Arsip Tag: Media asuransi

62 Produk Unitlink dengan Imbal Hasil Terbaik 2022-2023

Jakarta:(Globalnews.id)-Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau yang lebih dikenal dengan unitlink masih akan menarik bagi generasi muda, meskipun pendapatan premi unitlink pada 2022-2023 mengalami penurunan.

Direktur Utama PT Media Asuransi Indonesia Mucharor Djalil dalam sambutannya pada acara Media Suransi Unitlink Award 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024) mengatakan bahwa selama dua tahun, yaitu 2022 dan 2023 produk unitlink mengalami penurunan pendapatan preminya.

Mucharor mengungkapkan, produk Regulasi OJK, yaitu SEOJK No.5/SEOJK.05/2022, yang dikeluarkan pada Maret 2022, mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk menyesuaikan dengan regulasi tersebut.

“Walaupun ada masa transisi selama 12 bulan, tapi regulasi yang mengatur PAYDI (Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi) menyebabkan penurunan pada pendapatan premi unitlink. Tapi, menurut Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon, produk unitlink masih akan menarik generasi muda. Karena ada investasinya dan lebih fleksibel,” kata Mucharor Djalil.

Dari hasil kerja Lembaga Riset Media Asuransi, Dewan Juri Unitlink Award 2024 Media Asuransi menentukan lima produk unitlink dari masing-masing fund berdasarkan nilai return dan nilai sharpe selama dua tahun terakhir.

“Kami mengucapkan selamat kepada 22 perusahaan asuransi jiwa yang 62 produk unitlink mereka memperoleh Unitlink Award 2024 Media Asuransi. Semoga penghargaan ini semakin mendorong kinerja positif dalam marketing maupun penyelesaian klaim produk unitlink perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang Bapak dan Ibu pimpin,” kata Mucharor Djalil.

62 Produk Unitlink dengan Imbal Hasil Terbaik 2022-2023

Media Asuransi memberikan penghargaan Unitlink Award 2024 di industri asuransi jiwa. Secara keseluruhan ada 466 produk unitlink dari 33 perusahaan asuransi jiwa yang berhasil lolos dalam pemeringkatan untuk memperebutkan predikat unitlink berkinerja investasi terbaik tahun ini. Ada penambahan produk yang ikut pemeringkatan dibanding tahun lalu sebanyak 451 produk unitlink.

Penghargaan yang diserahkan untuk 22 perusahaan asuransi jiwa (konvensional dan syariah) tersebut diselenggarakan secara virtual. Acara disiarkan secara langsung melalui Zoom dan jejaring sosial Youtube (tunda) pada 29 Februari 2024.

Berdasar data Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) sebenarnya jumlah produk unitlink yang beredar di pasaran dan jumlah asuransi yang memasarkan jauh lebih banyak, namun sebagian dari produk-produk tersebut tidak lolos persyaratan untuk ikut dinilai.

Dewan Juri Unitlink Award 2024 Media Asuransi terdiri dari: Tri Djoko Santoso (Ketua Merangkap Anggota), Mucharor Djalil (Anggota), dan Wawan Hendrayana (Anggota),

Ketua Dewan Juri merangkap anggota Tri Djoko Santoso mengatakan bahwa dewan juri memutuskan ada 3 syarat sebuah produk unitlink dapat diikutkan dalam pemeringkatan kali ini, yakni:

Produk tersebut sudah ada selama 2 tahun (30 Desember 2021).
Produk tersebut tidak menunjukkan anomali pergerakan.
Perusahaan yang memiliki atau memasarkan produk tidak terlibat kasus hukum yang mengikat atau sanksi dari OJK.
Untuk periode penilaiannya, menurut Tri Djoko menggunakan metode periode penilaian sebelumnya tahun 2023 (Desember 2020 – Desember 2022) sebagai acuan periode 2024 (Desember 2021 – Desember 2023)

Dewan Juri Unitlink Award 2024 Media Asuransi juga memutuskan untuk mengelompokkan produk unitlink yang ada berdasar jenis fund masing-masing. Pengelompokan ini untuk membuat penilaian menjadi lebih fair, karena masing-masing produk dibandingkan dengan produk lain yang memiliki karakteristik serupa.

