Jakarta:(Globalnews.id)– Anggota DPR Adian Napitupulu mengatakan, Genose dengan harga yang terjangkau di bandingkan antigen menjadi bukti bahwa Negara hadir untuk semua Rakyat tidak hanya untuk si Kaya saja. “Genose diijinkan digunakan kan pasti ada prosesnya, apalagi dari Kemenkes juga sudah kasih ijin,” kata Adian merespon dihentikannya penggunaan GeNose di Jakarta, Jumat (25/6).
Ketika Genose di tiadakan, kata Adian, yang paling terpukul sebenarnya rakyat kecil juga, yang tetap harus beraktivitas untuk mencari nafkah meskipun pandemic masih seperti sekarang. Berikutnya, perjalanan akan berbiaya tinggi dan mempengaruhi mobilitas manusia yang berikutnya bisa memukul perekonomian di bidang transportasi maupun pariwisata dan lainnya.
Menurut Adian, kalau berdasarkan data jika Genose menjadi penyebab maka harusnya lonjakan covid terjadi setidaknya satu atau dua bulan setelah genose di pergunakan atau sekitar bulan Maret atau April 2021 bukan bulan Juni. “Nah faktanya bulan Maret dan April justru kasus Covid Indonesia justru pada titik terendah sepanjang pandemic, landai sekali,” katanya.
Dengan demikian, menurut Adian, penyebab meningkatnya Covid 19 bukan disebabkan oleh Genose namun karena rendahnya kedisiplinan Rakyat, Lemahnya kontrol Aparat serta kurang masifnya upaya pencegahan yang dilakukan Negara, misalnya dengan melakukan pembagian masker serta vitamin gratis di masyarakat melalui Kelurahan dan Rt /Rw setiap hari.
Adian melihat, mereka yang mengkambing hitamkan Genose tanpa data bisa jadi hanya menduga duga. Hanya dapat dari “katanya” atau “infonya”, tanpa pegang data yang valid. Atau bisa juga bagian dari kelompok yang memiliki kepentingan politik maupun bisnis.
Oleh karena itu, Genose merupakan alat uji yang paling murah dengan akurasi yang teruji. “Kalau tidak teruji masak ijin edarnya dikeluarkan Kemenkes. Dengan demikian maka genose bisa dijangkau oleh beragam kalangan namun di sisi lain membantu negara untuk melakukan identifikasi mereka yang terkena covid 19 dengan cepat dan murah,” paparnya.
Menghentikan penggunaan genose akan membuat kesehatan hanya menjadi milik orang orang kaya saja yang mampu membayar mahal hanya untuk tes saja. Sederhananya Genose menjawab kebutuhan Rakyat dan Negara.
Ia mengatakan, uji validitas alat medis tidak sederhana. Seringkali masalah valid atau tidaknya alat medis juga di pengaruhi oleh terpenuhi tidaknya syarat syarat dari mereka yang di uji serta pelaksana uji itu sendiri. Singkatnya, gak taat prosedur, dilakukan dengan sembarangan. Misalnya, jika kita mau tes darah lalu di syaratkan untuk puasa sehari sebelumnya. Bila syarat itu tidak terpenuhi maka itu bukan berarti alatnya tidak akurat.
Menurut Adian, baiknya Genose maupun segala bentuk dan jenis alat tes lainnya dibiarkan untuk digunakan dengan catatan selama alat itu memenuhi standar. Dengan demikian Rakyat bisa punya pilihan yang lebih beragam.
Adian mengusulkan, Genose tidak hanya digunakan di Bandara atau Stasiun tapi juga di Terminal, Pasar, Mall, Kelurahan, dan berbagai tempat umum sehingga akses Masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap covid 19 semakin terbuka dengan harga yang juga terjangkau. (Jef)