Arsip Tag: BNI griya

Sediakan platform, BNI Griya Pertahankan Pertumbuhan Positif dan Proaktif Berupaya Kurangi Backlog Nasional

JAKARTA:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI proaktif berupaya mengurangi backlog nasional dengan mendorong kepemilikan rumah masyarakat melalui BNI Griya.

Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BNI pun mengalami pertumbuhan positif pada tiga bulan pertama 2023, dengan total kredit tersalurkan sebesar Rp54,5 triliun atau tumbuh 8% pada kuartal I/2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan dalam mendorong pertumbuhan bisnis KPR, BNI konsisten memperluas kerja sama dengan menggandeng sejumlah pemangku kepentingan, sekaligus membuat masyarakat makin mudah mengakses produk KPR BNI dengan mengoptimalkan kanal digital.

“BNI akan terus proaktif berupaya mengurangi backlog nasional untuk mendorong kepemilikan rumah. Tentunya BNI juga akan bekerja sama dengan berbagai stakeholder dan mengoptimalkan platform BNI Griya,” kata Okki.

Okki mengatakan BNI telah menyediakan platform BNI DigiGriya sehingga nasabah dapat dengan mudah melakukan pencarian properti di wilayah mana pun dan kapan pun.

Dalam platform tersebut, nasabah dapat langsung terhubung dengan tenaga pemasar untuk konsultasi serta langsung terhubung dengan e-form BNI untuk pengajuan KPR. Semua terintegrasi dalam 1 platform saja.

Nasabah juga dapat memanfaatkan platform E-Channel BNI seperti BNI Mobile Banking untuk kecepatan dan kemudahan transaksi dengan berbagai macam fitur yang dapat menjawab semua kebutuhan nasabah.

“Kami juga pastikan bahwa nasabah akan mendapatkan kemudahan dalam mengajukan Kredit di BNI apabila aktif bertransaksi di BNI,” kata Okki.

Pada Desember 2022, BNI menjalin kerja sama dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional atau Perum Perumnas, untuk menjaring lebih banyak pasangan milenial agar dapat memiliki rumah.

“Kerja sama dengan developer seperti ini tentu akan semakin kami perluas sehingga kami dapat menyediakan pilihan hunian yang sesuai dengan kebutuhan nasabah ke depannya,” pungkasnya. (Jef)

Februari, Penyaluran BNI Griya Tumbuh di Atas 8%


 
JAKARTA:(Globalnews.id)– PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk(BNI) berkomitmen untuk terus menggenjot kredit sektor properti di tahun ketiga pandemi Covid-19 sebagai salah satu bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut mengingat sektor properti memiliki multiplier effect lebih dari 170 subsektor industri yang dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional.
 
Dengan segala tantangan di tengah pandemi, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) atau BNI Griya meningkat 8% secara tahunan (year on year/yoy) per Februari 2022. Secara keseluruhan kinerja KPR perseroan pada tahun ini bisa tumbuh lebih tinggi.
 
“Tren pertumbuhan kredit properti pada kuartal I-2022 cenderung meningkat khususnya KPR BNI Griya, di mana per Februari 2022 mencapai Rp 49,8 triliun, tumbuh di atas 8% (yoy),” ungkap Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta, baru-baru ini.
 
Corina mengatakan, pertumbuhan KPR pada dua bulan pertama tahun ini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Dia menjelaskan pihaknya memberikan berbagai penawaran menarik kepada para calon debitur BNI Griya.
 
“Program BNI Griya yang ditawarkan antara lain suku bunga mulai 3,4% fixed 2 tahun pertama, cicilan ringan dengan opsi bayar bunga saja hingga 2 tahun pertama, serta kemudahan pengajuan KPR secara online dengan eForm BNI Griya yang dapat diakses melalui website BNI, BNI mobile banking atau ketik http://bit.ly/eFormBNIGriya,” jelas Corina.
 
Pada 2020, BNI juga menyelenggarakan BNI Griya Expo Online, yang merupakan virtual property expo pertama di Indonesia. Ke depan BNI terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik untuk nasabahnya. “Selanjutnya nantikan berbagai kejutan dari BNI Griya dalam waktu dekat ini melalui program-program dan expo offline maupun online serta channel digital lainnya,” tutur Corina.
 
Adapun pertumbuhan KPR BNI pada Februari sebesar 8% (yoy) telah melampaui realisasi pertumbuhan KPR sepanjang 2021 yang tumbuh 7,7% (yoy) mencapai Rp 49,6 triliun. Dengan perbaikan sektor properti dan perekonomian tahun ini, perseroan siap untuk mencapai target kredit secara total sebesar 7-10% (yoy).
 
*Dukung Proyek Katalis Merah Putih*

Sementara itu, BNI menyalurkan fasilitas pembiayaan proyek Katalis Merah Putih dengan total maksimum Rp 257,9 miliar. Fasilitas ini terdiri atas kredit investasi, modal kerja, serta pemberian plafon LC/SKBDN, GB, dan SBLC. Pembiayaan proyek tersebut merupakan bentuk kontribusi BNI dalam menyediakan one stop banking solution terhadap greenfield project yang dapat memberikan dampak baik secara bisnis maupun lingkungan.
 
PT Katalis Sinergi Indonesia merupakan perusahaan patungan bersama antara PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Subholding Commercial and Trading Pertamina, PT Pertamina Lubricants, PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usaha, PT Pupuk Kujang, serta Institut Teknologi Bandung (ITB) dan inovasi startup.
 
BNI berperan memberikan pembiayaan dan solusi perbankan untuk keperluan pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih, yang merupakan produsen katalis pertama dari Indonesia. Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020. Proyek ini telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, akan memproduksi katalis-katalis yang sepenuhnya dikembangkan dan dipatenkan secara mandiri di dalam negeri.
 
Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 3 BNI Rudy Sihombing menyatakan, dukungannya terhadap pembiayaan atas proyek pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih, merupakan ekspansi kredit berwawasan lingkungan pertama BNI pada 2022. BNI akan berkontribusi kepada penambahan green portfolio perusahaan serta wujud pembuktian BNI sebagai salah satu Bank yang menjadi motor penggerak pelaksana keuangan berkelanjutan di Indonesia.
 
“Dengan pembangunan pabrik ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor katalis secara signifikan, mempercepat lahirnya inovasi produk dan teknologi baru, membangun daya saing industri dalam negeri sekaligus meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi bangsa Indonesia,” ujar dia. (Jef)