Arsip Tag: Padat karya kemenhub

KEMENHUB GELAR PADAT KARYA DAN PERESMIAN MENARA SUAR DI WILAYAH KALIMANTAN UTARA

TARAKAN:(Globalnews.id)- Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan program Padat Karya Tahun Anggaran 2021. Padat Karya kali ini berlangsung di Tarakan, Kalimantan Utara yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknik (UPT) di daerah tersebut.

Padat Karya di wilayah Kalimantan Utara ini sekaligus dalam rangka peresmian Menara Suar Tanjung Batu, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur. Menara Suar tersebut sebagai salah satu penunjang keselamatan dan keamanan transportasi laut yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada kapal-kapal yang akan memasuki Pelabuhan Tarakan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan Padat Karya ini dilaksanakan dalam rangka membantu meringankan beban warga di tengah pandemik global yang berdampak pada ekonomi sebagian besar masyarakat di Tanah Air.

“Tujuan lainnya adalah untuk memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, meningkatkan partisipasi masyarakat serta kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat,” kata Dirjen Agus saat membuka acara, Senin (5/4).

Padat Karya di lingkungan perhubungan laut ini merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 73 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya Di Lingkungan Kementerian Perhubungan

Padat Karya ini juga diharapkan dapat mewujudkan peningkatan akses masyarakat dengan berbasis pendekatan pemberdayaan masyarakat, membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan menjadi salah satu Kementerian yang memiliki program padat karya. Jenis padat karya di sektor transportasi sendiri terdiri dari pembangunan, pemeliharaan, perbaikan serta pembersihan sarana dan prasarana transportasi.

“Padat Karya ini juga membantu terbangun dan terawatnya infrastruktur transportasi. Kemudian meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, mendayagunakan sumber daya dan tenaga kerja lokal dalam pembangunan. Dan menjadi salah satu usaha pemeliharaan sarana dan prasarana operasional pelabuhan dan pemeliharaan fasilitas kenavigasian,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 124 orang peserta dengan rincian kegiatan meliputi bersih-bersih pantai di lokasi Pelabuhan Malundung sebanyak 50 orang, pekerjaan Pemeliharaan Mess Pegawai Disnav Tarakan sebanyak 15 orang.

Selanjutnya pekerjaan Pemeliharaan Rumah Jaga Operasional Disnav Tarakan sebanyak 15 orang, pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor UPP Tanjung Selor sebanyak 6 orang, pekerjaan Pemeliharaan Gudang Kantor UPP Tanjung Selor sebanyak 3 orang.

Kemudian pekerjaan Pemeliharaan Rumah Dinas Kepala Kantor UPP Pulau Bunyu sebanyak 10 orang. Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor UPP Pulau Bunyu sebanyak 10 orang. Pekerjaan Pemeliharaan Dermaga UPP Sungai Nyamuk  15 Orang dan pekerjaan Pemeliharaan Mess KSOP Nunukan sebanyak 10 orang.

“Peserta merupakan masyarakat sekitar yang memenuhi kriteria untuk dilibatkan dalam kegiatan Padat Karya yaitu kategori masyarakat pengangguran dan setengah penganggur,” tutupnya.

Padat Karya di wilayah Kalimantan Utara ini diselenggarakan oleh KSOP Tarakan, Disnav Tarakan, KSOP Nunukan, UPP Tanjung Selor, UPP Sungai Nyamuk dan UPP Pulau Bunyu.(Jef)

Program Padat Karya Ditjen Hubdat Sampai 23 September Serap 3.919 Orang

JAKARTA:(Globalnews.id)- Tahun ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menganggarkan Rp 46,53 miliar untuk biaya upah program padat karya. Dengan jumlah tersebut, ditargetkan ada 10.393 tenaga kerja yang akan terserap.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi pun optimistis target-target yang ditetapkan tersebut dapat terealisasi hingga akhir tahun. “Sampai akhir tahun dari Ditjen Perhubungan Darat berkeyakinan bahwa target kita untuk [menyerap] 10.000 orang dengan jumlah anggaran Rp 46 miliar akan bisa tersalurkan sampai Desember,” ujar Budi secara virtual, Kamis (24/9).

Dia pun menjelaskan, hingga 23 September 2020 program padat karya tersebut sudah berhasil menyerap 3.919 orang dengan anggaran yang sudah tersalurkan sebanyak Rp 14,35 miliar.