Pengelompokan jenis fund unitlink yang dilakukan penilaian ada 12, yakni:

Saham berdenominasi Rupiah (Konvensional)
Campuran berdenominasi Rupiah (Konvensional)
Pendapatan Tetap Berdenominasi Rupiah (Konvensional)
Pasar Uang berdenominasi Rupiah (Konvensional)
Saham berdenominasi Dolar (Konvensional)
Campuran berdenominasi Dolar (Konvensional)
Pendapatan Tetap Berdenominasi Dolar (Konvensional)
Pasar Uang berdenominasi Dolar (Konvensional)
Saham Syariah berdenominasi Rupiah
Campuran Syariah berdenominasi Rupiah
Pendapatan Tetap Syariah berdenominasi Rupiah
Pasar Uang Syariah berdenominasi Rupiah.
(Jef)

Media Asuransi Berikan Penghargaan Pada 89 Perusahaan Peraih Digital Financial Excellence Award 2023

Jakarta:(Globalnews.id)- Media Asuransi kali pertama memberikan penghargaan Digital Financial Excellence Award 2023 kepada perusahaan-perusahaan yang begerak di sektor jasa keuangan. Acara pemberikan penghargaan dilaksanakan di Hotel Shangrilla, Selasa, 19 Desember 2023.

Untuk menghasilkan para peraih Digital Financial Excellence Awards 2023, Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) bekerja sama dengan Advisia Group dalam melakukan riset yang berjalan selama 3 bulan.

CEO PT Media Asuransi Indonesia Mucharor Djalil dalam sambutannya menyampaikan
bahwa penganugerahan ini ditujukan untuk mendorong perusahaan-perusahaan jasa keuangan, seperti bank, perusahaan asuransi, sekuritas, dan sebagainya, untuk lebih meningkatkan teknologi digitalnya, demi melayani nasabahnya dengan lebih baik. Karena, bagaimana pun, teknologi digital tidak bisa dilepaskan dari kegiatan bisnis, termasuk dalam jasa keuangan.

“Untuk lebih obyektif dan lebih luas, dalam menentukan pemenang Digital Financial Excellence Award 2023 yang diselenggarakan oleh Media Asuransi, kami bekerja sama dengan Advisia Group. Tentunya, kami akan selalu memperbaiki penilaian apa saja yang dilakukan
dalam riset mengenai peran teknologi digital dalam industri jasa keuangan, termasuk di bank, asuransi, dan pasar modal,” ungkap Mucharor Djalil.

Untuk tahun ini, ada 7 kelompok jasa keuangan yang diperingkat, yaitu:
1. Kategori bank, yaitu bank konvensional dan bank digital.
2. Kategori asuransi, yaitu perusahaan asuransi dan insurtech.
3. Kategori multifinance, yaitu perusahaan multifinance dan fintech.
4. Kategori third party administrator (TPA).
5. Kategori asset trading platform (crypto).
6. Kategori asset & investment management.
7. Kategori securities company.

“Media Asuransi mengucapkan selamat kepada para pemenang Digital Financial Excellence Award 2023 Media Asuransi. Harapan kami, penghargaan ini akan mendorong kinerja teknologi digital di perusahaan-perusahaan jasa keuangan yang Bapak dan Ibu pimpin, sehingga dapat mempercepat proses bisnis dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah,”kata Mucharor.

Untuk penilaiannya meliputi 13 indikator: usage, frequency, channel mix (socmed), loyalty, comm mix, awareness, trust level (security), sentiment, customer satisfaction, overall UI/UX
experience, customer insight, used of AI insight generator, dan customer with disabilities. Masing-masing indikator dinilai, kemudian diperoleh skor akhir dari tiap perusahaan.

Selanjutnya disusun ranking berdasar skor akhir tersebut sesuai kategori atau kelompok perusahaannya. Beberapa pendekatan yang digunakan untuk penilaian adalah: Riset Sekunder, Survei
Pelanggan yang Mendalam, Pembeli Misterius, dan Validasi oleh Dewan Juri dari Tim Pakar.

Pada penyelenggaraan pertama ini, perusahaan-perusahaan yang diriset dibagi dalam 7 kategori. Hasilnya, secara keseluruhan ada 103 penghargaan yang diserahkan kepada 89 perusahaan
peraih Digital Financial Excellence Awards 2023.

