada tahun buku 2023 tercatat sebesar Rp20,9 triliun, atau tumbuh 14,2% YoY. Laba perusahaan anak berkontribusi Rp419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2% YoY.*

BNI secara proaktif memperluas bisnis dengan fokus pada kualitas aset dan peningkatan transaksional. Dengan kinerja positif di tahun 2023, BNI optimis untuk terus meningkatkan produktivitas, inovasi, dan ekspansi global.

“Melalui kesempatan ini, manajemen ingin menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham BNI dan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan terhadap kuatnya fundamental kinerja Perseroan. Proses transformasi di BNI juga semakin memberikan outlook yang positif terhadap kinerja ke depan,” ujarnya.

Pasca diperdagangkan dengan harga baru setelah melakukan stock split di tanggal 6 Oktober 2023, harga saham perseroan terus mengalami peningkatan. Hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada 29 Desember 2023, BBNI ditutup pada harga Rp5.375 per lembar atau meningkat 16,5% Year to Date (YtD), sehingga nilai kapitalisasi pasar BBNI telah mencapai Rp200,5 triliun.

Peningkatan harga saham ini didukung oleh kepercayaan yang tinggi dari investor, di mana sepanjang tahun 2023 BBNI mencatatkan nilai beli bersih oleh asing (Net Foreign Buy) sebesar Rp3,5 triliun atau setara dengan 1,75% dari total market cap.

Rasio ini menjadi yang terbaik di Bursa Efek Indonesia di tahun 2023. BNI berhasil menjadi Top-7 emiten dengan tingkat likuiditas perdagangan (turnover) terbesar dengan total trading value mencapai Rp63 triliun.

Dengan outlook pertumbuhan bisnis positif melalui strategi pertumbuhan yang prudent, perseroan yakin dapat mencapai profitabilitas yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini akan memperkuat modal secara organik, memenuhi kebutuhan bisnis dan investasi BNI Group, serta memungkinkan pembagian dividen menarik untuk tahun buku 2023.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen BNI dalam memberikan value yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham.

Inisiatif Digital

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengungkapkan, terkait inisiatif digital, perseroan melakukan berbagai inovasi pada setiap touch points pelanggan. Di tahun 2023, BNI Mobile Banking mencatatkan volume transaksi hingga Rp1.216 triliun atau tumbuh 52% YoY, dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari 16 juta user.

BNI optimis dapat menjadi mitra perbankan utama di segmen ritel dengan menyediakan ekosistem super apps, serta ke depannya dapat mengoptimalkan Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan hyper personalisasi layanan sehingga mampu meningkatkan engagement dan pengalaman bertransaksi nasabah.

“Pencapaian ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai One Stop Financial Solutions yang andal dan mampu menjawab berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah, mulai dari transaksi QRIS, pembelian pulsa, top up e-wallet, pembayaran tagihan bulanan, transfer ke dalam dan luar negeri, investasi, bahkan beyond banking experience,” jelas Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi tersebut.

Kinerja BNI Mobile Banking yang baik ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya BNI men-shifting transaksi nasabah ke arah digital, sehingga turut berkontribusi besar terhadap financial inclusion.

Selanjutnya, BNIDirect juga mampu menjadi salah satu penguat kinerja cash management yang pada tahun 2023 telah mencapai nilai transaksi sebesar Rp 6.926 triliun. Perseroan secara proaktif menyediakan fitur-fitur baru untuk terus meningkatkan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Di samping itu, kami juga memiliki Ekosistem BNI Open API. Solusi ini telah menjadi yang terbaik di kelasnya dan telah mampu melibatkan lebih dari 4.000 mitra dengan total layanan mencapai 280 API.

Melalui BNI Open API, perseroan terus berupaya untuk menyediakan platform digital yang menjawab kebutuhan secara komprehensif, mengoptimalkan saluran mitra dalam menyediakan solusi keuangan yang terintegrasi dan seamless.