Dirjen Budi mengungkapkan program padat karya dalam sejumlah proyek pembangunan Kemenhub ini sebagai bantuan stimulus perekonomian bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Untuk meningkatkan gairah dan ekonomi masyarakat, kami melakukan padat karya pada 2020 ini di 33 provinsi padat karya dengan 297 kab/kota dan 354 desa. Dengan target jumlah peserta 10.393 dengan anggaran Rp46,53 miliar,” jelasnya

Hingga akhir tahun, dia berharap anggaran Rp46,53 triliun ini dapat diserap untuk mendukung program padat karya kepada masyarakat.

Program padat karya adalah proyek yang lebih fokus menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya guna meningkatkan pelibatan masyarakat dan sebaran keekonomian bagi masyarakat.

Adapun sejumlah pekerjaan yang didukung untuk program padat karya di perhubungan darat ini yakni pekerjaan pemasangan gebalan rumput, pemotongan rumput; pembuatan saluran drainase, pembersihan saluran, normalisasi saluran; rehabilitasi bangunan dengan tingkat kerusakan ringan; pekerjaan pemasangan pagar; pengecatan; galian, urugan, dan pemasangan; serta pekerjaan tanpa keahlian lainnya.

Sementara itu, program padat karya ini dilakukan di sejumlah proyek perhubungan darat, yakni proyek pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan; pembangunan pelabuhan sungai, danau, penyeberangan, halte sungai dan kapal penyeberangan; pembangunan rehabilitasi dan operasional terminal tipe A; pembangunan terminal barang; pengadaan dan pembangunan ATCS; serta rehabilitasi dan operasional jembatan timbang atau UPPKB.

“Aktivitas kami tidak berkurang, kami berupaya terus mendukung agar transportasi untuk urat nadi perekonomian nasional dapat terjadi,” katanya. (jef)

Program Padat Karya Kemenhub dilaksanakan dengan Utamakan Prtotokol Kesehatan

JAKARTA:(Globalnews.id)– Program Padat Karya Kementerian Perhubungan hingga September 2020 telah libatkan 16.686 oranh di seluruh Indonesia.

Menurut Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono, pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Salah satu bukti nyatanya adalah pemberdayaan masyarakat melalui program padat karya.

“Program padat karya ini juga sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menginstruksikan untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan Dana Desa sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi dampak ekonomi terhadap masyarakat terdampak pandemi Covid-19,” ujarnya di sela Webinar Pressbackground di Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Program Padat Karya di Lingkungan Kemenhub juga merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 73 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan.

Adapun tujuan dari Program Padat Karya yaitu untuk mengurangi pengangguran, dan masyarakat miskin; Memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan partisipasi masyarakat.

“Selain itu juga meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat; Mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, perempuan, anak, dan kelompok marginal kepada pelayanan dasar, dengan berbasis pendekatan pemberdayaan masyarakat; Membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dan Penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan secara swakelola dan Padat Karya tunai,” urainya.

Program padat karya ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk Peningkatan produksi dan nilai tambah; Perluasan kesempatan kerja sementara; Perluasan akses pelayanan dasar; dan Peningkatan aksesibilitas desa (terbukanya desa terisolir)

Jenis padat karya di sektor transportasi sendiri terdiri dari pembangunan, pemeliharaan, perbaikan serta pembersihan sarana dan prasarana transportasi. Masing-masing dari Direktorat Jenderal dan Badan di Kementerian Perhubungan telah melaksanakan program padat karya tersebut dengan baik.

Dalam pelaksanaannya, program padat karya sempat mengalami hambatan di beberapa lokasi bahkan sempat ada penghentian pelaksanaan konstruksi oleh pihak Pemda/Masyarakat karena pandemi Covid-19.

“Namun kami terus melakukan koordinasi secara intensif dengan tim satgas Covid-19 setempat sehingga pelaksanaan konstruksi termasuk kegiatan padat karya tetap dapat berlangsung dengan mengutamakan protokol kesehatan,” sebut Djoko.

Dia juga menambahkan kebijakan pembangunan infrastruktur TA. 2021 program padat karya menjadi prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Optimalisasi kegiatan yang menggunakan metode padat karya, antara lain Pemeliharaan dan pembangunan terminal, bandara, pelabuhan, jalur kereta api, dan fasilitas keselamatan transportasi.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Dirjen Perhubungan Udara Novie Rianto, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, Kepala Badan Litbang Umiyatun Hayati, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Antoni Arif Priadi, dan Sekretaris BPSDM Popik Montanasyah. (jef)