1. Kategori bank ada 41 penghargaan yang diterima 29 bank konvensional dan bank
digital.

2. Kategori asuransi ada 30 penghargaan yang diterima 29 perusahaan asuransi dan
insurtech.

3. Kategori multifinance ada 14 penghargaan yang diterima 13 multifinance dan fintech.

4. Kategori third party administrator ada 3 penghargaan yang diterima 3 perusahaan.

5. Kategori asset trading platform (crypto) ada 5 penghargaan yang diterima 5 perusahaan.

6. Kategori asset & investment management ada 5 penghargaan yang diterima 5 perusahaan.

7. Kategori securities company ada 5 penghargaan yang diterima 5 perusahaan.

Sementara perwakilan dari Advisia Group selaku Dewan Juri Digital Financial Excellence Award Shandy Permadi mengatakan bahwa di tengah perkembangan era Artificial Intelligence, OJK semakin menyarankan perusahaan untuk mempertimbangkan digitalisasi dengan adanya konsep Digital Maturity dengan konsep customer-centric orientation. Tingkat kematangan digital perbankan di Indonesia pada dimensi konsumen menunjukkan rasio sebesar 50% pada
2021.(Jef)

60 Produk Unitlink Berkinerja Investasi Terbaik 2022 Versi Media Asuransi

Jakarta:(Globalnews.id)-Media Asuransi memberikan penghargaan Unitlink Award 2023 di industri asuransi jiwa. Secara keseluruhan ada 451 produk unitlink dari 33 perusahaan asuransi jiwa yang berhasil lolos dalam pemeringkatan untuk memperebutkan predikat unitlink berkinerja investasi terbaik tahun ini.

Terjadi penurunan dari tahun laluada 481 produk unitlink yang ikut pemeringkatan. Penghargaan yang diserahkan untuk 19 perusahaan asuransi jiwa (konvensional dan syariah) tersebut diselenggarakan secara virtual. Acara disiarkan secara langsung melalui Zoom dan jejaring sosial Youtube (tunda) pada 1 Maret 2023.

Berdasar data Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) sebenarnya jumlah produk unitlink yang saat ini beredar di pasaran dan jumlah asuransi yang memasarkan jauh lebih banyak, namun sebagian dari produk-produk tersebut tidak lolos persyaratan untukikut dinilai.

Dewan Juri Unitlink Award 2023 Media Asuransi terdiri dari: Tri Djoko Santoso (Ketua Merangkap Anggota), Mucharor Djalil (Anggota), dan Wawan Hendrayana (Anggota), memutuskan 3 syarat sebuah unitlink dapat diikutkan dalam pemeringkatan kali ini. Pertama, produk tersebut sudah ada (dipasarkan) selama 2 tahun terakhir atau paling lambat pada tanggal 30 Desember 2020 dan masih dipasarkan hingga tanggal 30 Desember 2022.

Kedua, selama 2 tahun tersebut, 30 Desember 2020 hingga 30 Desember 2022, produk tersebut tidak menunjukkan anomaly pergerakan atau pertumbuhan NAB.

Ketiga, perusahaan yang memiliki atau memasarkan produk tersebut tidak terlibat kasus hukum yang telah diputuskan oleh pengadilan dan berkekuatan tetap/mengikat atau tidak mendapat sanksi Pembekuan Kegiatan Usaha (PKU) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Adapun untuk periodepenilaian duatahun (per Desember 2020 – Desember 2022),” jelasTri Djoko Santoso. Dewan Juri Unitlink Award 2023 Media Asuransi juga memutuskan untuk mengelompokkan produk unitlink yang ada berdasar jenis fund masing-masing. Pengelompokan ini untuk membuat penilaian menjadi lebih fair, karena masing- masing produk dibandingkan dengan produk lain yang memiliki karakteristik serupa. Pengelompokan jenis fund unitlink yang dilakukan penilaian ada 12, yakni:

1. Saham berdenominasi Rupiah (Konvensional)

2. Campuran berdenominasi Rupiah (Konvensional)

3. Pendapatan Tetap Berdenominasi Rupiah (Konvensional)

Kinerja Kemenperin
Kinerja Kemenperin
4. PasarvUang berdenominasi Rupiah (Konvensional)