Pencapaian Digital Channel tersebut akan BNI lanjutkan di tahun ini dengan mengoptimalkan BNI Mobile Banking dan BNIDirect sebagai Champions Transactional Channel BNI.

“Kami berharap dapat memberikan personalisasi layanan dan meningkatkan pengalaman transaksi nasabah yang dapat menjadikan BNI sebagai Digital Channel utama pilihan nasabah,” ucapnya.

Green Banking dan Keuangan Berkelanjutan

Sebagai bank milik negara yang menjadi motor penggerak pelaksana Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia, BNI terus berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan.

Direktur Risk Management David Pirzada mengatakan, selama tahun 2023, BNI telah melakukan berbagai inisiatif sebagai first mover implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) pada sektor perbankan.

“Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menetapkan target Net Zero Emission (NZE) aktivitas operasional BNI pada 2028 dan NZE pembiayaan pada tahun 2060. BNI akan mendorong sejumlah inisiatif baik dari sisi operasional maupun pembiayaan,” kata David.

Dari sisi operasional, BNI telah melakukan perhitungan emisi scope 1, 2, dan 3 baik di kantor pusat, kantor wilayah, dan kantor cabang sesuai standar Greenhouse Gas (GHG) Protocol. Untuk usaha penurunan emisi, BNI akan meningkatkan upaya efisiensi energi sampai ke level wilayah dan cabang serta memperbaiki proses waste management untuk mengurangi waste to landfill.

Dari sisi pembiayaan, BNI terus mengupayakan peningkatan pembiayaan green loan, di mana pada tahun 2023 pembiayaan di kategori ini mencapai Rp67,9 triliun atau tumbuh sebesar 13,6% dari posisi Desember 2022.

Dalam mendorong pertumbuhan green loan ini, BNI pun telah menetapkan insentif keringanan bunga khususnya untuk 4 kategori green loan seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Di sisi lain, BNI berhasil mengoptimalkan penyaluran green bond sebesar Rp 5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Dalam penyaluran green bond tersebut, BNI telah berhasil memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memproduksi energi bersih, menghemat energi, mendaur ulang sejumlah limbah, serta memelihara keberlanjutan sumber daya alam.

BNI juga memiliki perhatian khusus pada risiko transisi yang dihadapi debitur dan telah menerapkan Sustainability Linked Loan (SLL) untuk mendorong pelaksanaan prinsip ESG termasuk di dalamnya transisi energi debitur. Sampai dengan 2023, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp4,6 triliun.

“Sebagai bukti keberhasilan BNI dalam pengelolaan keberlanjutan, selama tahun 2023 BNI juga berhasil memperoleh Rating A dari MSCI dan Rating Medium Risk dari Sustainalytics dengan skor 21,4,” pungkasnya. (Jef)

BNI Optimis Kinerja Bisnis Transaksi Makin Moncer di 2024

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meyakini pada 2024, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia akan terus menguat dan bertumbuh positif.

Direktur Digital Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies menungkapkan hal tersebut didukung oleh sistem teknologi pembayaran yang semakin aman, lancar, dan andal.

“Dengan pencapaian transaksi digital di 2023 yang baik, kami meyakini bahwa pertumbuhan akan terus berlanjut pada 2024 dengan semakin berkembangnya sistem teknologi yang mampu memberikan keamanan serta kenyamanan bagi nasabah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Corina menjelaskan terdapat tiga faktor utama yang mendorong pertumbuhan transaksi digital di dalam negeri pada 2024. Pertama yaitu bonus demografi. Jumlah penduduk di Indonesia saat ini didominasi oleh usia produktif, jumlahnya mencapai 69% dari total penduduk.

Penduduk usia produktif, yang meliputi generasi muda atau generasi milenial, memiliki karakteristik digital minded, digital savvy atau berteman baik dengan teknologi. Generasi ini bisa menjadi sumber talenta digital dan konsumen yang banyak menggunakan perangkat teknologi. Hal ini menurut Corina yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital.

