Jakarta:(Globalnews.id)-Pemberitaan mengenai kedatangan jamaah asal Indonesia di Arab Saudi tanpa visa haji marak di media sosial. Beberapa pihak menyebut mereka sebagai jamaah haji ilegal. Mayoritas jamaah ini datang ke tanah suci menggunakan visa non haji. Misalnya visa pekerja atau visa ziarah.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menindak tegas praktik ibadah haji ini. Sebanyak 22 jamaah haji asal Indonesia yang terbukti datang tanpa visa haji, mendapatkan hukuman deportasi dan larangan datang ke wilayah Kerajaan Arab Saudi selama 10 tahun ke depan.
Berbeda halnya dengan proses ibadah jamaah haji dengan visa haji resmi. Sebanyak 1.111 jamaah haji dengan skema haji khusus dari NRA Group telah tiba dengan selamat di kota suci Mekkah, Arab Saudi. Keseluruhan jamaah tersebut datang secara bertahap mulai tanggal 7 hingga 11 Juni 2024. NRA Group sebagai Biro Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH) telah berpengalaman selama 24 tahun dalam menangani perjalanan ibadah haji dan umrah.
Saat ini, seluruh jamaah haji dari NRA Group sedang menjalani rangkaian ibadah menjelang masuknya waktu rukun haji, mulai tanggal 8 hingga 13 Dzulhijah.
Direksi NRA Group, Hj. Jumiati Sunduseng menyatakan, saat ini seluruh jamaah haji NRA Group dalam keadaan sehat. “Alhamdulillah proses keberangkatan 1.111 jamaah haji berjalan lancar dan tanpa kendala. Saat ini, seluruh jamaah kami sediakan fasilitas penginapan di Apartemen Aziziah. Para pembimbing ibadah haji NRA Group mengarahkan jamaah haji untuk memaksimalkan kesempatan ibadah di Masjidil Haram. Termasuk menjalani proses ibadah umrah, sebagai bagian dari rukun haji, serta memperbanyak ibadah salat dan berdoa selama di Masjidil Haram,” ujar Hj Jumiati Sunduseng dalam rilisnya di Jakarta, Rabu,(12/6).
Ia menjelaskan, manajemen NRA Group telah mempersiapkan maktab atau tenda penginapan bagi jamaah di kawasan Armina, Muzdhalifah, dan Mina (Armuzna). Selain mempersiapkan tenda dan perlengkapan istirahat, Manajemen NRA Group menyiapkan konsumsi dan transportasi bagi jamaah mereka. Manajemen NRA Group menyiagakan puluhan petugas untuk melayani dan mendampingi jamaah selama berada di tanah suci. Termasuk menyediakan dokter dan membangun pos kesehatan di seluruh fasilitas penginapan jamaah NRA Group. Hal ini bertujuan menjaga kesehatan jamaah agar demi kekhusyukan ibadah dan memenuhi seluruh rukun dan syarat haji. “Kami menyarankan agar jamaah menjaga pola makan dan istirahat selama berada di tanah suci. Jika jamaah merasakan adanya gangguan kesehatan, kami sarankan jamaah mendatangi pos kesehatan untuk mendapatkan layanan kesehatan dari tim dokter NRA Group,” ujar Jumiati Sunduseng.
Di musim haji 1445/2024 M, perkiraan jumlah jamaah haji dari seluruh dunia mencapai 2,5 juta jiwa. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan kuota jamaah haji terbesar di dunia. Pada tahun ini, jumlah jamaah haji asal Indonesia mencapai 241.000 jiwa. Terdiri atas 231.320 jamaah dengan kuota haji reguler, yaitu jamaah yang proses ibadahnya dikelola oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama. Sementara total jamaah haji khusus, yang proses ibadahnya dikelola oleh Biro PPIH, jumlahnya mencapai 27.680 jamaah.(jef)