5. Saham berdenominasi Dolar (Konvensional)

6. Campuran berdenominasi Dolar (Konvensional)

7. Pendapatan Tetap Berdenominasi Dolar (Konvensional)

8. PasarUang berdenominasi Dolar (Konvensional)

9. Saham Syariah berdenominasi Rupiah

10. Campuran Syariah berdenominasi Rupiah

11. Pendapatan Tetap Syariah berdenominasi Rupiah

12. Pasar uang Syariahberdenominasi Rupiah

Direktur Utama PT Media Asuransi Indonesia Mucharor Djalil dalam sambutannya mengatakan selama dua tahun terakhir (2021 dan 2022), kita menghadapi Covid-19 yang berdampak pada ekonomi tentu berdampak pada investasi. Tahun 2022 ekonomi semakin pulih dan investasi tentunya diharapkan akan menghasilkan return yang lebih baik. Selama 2 tahun terakhir, kinerjabproduk unitlink dari sisi investasinya dikaji oleh Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA). Hasilnya ada 12 kelompok fund produk unitlink dari perusahaan asuransi jiwa, yang kinerja investasinya dapat dipertanggungjawabkan. Dari hasil kerja Lembaga Riset Media Asuransi, Dewan Juri Unitlink Award 2022 Media Asuransi menentukan lima produk unitlink dari masing-masing fund berdasarkan nilai return dan nilai sharpe selama dua tahun terakhir.

“Kami mengucapkan selamat kepada 19 perusahaan asuransi jiwa yang produk unitlink mereka memperoleh Unitlink Award 2023 Media Asuransi. Semoga penghargaan ini semakin mendorong kinerja positif dalam marketing maupun penyelesaian klaim produk unitlink perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang Bapak dan Ibu pimpin,” kata Mucharor Djalil. (Jef)

Dukung Pertumbuhan Industri Asuransi, OJK Akan Perpanjang Relaksasi

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memperpanjang beberapa relaksasi industri asuransi yang diberikan saat pandemi covid-19 untuk menghadapi ancaman resesi global pada 2023.

“Kami akan menerapkan kebijakan yang sifatnya mendukung pertumbuhan industri asuransi dengan tetap menyeimbangkan dengan kepentingan konsumen,” kata Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2A OJK Ahmad Nasrullah dalam webinar Insurance Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (22/11).

Selama masa pandemi covid-19, OJK memberikan relaksasi kepada industri asuransi antara lain dengan memperpanjang masa piutang premi yang diperhitungkan sebagai aset dari sebelumnya 2 bulan menjadi 4 bulan.

Dengan demikian kebijakan relaksasi tersebut kemungkinan akan diperpanjang untuk menghadapi resesi. Namun untuk relaksasi yang bersifat administratif, relaksasi tersebut tidak akan diperpanjang.

“Relaksasi administratif salah satunya yakni berupa pelonggaran waktu pemberian laporan bagi industri asuransi. Tidak diperpanjangnya relaksasi tersebut lantaran dahulu relaksasi itu diberikan karena sulitnya mobilitas akibat ketatnya pembatasan yang disebabkan masih tingginya kasus covid -19, sehingga berbeda dengan saat ini,” tegasnya.

Menurutnya, kebijakan perpanjangan tersebut diputuskan setelah berdiskusi dengan berbagai pihak di industri asuransi yang memang masih memerlukan beberapa relaksasi kebijakan dari OJK.

“Relaksasi yang akan kami perpanjang lebih kepada yang bersifat substansif, kalau yang administratif tidak akan kami berikan lagi,” tegasnya.

Selain di industri asuransi, l kebijakan relaksasi di industri pembiayaan berupa restrukturisasi juga akan diperpanjang pada tahun depan, khususnya untuk mendukung sektor UMKM agar tetap tumbuh.

“ Perpanjangan hanya diberikan dengan segmentasi yang terbatas karena saat ini pandemi covid-19 mulai mereda.

ekonomi global diprediksi akan terjadi tahun depan. Ekonomi global dihadapkan pada ancaman inflasi dan stagflasi yang dapat menurunkan daya beli hingga meningkatkan angka pengangguran.

Resesi Ekonomi

Resesi ekonomi global diprediksi akan terjadi tahun depan. Ekonomi global dihadapkan pada ancaman inflasi dan stagflasi yang dapat menurunkan daya beli hingga meningkatkan angka pengangguran.