“Bonus demografi ini adalah modal utama. Transaksi ekonomi digital akan tumbuh sangat besar,” ujarnya.

Faktor kedua yang menjadi pendorong bertumbuhnya transaksi digital yaitu infrastruktur teknologi yang semakin matang. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna smartphone yang mencapai 190 juta pengguna di Indonesia. Pesatnya perkembangan teknologi inilah yang kemudian mengubah perilaku dan pola transaksi nasabah menjadi serbadigital.

Terakhir, Corina meyakini bahwa pesatnya transaksi digital di Indonesia juga tidak terlepas dari kolaborasi yang apik antara pemerintah, regulator, dan perbankan. Menurutnya, kolaborasi tersebut berhasil menciptakan ekosistem ekonomi digital yang kondusif di tengah masyarakat. Tidak hanya itu, infrastruktur teknologi juga terdistribusi merata ke setiap wilayah-wilayah di Indonesia.

“Kolaborasi pemerintah, regulator, dan kami sebagai perbankan itu sangat-sangat bagus, ini mendukung ke dunia digitalisasi,” pungkasnya. (Jef)

BNI Finance Kembali Terima Suntikan Dana Rp400 Miliar dari Bank BNI

Jakarta:(Globalnews.id)- PT BNI Finance kembali mwndapatkan suntikan modal tahap kedua sebesar Rp400 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI pada 12 Desember 2023.

Penambahan modal tahap kedua ini telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat nomor S-63/PL.02/2023 tanggal 9 Desember 2023 dan juga telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan.

Dengan adanya penambahan modal tersebut, maka kepemilikan saham Bank BNI atas BNI Finance menjadi 99,998% atau sebesar 1.098.413.985.350 lembar dari sebelumnya sebesar 99,997% atau sebesar 698.432.136.900 lembar.

Direktur Utama BNI Finance, Yenanto Siem mengungkapkan bahwa penambahan modal yang dilakukan oleh BNI merupakan langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan kinerja dari BNI Finance untuk bersaing menjadi top of mind di industri pembiayaan otomotif.

“Suntikan modal ini merupakan bentuk kepercayaan penuh dari pemegang saham terhadap kinerja yang sudah BNI Finance capai sejauh ini. Kami berkomitmen untuk mendorong kinerja berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujarnya.

Adapun sampai dengan kuartal ketiga tahun 2023, BNI Finance menunjukan pertumbuhan kinerja yang signifikan. Hal ini tercermin dari total pencapaian pembiayaan sampai dengan September 2023 yang mencapai Rp1,8 triliun atau meningkat 7,5 kali jika dibandingkan dengan periode yang sama ditahun 2022 yang membukukan pembiayaan sebesar Rp212 miliar.

Pencapaian kinerja BNI Finance tersebut, tentu saja tidak luput dari peran banyak pihak baik itu dari BNI selaku pemegang saham maupun bisnis partner khususnya rekanan dealer new car dan ATPM.

“Saya juga mengapresiasi kepada seluruh karyawan BNI Finance atas pencapaian kinerja ini.” katanya.

Yenanto menyampaikan dengan adanya penambahan modal tahap kedua ini menjadikan permodalan BNI Finance menjadi semakin kuat dan perseroan telah menyiapkan strategi ekspansi di segmen konsumer seiring dengan penambahan modal yang diterima.

“Tahun 2024 BNI Finance akan kembali membuka 22 kantor cabang baru untuk dapat memaksimalkan potensi pembiayaan dan juga menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan strategi ini, kami optimis kinerja perseroan di tahun 2024 akan semakin membaik dan BNI Finance menjadi top of mind perusahaan pembiayaan di Indonesia,” tutupnya. (Jef)

BNI dan XL Axiata Luncurkan Produk Co-Branding Kartu Kredit BNI – XL PRIORITAS

JAKARTA:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI bersama PT XL Axiata Tbk (XL) meluncurkan produk Co-Branding Kartu Kredit BNI – XL PRIORITAS untuk semua nasabah BNI dan pelanggan XL. Kartu kredit ini dapat digunakan di seluruh jaringan Visa di Indonesia dan luar negeri.

Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan XL telah memiliki 93 jaringan XL Center dan lebih dari 130 ribu Retail Outlet yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Perseroan pun menyambut hangat peluncuran Kartu Kredit BNI – XL PRIORITAS untuk memberikan benefit dan pengalaman yang lebih baik bagi para nasabah kami dan seluruh pelanggan XL.

“Hal ini juga menjadi salah satu pencapaian kami untuk kolaborasi dengan penyedia layanan jasa telekomunikasi,” kata Putrama.

Chief Marketing Officer XL Axiata, Alfon Bosch Sansa menambahkan, XL Axiata menyambut baik kerja sama strategis dengan BNI. Hal ini dikatakan sejalan dengan fokus XL untuk terus meningkatkan kenyamanan dan memberikan manfaat lebih kepada para pelanggan setia XL PRIORITAS dan juga masyarakat Indonesia.

“Perusahaan telekomunikasi memiliki posisi yang tepat sebagai jembatan untuk mempermudah penyediaan layanan keuangan melalui infrastruktur jaringan yang dimiliki, termasuk XL Axiata tentunya, sehingga seluruh pelanggan XL PRIORITAS dan BNI akan bisa menikmati kemudahan bertransaksi di manapun mereka berada,” ujar Alfon.

Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman menyampaikan dukungan atas kerja sama ini.

“Selamat atas peluncuran *Kartu Kredit* BNI-XL PRIORITAS ini. Visa turut bangga memfasilitasi penawaran yang sangat menarik dari kedua mitra ini, yang dapat memperluas inklusi keuangan di masyarakat,” kata Riko.

Menurutnya, dengan kerja sama ini pemegang *Kartu* BNI-XL PRIORITAS dapat menikmati berbelanja di jaringan lebih dari 100 juta merchant Visa di lebih dari 200 negara dan wilayah. Pelanggan juga dapat membayar secara tap to pay dengan aman, cepat, dan nyaman, yang merupakan cara bayar terdepan saat ini di berbagai belahan dunia.

*Bertabur Promo*

Adapun nasabah BNI dan pelanggan XL yang mengajukan pembuatan Kartu Kredit BNI – XL PRIORITAS dapat menikmati berbagai fitur dan manfaat seperti cashback Rp200 ribu dengan melakukan akumulasi minimum transaksi senilai Rp2 juta dalam waktu 1 bulan setelah aplikasi kartu disetujui.

Nasabah dan pelanggan juga bisa mendapatkan cashback 100% hingga Rp500 ribu pada 1 bulan pertama untuk Bill Payment XL PRIORITAS sesuai dengan tagihan, serta mendapatkan bonus hingga triple BNI Rewards Point.

Lebih lanjut, pengajuan Kartu Kredit BNI – XL PRIORITAS sangat mudah dengan proses digital, di mana calon nasabah dapat langsung melakukan pengajuan Kartu Kredit BNI – XL PRIORITAS melalui formulir elektronik dengan tautan https://bit.ly/BNI-XLPRIORITAS.

Selain benefit di atas, bagi pelanggan XL PRIORITAS dan pemegang Kartu Kredit BNI – XL PRIORITAS akan mendapatkan welcome bonus berupa Pulsa PRIO Flex sebesar 200 ribu dan tambahan kuota internet hingga 15GB untuk 12 bulan.

Untuk pelanggan baru XL PRIORITAS akan berkesempatan mendapatkan nomor cantik seharga hingga 5 Juta dan pengguna baru Pascabayar akan mendapatkan potongan 20% pada MRC (Monthly Recurring Charge) pada paket bulanan selama 5 bulan hingga Rp500 ribu.

