Jakarta:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan bahwa sesuai amanat UU Cipta Kerja, seluruh infrastruktur publik seperti bandara, stasiun, terminal, rest area jalan tol, dan sebagainya, wajib menyediakan lahan atau tempat sedikitnya 30 persen bagi pelaku UMKM.
“Misalnya, kedai kopi. Sebaiknya jangan lagi ada kafe dari brand usaha besar atau bahkan asing. Karena, cita rasa kedai kopi lokal juga tak kalah kualitasnya,” kata MenKopUKM, Teten Masduki, pada acara Soft Opening Stasiun Matraman, Jakarta Timur, Minggu (19/6).
Di acara yang juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan tokoh masyarakat Yenny Wahid, Menteri Teten menjamin bahwa saat ini produk UMKM memiliki kualitas dan daya saing yang tidak kalah dengan brand-brand besar.
Lebih dari itu, MenKopUKM juga menegaskan bahwa brand-brand lokal milik UMKM sudah terbukti mampu menyedot banyak pengunjung. “UMKM sudah mampu menjadi magnet traffic pengunjung,” kata Menteri Teten.
Menteri Teten mencontohkan M-Bloc di kawasan Blok M Jakarta Selatan, hingga pusat perbelanjaan legendaris Sarinah, yang mampu eksis dengan menampilkan aneka produk brand lokal dari UMKM. “Saya yakin produk UMKM bisa bersaing asal diberi kesempatan yang luas. Baik dari sisi pembiayaan, hingga ruang usaha,” kata MenKopUKM.
Menhub Budi Karya Sumadi juga mengamini pernyataan MenKopUKM. Menurut Budi Karya, dirinya sudah menitipkan pesan khusus tersebut ke jajaran direksi PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar memfasilitasi pelaku UMKM dengan memberikan ruang usaha di setiap stasiun.
“Kita harus mendukung memberikan ruang dan kesempatan bagi UMKM. Kita harus cari UMKM terbaik, untuk bisa menempati ruang usaha di setiap stasiun,” kata Menhub.
Selain untuk UMKM, Menhub juga mengingatkan untuk memberikan layanan terbaik bagi kalangan masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas). “Ini juga harus terus kita tingkatkan. Sehingga, _excellence services_ mampu mengakomodasi seluruh kalangan,” kata Budi Karya.
Dalam kesempatan yang sama, Yenny Wahid mengingatkan bahwa kualitas pelayanan moda transportasi seperti kereta api, merupakan etalase Indonesia untuk dunia. “Di banyak negara maju, para turis selalu memanfaatkan moda kereta api untuk melakukan travelling,” kata Yenny.
Oleh karena itu, Yenny meminta jajaran PT KAI untuk terus meningkatkan pelayanannya. “Kualitas layanan kita tidak kalah dibanding negara maju di dunia. Yang harus selalu diperhatikan adalah soal ketepatan waktu, keamanan, dan kenyamanan,” kata Yenny.(Jef)