Situasi ini disebut bisa membuat ekonomi tahun depan akan lebih gelap. Industri asuransi sendiri tengah bersiap-siap untuk menghadapi proyeksi resesi tersebut.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Trinita Situmeang, mengatakan setiap perusahaan asuransi pasti memiliki strategi. Apalagi, saat ini mereka tengah sedang menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).
“Hari ini memang sudah pada menyusun RKAP, bagaimana meningkatkan top line-nya, kemudian bottom line, strategi investasi,” ujar Trinita.

Dalam menyusun RKAP, Trinita mengatakan perusahaan asuransi telah memasukkan faktor-faktor yang akan dihadapi terkait resesi, krisis energi, inflasi, hingga geopolitik.

“Ini merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan dan merupakan bagian atau strategi yang harus dilaksanakan di masing-masing perusahaan,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Bidang Keuangan Permodalan, Investasi, dan Pajak Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Simon Imanto, mengharuskan perusahaan asuransi untuk memilah portofolio yang eksisting.

Pasalnya, produk eksisting berkaitan dengan pricing dan consumption yang ada dan cadangan yang sudah dihitung apakah aset liability management-nya dengan portofolio investasinya sudah matching.

“Ada hal yang perlu diperhatikan kalau kita kaitkan dengan produk cadangan. Artinya yang akan kita interest rate mungkin misal waktu dijual guarantee interest rate-nya cukup tinggi, sebetulnya dengan inflasi tinggi malah lebih balance karena tingkat bunga tinggi. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan portofolio untuk backup cadangan bentuknya atau portofolionya,” ungkap Simon.

Menurutnya, portofolio jangka panjang seperti obligasi, juga perlu diperhatikan risk maturity-nya bisa meningkat karena harga yang menurun. Untuk itu, dari proses yang terbatas itu perlu diperhatikan aset liability-nya agar matching. (Jef)

60 Perusahaan Perasuransian Peraih Insurance Market Leaders Award 2022

Jakarta:(Globalnews.id)-Media Asuransi kembali menyelenggaraan acara Insurance Market Leaders Award 2022. Media Asuransi memberikan apresiasi kepada 60 perusahaan perasuransian di Tanah Air yang memiliki kinerja terbaiknya di 2021. Acara yang diadakan di Jakarta, 1 September 2022 ini merupakan yang keempat kalinya.

Tahun ini, Media Asuransi memberikan penghargaan Market Leaders Award 2022 kepada 60 perusahaan perasuransian terbesar di Indonesia. Penghargaan diberikan berdasarkan pencapaian premi untuk perusahaan asuransi dan brokerage fee untuk perusahaan pialang asuransi dan reasuransi.

Pimpinan Lembaga Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) Mucharor Djalil menjelaskan, berdasar kajian LRMA atas laporan keuangan per Desember 2021, Media Asuransi menetapkan 15 perusahaan asuransi jiwa terbesar berdasar pendapatan premi dan 15 perusahaan asuransi umum terbesar berdasar premi bruto selama 2021. Untuk tahun ini LRMA menambah pemeringkatan 15 perusahaan pialang asuransi dan 15 perusahaan pialang reasuransi selama 2020 yang telah lolos seleksi.

Kajian dilakukan oleh LRMA sejak 2014, atau 9 tahun yang lalu, untuk Market Leaders Asuransi Jiwa dan Market Leaders Asuransi Umum. Sedangkan Kajian Market Leaders Pialang Asuransi 2022 dan kajian Market Leaders Pialang Reasuransi 2022 baru dilakukan tahun ini karena datanya tidak mudah dan mesti dapat dipertanggungjawabkan.

“Market Leaders dalam industri apapun punya peran penting dan pengaruh yang besar. Demikian juga di industri asuransi. Karena, Market Leaders di industri asuransi setidaknya menguasai lebih dari 50 persen,” ungkap Mucharor Djalil saat memberikan sambutan dalam acara Insurance Market Leaders Award 2022.

Market Leaders Asuransi Jiwa 2022 menguasai pangsa pasar 84,45% industri asuransi jiwa. Sementara itu, Market Leaders Asuransi Umum 2022 menguasai pangsa pasar 66,30% industri asuransi umum. Sedangkan Market Leaders Pialang Asuransi 2022 menguasai 66,80% industri pialang asuransi. Dan, Market Leaders Pialang Reasuransi menguasai 79,01% industri pialang reasuransi.