Untuk Pelanggan setia XL PRIORITAS yang sudah berlanggan lebih dari 6 bulan dan pemegang Kartu Kredit BNI – XL PRIORITAS, akan mendapatkan kesempatan penawaran upsell dengan potongan harga hingga 30% selama 6 Bulan. (Jef)

BNI Raih 3 Penghargaan Dari Bank Indonesia

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berupaya proaktif mendukung Bank Indonesia dalam berbagai upaya operasi moneter hingga mendorong penguatan sistem transaksi yang inklusif bagi masyarakat.

BNI pun mendapatkan tiga penghargaan dari Bank Indonesia (BI) dalam gelaran Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu (6/12/2023)

Penghargaan tersebut di antaranya adalah Bank Konvensional Pendukung Inovasi Operasi Moneter Rupiah Terbaik, Bank Pengelola Kas Titipan Terbaik, dan Bank Pendukung Pembayaran Inklusif Terbaik.

Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur BI Perry Warjiyo kepada Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi mengatakan perseroan berkomitmen untuk selalu proaktif meningkatkan kontribusi dan berkolaborasi bersama seluruh stakeholder melalui berbagai program peningkatan inklusi keuangan, dukungan keuangan, serta inovasi digitalisasi layanan perbankan untuk mendukung sistem pembayaran yang cepat, mudah, aman, dan andal.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, atas apresiasi yang diberikan kepada BNI. Hal tersebut akan menjadi semangat bagi BNI untuk terus berkembang lebih baik ke depannya. ” kata Susi.

Dalam kesempatan tersebut, Susi menjelaskan, perekonomian Indonesia di 2023 menunjukkan kinerja yang solid dan berdaya tahan.

Namun demikian, dia berpendapat seluruh pelaku ekonomi harus tetap meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan geopolitik global.

Dalam rangka menyambut 2024, Susi berharap, seluruh pihak tetap menjaga semangat agar selalu dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan perekonomian Indonesia.

“Mari kita sambut 2024 dengan penuh semangat untuk menyongsong kebangkitan ekonomi nasional dan pertumbuhan yang lebih positif dan inklusif,” pungkasnya. (Jef)

BNI Dapat Penghargaan The Best CEO of The Most Sustainable Bank

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali membuktikan komitmennya sebagai bank milik negara dalam implementasi prinsip keuangan berkelanjutan.

Perseroan mendapatkan penghargaan The Best CEO of The Most Sustainable Bank dari TEMPO-IDNFinancials dalam acara TOP CEO INDONESIA 2023.

TOP CEO INDONESIA 2023 merupakan penghargaan bergengsi bagi CEO Perusahaan Terbuka (Tbk) atas pencapaian dan keberhasilan memimpin perusahaan dalam aspek keuangan (financial aspect) dan dampak terhadap lingkungan (social impact).

Pemberian apresiasi ini melalui sejumlah tahapan pengumpulan data dan riset, antara lain laporan keuangan dan keberlanjutan perusahaan, serta wawancara secara tatap muka ataupun virtual kepada para CEO.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan implementasi keuangan berkelanjutan merupakan salah satu upaya BNI agar mampu membukukan kinerja yang positif dalam jangka panjang bagi ekonomi dan perseroan.

“Kami mengapresiasi TEMPO dan IDN Financials. Semoga penghargaan ini semakin mendorong kami untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs ke depan,” kata Okki.

Sebagai salah satu First Mover on Sustainable Finance di Indonesia, Okki memaparkan perseroan telah proaktif membantu pemerintah dalam mengembangkan UMKM.

BNI memiliki program pendampingan, pengembangan, pembiayaan hingga advisory untuk dapat memiliki kesempatan ekspor.

Perseroan juga proaktif dalam upaya untuk menjaga kondisi lingkungan, mengendalikan emisi dan pengelolaan energi yang sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Kontribusi BNI secara langsung adalah dengan memberikan pembiayaan kepada sektor ramah lingkungan, patuh pada peraturan lingkungan serta meningkatkan kinerja lingkungan dan sosial.

