Arsip Tag: Dukungan BUMN

BUMN Beli Produk Petani, Pengamat: Jaga Daya Beli dan Pemerataan Ekonomi Rakyat

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengamankan rantai pasok pangan nasional di 2023 merupakan langkah strategis yang sangat tepat. Kebijakan tersebut perlu didukung oleh regulasi yang jelas dan transparan agar dapat berjalan dengan baik.

“Harus ada regulasi yang jelas dan transparan pada rencana tersebut. Apalagi, selama ini tata kelola pangan oleh BUMN seperti Bulog sudah terbuka,” ujar Peneliti Ekonomi Salamuddin Daeng dalam pembicaraan dengan media belum lama ini.

Salamuddin juga menekankan perlunya regulasi yang berani. Keberanian ini diperlukan untuk menembus hambatan yang dibangun penguasa rantai pasok bahan pangan.

Menurut Salamuddin, kebijakan terkait pangan harus menyasar kelompok bawah, dalam hal ini para petani. Sebab, keberpihakan pemerintah kepada petani akan menjaga daya beli masyarakat.

“Jadi rencana BUMN membeli langsung produk dari petani ini sudah tepat dan benar,” ungkapnya.

Salamuddin menambahkan, “Dengan perhatian langsung kepada petani dari BUMN ini akan terjadi pemerataan ekonomi di tingkat bawah,” imbuhnya.

Sebelumnya, usai Rapat Kabinet yang berlangsung di Jakarta, Selasa (6/12/2022), Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, BUMN siap turut menjaga ketahanan pangan nasional. BUMN siap untuk menjadi pembeli siaga (off taker) bahan-bahan kebutuhan pokok pada tahun depan.

Namun, Erick mensyaratkan adanya penugasan yang jelas dari pemerintah terhadap BUMN pelaksana fungsi Off Taker itu.

Penugasan tersebut diperlukan agar para pemimpin di BUMN pelaksana Off Taker tidak ragu dan khawatir atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka. “Bulog dapat menjadi stabilisator (harga), dimana ketika dia mengambil barang (bahan makanan pokok), ternyata ketika harus dikeluarkan, malah tidak bisa keluar, karena harga pada saat pembelian lebih tinggi dibandingkan pada saat akan dikeluarkan. Sehingga dikhawatirkan menjadi kerugian negara. Padahal konsepnya berbeda,” ujar Erick.

Menteri BUMN menekankan mekanisme pelaksanaan fungsi off taker harus diatur agar terdapat dana besar. Dimana dana itu disimpan di Perhimpunan Bank – bank Milik Negara (Himbara) dengan bunga murah. Dengan dana itulah, BUMN pelaksana fungsi off taker menyerap bahan pangan pokok dari petani, kapan pun, baik pada saat harga naik maupun turun.

Lebih jauh Salamuddin mengungkapkan, ketahanan pangan dunia di 2023 nanti diperkirakan cukup terganggu oleh krisis global. Untuk itu ketahanan rantai pangan nasional harus terus ditingkatkan.

Salamuddin mengingatkan pemerintah Indonesia agar secara perlahan-lahan tidak bergantung pada produk pangan impor. Seperti gandum.

“Untuk jenis pangan ini (gandum), kita jangan bergantung pada impor. Kan penggantinya banyak, ada singkong misalnya atau sorgum,” ujarnya.(Jef)

Dukungan BUMN Genjot Pembukaan Lapangan Kerja Sektor UMKM

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peranan besar dalam pembukaan lapangan kerja. Selain fokus pada aspek bisnis, BUMN juga memiliki kewajiban sebagai agen pembangunan.

“Contoh program BUMN yang membantu UMKM terlalu banyak (untuk disebutkan). Pada prinsipnya BUMN itu bisa mengisi atau melakukan langkah yang tidak umum yang biasanya dilakukan perusahaan yang _fully commercial_,” ujar Faisal di Jakarta, belum lama ini.

Faisal mengapresiasi komitmen BUMN dalam mendukung keberlangsungan dan kemajuan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Faisal, langkah ini amat tepat mengingat kontribusi sektor UMKM sangat besar dalam membuka lapangan kerja.

“Padahal kalau kita melihat serapan tenaga kerja, jelas UMKM jauh lebih banyak. Tetapi perkembangannya tidak maksimal karena mereka punya keterbatasan banyak hal dari dana, kapasitas, dan akses pasar,” ujar Faisal.

Langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang mendorong BUMN membangun sinergisitas dengan UMKM menjadi hal yang tepat. Faisal mengatakan, kolaborasi BUMN dan UMKM menjadi salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pasalnya BUMN dan UMKM merupakan kekuatan ekonomi utama yang dimiliki bangsa ini.

“Salah satu upaya yang jitu yang mendorong pengembangan UMKM bisa naik kelas ialah dengan kemitraan dengan BUMN. Apalagi kalau bisa bersinergi juga dengan yang lain, ini semakin luar biasa dampaknya,” ucap Faisal.

Dia menyebut kehadiran BUMN dapat memberikan jawaban atas sejumlah persoalan yang selama ini menghambat para pelaku UMKM, baik dari sisi permodalan, peningkatan kapasitas, pemasaran, dan akses pasar. BUMN, lanjut Faisal, juga dapat menjadi offtaker dalam menyerap produk-produk dari UMKM.

“Dukungan BUMN membuat sektor UMKM semakin berkembang. Dengan jumlah UMKM yang besar, maka ini akan berdampak positif dalam peningkatan pembukaan lapangan kerja,” pungkas Faisal.(Jef)