Jakarta:(Globalnews.id)- Aneka ragam cara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI, mulai dari upacara bendera malam renungan, hingga perlombaan rakyat yang menghibur, seperti balap karung atau panjat pinang. Namun, berbeda dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Bank fokus pada properti ini memilih untuk “memerdekakan” masyarakat dalam melakukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi transaksi hunian impian. Adalah Program KPR BTN Bebas Edisi HUT Kemerdekaan RI ke-77.
Senior Vice President Nonsubsidize Mortgage and Personal Lending Bank BTN Iriska Dewayani mengungkapkan, dengan KPR BTN Bebas Edisi Kemerdekaan, masyarakat benar-benar “merdeka” dari biaya-biaya saat pengajuan kredit, seperti administrasi, appraisal, dan BPHTB. “Masyarakat cukup membayar down payment (DP) sudah bisa punya rumah impian yang selama ini diidam-idamkan,” ungkapnya, Selasa (16/8/2022).
Selain itu, lanjut dia, suku bunga KPR yang ditawarkan juga cukup ringan, mulai dari 2,22% fixed selama setahun, dengan jangka waktu kredit hingga 30 tahun seta angsuran berjenjang. Sehingga, masyarakat yang bertransaksi rumah dengan skema KPR dipastikan lebih mudah tanpa beban biaya tambahan.
“Dengan begitu, masyarakat benar-benar merasakan “kemerdekaan” dalam memiliki hunian impian,” cetus Riska, sapaan akrabnya.
Berdasarkan survei dari IPEX Loyalty Members (ILM) kepada 3.600 calon pembeli bahwa sebanyak 80% adalah milenial dan hampir 90% adalah calon pembeli rumah pertama yang tersebar baik di Jabodetabek maupun luar Jabodetabek. Untuk itu, BTN sebagai bank yang fokus dalam pembiayaan perumahan tentu akan memaksimalkan potensi yang ada. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung penyediaan pembiayaan perumahan yang layak kepada seluruh masyarakat, termasuk melalui subsidi maupun non subsidi.
Perumahan begi milenial mengedepankan konsep transit oriented development (TOD) yang telah dimulai sejak 2021. Adapun kriteria model perumahan tersebut meliputi, pembangunan bersifat mix concept, high density occupancy, rumah terjangkau dalam area bisnis, kawasan bisnis terjangkau, jalan setapak dan alur bersepeda, fasilitas publik, tempat parkir minim, ketersediaan bus/LTR/kereta, dan green building.
Riska optimis pasar properti segera bangkit, setelah dua tahun mengalami pasang surut akibat Pandemi Covid-19. Pasca pelonggaran aturan social distancing oleh pemerintah, perlahan namun pasti kepercayaan masyarakat untuk membeli hunian mulai tumbuh. Terbukti, transaksi properti pada ajang Indonesia Properti Expo (IPEX) bulan Mei lalu meningkat signifikan, bahkan jauh melampaui angka target yang ditentukan Bank BTN.
“Lantaran itu, kami kembali menggelar IPEX tanggal 13 – 21 Agustus 2022 di JCC Senayan, Jakarta. Saat pembukaan, akhir pekan lalu, disambut antusias oleh masyarakat. Di hari pertama, pengunjung membludak. Melihat respons yang cukup tinggi tersebut, kami yakin transaksi pengajuan kredit bisa mencapai Rp 2,5 triliun hingga akhir pameran,” pungkas Riska. (Jef)