“Kami berharap penghargaan ini akan membuat BNI semakin memperkuat upaya untuk penerapan keuangan berkelanjutan dan juga menjaga lingkungan di Indonesia ke depannya,” pungkaanya. (Jef)

Fundamental Kokoh, BNI Targetkan Tingkat Profitabilitas Lebih Optimal

Jakarta:(Globalnews.id)- Di tengah perkembangan ekonomi global yang mengalami perubahan signifikan dalam 1-2 bulan terakhir, terutama terkait peningkatan risiko geopolitik, tingginya imbal hasil obligasi di Amerika Serikat, dan perlambatan ekonomi di Tiongkok, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI tetap mampu membukukan kinerja kuartal ketiga tahun 2023 yang sehat.

Direktur Human Capital & Compliance BNI Mucharom menyampaikan laba bersih BNI tumbuh sebesar 15,1% secara tahunan (YoY), mencapai Rp15,8 triliun, dan inline dengan market consensus. Pencapaian laba yang baik ini didukung oleh kinerja kredit yang mengalami akselerasi di kuartal ketiga, sehingga BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7,8% YoY menjadi Rp671,4 triliun, didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak.

Kualitas aset juga terus membaik, terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) per September 2023 yang berada di level 2,3% membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,0%. Selain itu, rasio Loan at Risk (LaR) yang berada pada posisi 19,3% pada September tahun 2022 telah menunjukkan perbaikan ke posisi 14,4% pada September tahun ini.

“BNI berkomitmen untuk terus membukukan pertumbuhan berkualitas guna menghasilkan return yang optimal bagi para pemegang saham dalam jangka panjang. Dengan berbagai strategi penguatan fundamental kinerja, perseroan mendorong Return on Equity (ROE) dapat naik ke tingkat yang lebih positif ke depannya. Hingga September 2023, ROE BNI telah mencapai 15,5%, meningkat 30 bps YoY. Dalam upaya mencapai tingkat profitabilitas yang lebih optimal, kami menetapkan target ROE sebesar 18% pada tahun 2025,” katanya.

Mucharom memaparkan BNI memiliki empat langkah strategis yang menjadi prioritas dalam menjaga kinerja tetap solid serta memberikan pendapatan yang optimal bagi para pemegang saham.

Pertama, BNI mengoptimalkan keunggulan kompetitif berupa jaringan kantor luar negeri yang terluas dibandingkan dengan bank demestik lainnya. Hal ini sejalan dengan mandat yang diberikan Pemerintah agar BNI menjadi bank Indonesia dengan kapasitas global.

Kantor Luar Negeri (KLN) berperan dalam pemberian fasilitas kepada group usaha nasabah yang beroperasi di luar negeri, serta supplier dan buyer dari debitur BNI Kantor Pusat. Kemudian perseroan juga semakin aktif berpartisipasi dalam kredit sindikasi top tier, pembiayaan skema khusus supply chain financing serta melayani kebutuhan nasabah-nasabah individual yang utamanya adalah Diaspora.

“Selain jaringan global yang kuat, bisnis BNI di dalam negeri secara konsisten terus tumbuh. Kami tetap senantiasa meningkatkan efisiensi proses bisnis. Perseroan juga melakukan berbagai terobosan seperti konsolidasi mesin ATM dengan bank BUMN, serta memperkuat model bisnis branchless atau keagenan melalui Agen46 yang tersebar di seluruh Indonesia,” sebutnya.

Kedua, Mucharom menuturkan perseroan tetap disiplin dalam melakukan diversifikasi kredit dengan fokus pada segmen bisnis yang sehat, termasuk menyasar segmen korporasi unggulan atau blue-chip company.

Hingga September 2023, kredit segmen korporasi swasta tumbuh 8,7% year to date (YTD) menjadi Rp251,6 triliun, diikuti segmen konsumer yang tumbuh 9,1% YTD, dan segmen enterprise yang merupakan direct value chain dari nasabah korporasi, tumbuh 0,6% YTD menjadi Rp57,4 triliun.