Market Leaders setiap tahunnya mengalami perubahan-perubahan. Misalnya, karena kasus hukum. Bahkan ada yang tiba-tiba modalnya mengalami minus sekian triliun rupiah. Atau, tidak menerbitkan laporan keuangan publikasi sampai batas waktu yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan.

Asuransi Jiwa
Lembaga Riset Media Asuransi kembali melakukan kajian terhadap laporan keuangan publikasi 47 perusahaan asuransi jiwa 2021. LRMA menentukan 15 perusahaan asuransi jiwa sebagai market leaders 2022 berdasar kajian neraca keuangan publikasi 47 perusahaan asuransi jiwa konvensional dari 53 perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Kalau menilik dari pencapaian total laba bersih setelah pajak industri asuransi jiwa, memang terjadi penurunan dalam setahun terakhir yakni dari Rp9,53 triliun di tahun 2020 menjadi Rp6,46 triliun pada 2021, turun 32,18 persen yoy. Namun penurunan laba bersih dari para market leaders di periode ini justru lebih besar. Pada 2020 tercatat Rp8,88 triliun turun menjadi Rp5,95 triliun di tahun 2021. Hal ini yang membuat market share turun, dari 93,20 persen di tahun 2020 menjadi 92,13 persen di 2021.

Sementara itu, market share pendapatan premi dari 15 perusahaan asuransi jiwa market leaders di Tanah Air, menunjukkan kenaikan meski tipis dari tahun sebelumnya di tengah pandemi yang terjadi di sepanjang 2021. Para market leaders ini menguasai pangsa pasar sebesar 83,31 persen di tahun 2020, meningkat menjadi 84,45 persen di 2021.
Nilai pendapatan premi 15 perusahaan asuransi jiwa terbesar ini naik 11,18 persen yoy, dari Rp139,64 triliun pada 2020 menjadi sebesar Rp155,24 triliun pada 2021. Sedangkan perolehan pendapatan premi total industri asuransi jiwa dari 47 perusahaan, di tahun 2020 sebesar Rp167,62 triliun, naik 9,67 persen yoy menjadi Rp183,83 triliun di tahun berikutnya.

Penguasa bisnis asuransi jiwa di Tanah Air masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. LRMA mencatat hanya ada pergantian diurutan terakhir, dan 14 perusahaan lainnya masih sama, meski ada beberapa perusahaan yang harus berubah urutannya.

Asuransi Umum
LRMA mengkaji laporan keuangan 64 perusahaan asuransi umum yang telah mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember 2021. Saat kajian dilakukan LRMA, dari 71 perusahaan asuransi umum konvensional, ada 7 perusahaan belum mempublikasikan neraca keuangannya, hingga batas waktu yang ditetapkan oleh OJK akhir Juli 2022.

Kajian ini menghasilkan daftar market leaders di industri asuransi umum, berdasarkan premi bruto per 31 Desember 2021. Premi bruto per 31 Desember 2021 dari 64 perusahaan asuransi umum tersebut tercatat sebesar Rp57,84 triliun, naik 2,23 persen dibandingkan dengan premi per 31 Desember 2020 dari jumlah perusahaan yang sama yakni sebesar Rp46,58 triliun.

Berdasar kajian LRMA, market share premi bruto 15 perusahaan market leaders ini per 31 Desember 2021 sebesar 66,30 persen, turun tipis dibandingkan market share berdasar premi bruto 15 perusahaan asuransi umum terbesar ini di tahun 2020 yang 66,68 persen.