Selanjutnya, kredit yang disalurkan kepada BUMN juga mengalami peningkatan 6,9% YTD, dari Rp91,6 triliun di Desember 2022 menjadi Rp97,9 triliun di September 2023, terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis seperti PLN, Pertamina dan Bulog, serta beberapa BUMN lainnya di antaranya Pegadaian dan Jasa Marga.

Ketiga, BNI akan terus melakukan perbaikan struktur Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sehat. Adapun hingga September 2023, komposisi DPK yang kami himpun didominasi oleh CASA atau Giro dan tabungan sebesar 69%.

Di tengah trend peningkatan suku bunga saat ini, biaya dana pihak ketiga BNI tercatat di kisaran 2%, dimana secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi yang di atas 3%.

Hal ini didukung layanan channel digital yang semakin baik, termasuk BNI Mobile Banking dan BNIDirect, sehingga kami mampu meningkatkan CASA berbasis transaksi dari nasabah secara berkelanjutan sehingga likuiditas BNI terjaga sehat untuk memenuhi kebutuhan ekspansi kredit.

Keempat, perseroan terus mengedepankan pengelolaan manajemen risiko yang prudent. Selain indikator NPL dan LAR yang terus membaik, NPL coverage ratio per September 2023 telah mencapai 325%, meningkat dari Desember tahun lalu sebesar 278%.

“Perseroan juga mampu menjaga level Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada pada level yang memadai di level 21,9% per September 2023, jauh di atas batas minimum dari regulator sebesar 13,8%. Tingginya NPL coverage ratio dan juga CAR ini memberikan gambaran fundamental BNI yang kokoh sebagai pondasi dalam mengantisipasi risiko gejolak ekonomi di masa depan,” pungkasnya.

*Perbaikan Fundamental Tercermin Pada Kinerja Saham*

Mucharom menyampaikan sejauh ini kami melihat market mengapresiasi progres transformasi dan perbaikan fundamental di BNI, yang tercermin pada kinerja saham BNI yang cukup baik. Sebagai gambaran, harga saham BNI hingga penutupan Jumat 24 November 2023 yang lalu adalah sebesar 5,200 atau tumbuh 12% YoY, sehingga nilai kapitalisasi pasar BBNI telah mencapai Rp194 triliun.

Secara konsensus, analis juga menargetkan fair value saham BNI di kisaran Rp5.680 per lembar, sehingga terdapat ekspektasi harga saham BNI akan terus meningkat seiring kinerja keuangan yang sehat. BNI senantiasa memperhatikan kepentingan semua pemegang saham minoritas termasuk investor ritel, yang mempertimbangkan capital gain dan dividen ketika berinvestasi.

Dalam hal ini, manajemen melihat adanya korelasi kuat yang positif antara tingkat ROE dengan valuasi saham. Untuk itu, kami akan terus mengupayakan ROE dapat tumbuh dengan optimal secara berkelanjutan sehingga dapat terus mengerek harga saham.

“Tingginya rasio kecukupan permodalan juga memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI Group, serta ruang untuk pembagian dividen yang atraktif,” pungkasnya. (Jef)

Sukses Kembangkan Layanan Digital Perbankan, Portal API BNI Raih Penghargaan DevPortal Awards 2023

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meraih penghargaan bergengsi di ajang DevPortal Awards 2023 dalam kategori The Best International and Localized API Devportal.

DevPortal Awards adalah pengakuan bagi portal pengembang terbaik yang memiliki API (Application Programming Interface) terbaik di tingkat lokal maupun internasional.

Penghargaan ini memperkuat reputasi keunggulan portal API Layanan Digital BNI (https://digitalservices.bni.co.id) dan menjadi bukti komitmen BNI terhadap transformasi digital. Ini merupakan keempat kalinya secara berturut-turut BNI meraih penghargaan di tingkat internasional.