Namun penurunan market share ini hanya disebabkan turunnya market share 2 perusahaan asuransi umum dalam daftar market leaders ini. Di sisi lain, 13 perusahaan asuransi terbesar di pasar asuransi umum ini justru mampu mendongkrak market share-nya.
Walau market share dari 15 perusahaan asuransi umum terbesar ini, turun dibandingkan tahun sebelumnya, bukan berarti premi bruto para pemain besar industri ini turun juga. Para market leaders asuransi umum tersebut tetap membukukan pertumbuhan premi bruto, sebesar 1,65 persen, dari Rp37,72 triliun per Desember 2020 menjadi Rp38,35 triliun per Desember 2021.
LRMA mencatat perusahaan asuransi umum yang masuk dalam 15 Market Leaders 2022 hanya ada pergantian diurutan terakhir, dan 14 perusahaan yang lain masih sama, hanya ada perubahan posisi pada beberapa perusahaan

Pialang Asuransi
Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkembang positif turut mendorong kinerja industri asuransi nasional, tak terkecuali bagi industri pialang. Perkembangan teknologi digital yang semakin masif juga berperan serta mendongkrak pendapatan broker asuransi.
Di masa pandemi Covid-19 kinerja industri pialang mengalami pelambatan. Pada kuartal I/2022, pertumbuhan industri pialang mengalami kontraksi sebanyak 9,25 persen. Hal ini dipengaruhi oleh iklim usaha nasional termasuk bisnis asuransi yang mengalami penurunan.
Kenaikan perolehan premi juga berimbas pada kenaikan brokerage pialang asuransi. Di tahun 2020 atau pada awal pandemi Covid-19, kinerja brokerage perusahaan pialang asuransi pun masih bisa tumbuh 2,62 persen.

Pialang Reasuransi
Pertumbuhan bisnis asuransi yang positif turut mempengaruhi kinerja pialang asuransi dan pialang reasuransi. Khusus pialang reasuransi pencapaiannya cukup menggembirakan meskipun masih sedikit dibawah pialang asuransi.

Perkembangan ekonomi Indonesia yang positif menjadi katalis utama dari bisnis pialang reasuransi. Seperti diketahui, semakin pesatnya pembangunan maka bisnis asuransi dan penunjangnya tak terkecuali pialang reasuransi juga akan turut terangkat.(Jef)

15 Market Leaders Asuransi Jiwa Indonesia 2022

PT Prudential Life Assurance
PT Asuransi Allianz Life Indonesia
PT Asuransi Simas Jiwa
PT AIA Financial
PT Indolife Pensiontama
PT AXA Mndiri Financial Services
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
PT Capital Life Indonesia
PT Asuransi BRI Life
PT Asuransi Jiwa Astra
PT BNI Life Insurance
PT Sun Life Financial Indonesia
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, Tbk.
PT Asuransi Jiwa Sequis Life
PT FWD Insurance Indonesia

15 Market Leaders Asuransi Umum Indonesia 2022

PT Asuransi Sinar Mas
PT Asuransi Astra Buana
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk.
PT Asuransi Bangun Askrida
PT Asuransi Central Asia
PT Asuransi Wahana Tata
PT Zurich Asuransi Indonesia
PT Lippo General Insurance, Tbk.
PT Asuransi Multi Arta Guna, Tbk.
PT BRI Asuransi Indonesia
PT Sompo Insurance Indonesia
PT Asuransi MSIG Indonesia
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia
PT Asuransi Ramayana, Tbk.
PT Asuransi Dayin Mitra, Tbk.

15 Perusahaan Market Leaders Pialang Asuransi Indonesia 2022

PT Marsh Indonesia
PT Kali Besar Raya Utama
PT Mitra Iswara & Rorimpandey
PT AON Indonesia
PT IBS Insurance Broking Service
PT Willis Towers Watson Insurance Broker Indonesia
PT Proteksi Antar Nusa
PT Talisman Insurance Brokers
PT Brocade Insurance Broker
PT Bringin Sejahtera Makmur
PT Howden Insurance Brokers Indonesia
PT Indosurance Broker Utama
PT Pialang Asuransi Indotekno
PT Duta Semesta Raya
PT Bina Dana Sejahtera

15 Perusahaan Market Leaders Pialang Reasuransi Indonesia 2022

PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia
PT Igna Asia
PT Simas Reinsurance Brokers
PT IBS Reinsurance Brokers
PT Asrinda Arthasangga
PT Jakarta Raya Pialang Reasuransi
PT Trinity Re
PT Best One Asia reinsurance Brokers
PT Jasa Cipta Rembaka
PT Garuda Jasa Pratama
PT IBU reinsurance Broker Utama
PT Willis Reinsurance Brokers Indonesia
PT Mitra Utama reasuransi
PT PWS reinsurance Broker
PT Esa Bina Sejati (**)