Kompetisi ini melibatkan 57 peserta, termasuk perusahaan-perusahaan ternama seperti React Dev, Mercedes-Benz, Shell, Visa, Mastercard, Air France KLM, ABN Amro, Spotify, dan lainnya. Pada kategori ini, BNI telah mengalahkan finalis lain seperti Uome Ltd, Fedex, dan Tapdata.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, penghargaan ini sekaligus menegaskan daya saing BNI dalam pengembangan layanan digital sehingga membawa dampak transformasi digital tidak hanya secara lokal, namun juga internasional.

“Penghargaan ini bukan hanya mencerminkan kemampuan BNI untuk beradaptasi dengan standar global, tetapi juga dedikasi dalam menyediakan layanan perbankan digital unggul,” ujarnya, Jumat (17/11/2023).

Okki menjelaskan, portal layanan digital BNI menjadi lambang inovasi, mencerminkan tekad bank untuk memberikan solusi terdepan sesuai dengan kebutuhan yang terus berkembang dari para nasabahnya.

Tidak hanya itu, portal API BNI juga telah dibekali dengan fitur-fitur unggulan yang mempermudah pengembang dalam menggunakan layanan tersebut.

“Fitur-fitur yang ada dalam API tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga memperkuat daya tarik portal bagi para pengembang,” sebutnya.

Okki mengatakan, perjalanan digital BNI tidak hanya mengikuti perkembangan masa depan, tetapi juga memimpin inovasi.

Portal layanan digital BNI telah diluncurkan sejak tahun 2019 dan prestasi di DevPortal Awards 2023 menjadi bukti konsistensi BNI dalam memberikan layanan terbaik. Empat tahun berturut-turut telah meraih penghargaan dari Dev Portal Award yaitu:
2020 – Best Overall Developer Portal Community Prize
2021 – Best Overall Developer Portal Community Prize
2022 – Best Overall Developer Portal Community Prize
2022 – Best International & Localized Dev Portal
2023 – Best International & Localized Dev Portal

“Ini adalah pengakuan atas dedikasi BNI dalam berinovasi dan bertransformasi. Dengan semangat keunggulan, inovasi, dan pemberdayaan komunitas, BNI siap mengukir prestasi lebih besar di masa depan,” pungkasnya. (Jef)

Kinerja Apik BNI Dipercaya Terus Berlanjut Sampai Akhir Tahun

Jakarta:(globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang berhasil mencetak pertumbuhan laba 15,1% hingga kuartal ketiga 2023 menjadi Rp15,75 triliun.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun memberikan apresiasi terhadap pencapaian tersebut.

Kinerja bottom line BNI yang apik ini tak lepas dari berbagai inisiatif dan strategi ekspansi kredit ke segmen berkualitas tinggi seperti blue chip swasta dan BUMN, kredit konsumer hingga anak usaha.

Misbakhun percaya bahwa performa ciamik BNI bakal terus berlanjut hingga akhir tahun 2023.

“Menuju akhir tahun, prospek kinerja BNI masih bagus karena pertumbuhan kredit domestik masih tinggi seiring dengan kegiatan ekonomi terutama konsumsi rumah tangga dan investasi yang terus terjaga sehingga turut mendorong permintaan kredit lanjutan. Perbankan Top 4 memang solid, termasuk BNI,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Adapun dari sisi kinerja saham, emiten pelat merah berkode BBNI ini diprediksi bakal terguyur sentimen positif dari aksi korporasi stock split. Dalam sepekan terakhir, saham BBNI menguat 60 poin atau sekitar 1,24% ke level Rp4.880.

“Prospek sahamnya masih cukup solid terlihat dari fundamental yang cukup kuat selain dari pertumbuhan laba yang konsisten seperti Non Performing Loan rendah di bawah 5 persen, serta Liquidity Coverage Ratio, dan Net Interest Margin yang cukup sangat cukup,” pungkas Misbakhun. (Jef)